Genjot Angkanya, Dinkes Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting
Foto bersama dengan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Mimika, Wabup John Rettob
MIMIKA, BM
Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar rapat pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Grand Tembaga, Senin (11/4).
Berdasarkan hasil rapat diputuskan Wakil Bupati Mimika Johanes Rettob sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Mimika.
Pembentukan tim ini berdasarkan amanat Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Sehingga dilakukanlah pembentukan tim
Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob mengatakan, Pembentukan Stunting ini berdasarkan Instruksi Presiden dan Instruksi Menteri Dalam Negeri yang dibentuk dari pusat sampai tingkat kampung.
"Di pusat ketua pengarahnya wakil presiden, ketua pelaksanaannya kepala BKKBN. Di provinsi ketuanya adalah wakil gubernur, di kabupaten kota ketuanya adalah wakil bupati dan wakil walikota," katanya.
Wabup John mengatakan, Ketua tim pengarah di setiap tingkataan Provinsi dan Kabupaten Kota adalah Gubernur dan Bupati. Tim ini melibatkan semua Instansi yang ada, yakni Instansi vertikal dan daerah juga tim ahli termasuk pers.
"Hari ini Kabupaten Mimika sendiri secara keseluruhan dari tahun 2020, karena kita ditetapkan oleh Jakarta menjadi lokus penurunan stunting maka mulai tahun 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mulai melaksanakan tugas hanya saja cuma belum melibatkan seluruh Instansi," ujarnya.
Dijelaskan, tim ini tujuannya adalah menginventarisir dan menurunkan angka stunting. Selain itu harus menurunkan masalah sosial, seperti air bersih, gizi, ketahanan pangan dan lain lain.
"Pada rapat berikutnya kita menetapkan lokus kita di kabupaten supaya semua sektor yang terlibat untuk menurunkan stunting pusat di satu titik," tuturnya kemarin.
Setelah ditentukan, Mimika menjadi pilot projek sehingga dinas kesehatan harus langsung action untuk menentukan lima lokus, 10 lokus dan 22 lokus.
"Dari lokus itulah yang akan dihitung menurunnya stunting tersebut dari faktor apa," ungkap Wabup John.
Secara terperinci, pada minggu depan mulai dilakukan persentase serta menginventarisir secara jelas basicnya, indikatornya dan apa yang menyebabkan segala sesuatu sehingga kerja tim off.
"Sebab target nasionalnya harus nol dan secara nasional stunting di Indonesia 14 persen. Kita dari 10 lokus 14,5 kita disini, hanya dasarnya kita belum tau persis. Makanya saya minta dinas kesehatan presentase," Ujarnya.
Wabup John mengingatkan, inventarisis stunting di Mimika akan dimulai dari usia pra nikah karena pernikahan di kampung-kampung biasanya ada yang dilakukan pada usia muda yang mana janin sebenarnya belumlah siap sehingga menjadi satu faktor awal terjadinya stunting. (Shanty)