Kesehatan

Dukung Pemerintah Daerah, PT Freeport Bantu 100 Tabung Oksigen untuk RSUD Mimika

Vice President Goverment Relation PT Freeport Indonesia, Jonny Lingga 

MIMIKA, BM

PT. Freeport Indonesia pada September lalu memberikan bantuan 100 tabung oksigen kepada manajemen RSUD guna membantu mereka dalam menangani pasien Covid-19.

Selain karena RSUD kekurangan tabung oksigen, bantuan yang diberikan ini juga sebagai bentuk kepedulian dan dukungan PTFI terhadap pemerintah daerah dalam melawan pandemi Covid-19, khususnya kepada para pasien.

Apalagi situasi pandemi Covid saat ini untuk Mimika angka tertinggi kini didominasi oleh pasien di Timika. Berbeda dengan sebelumnya yang mana jumlahnya lebih banyak di Tembagapura.

Vice President Goverment Relation PT Freeport Indonesia, Jonny Lingga kepada BeritaMimika mengatakan PTFI tidak berdiam diri dalam situasi ini. Apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu pemerintah, akan mereka mereka lakukan.

"Ini merupakan salah satu bentuk dukungan yang bisa kami berikan. Untuk tenaga medis kami juga terbatas. Yang bisa kami lakukan salah satunya membantu 100 tabung oksigen kepada RSUD, bulan lalu. Mereka butuh cepat jadi kami langsung bantu apalagi saat itu stoknya sangat kurang," ungkapnya di Moza, Selasa (6/10).

Selain bantuan tersebut, sejauh ini pihak RS Tembagapura, RSUD dan Dinas Kesehatan secara bersama-sama terus melakukan koordinasi dan komunikasi intens terkait situasional saat ini.

"Saya yakin Mimika bisa walaupun ada yang meninggal selama beberapa hari terakir ini rata-rata karena komorbit. Kita juga berharap dalam kondisi sekarang, warga Mimika taat pada anjuran pemerintah," ungkapnya.

Sementara itu, kepada BeritaMimika sore ini, Direktur RSUD Mimika, dr Anton Pasullu mengatakan bantuan yang diberikan PTFI sangat membantu pihaknya dalam menangani lonjakan kasus covid.

"Kami berterimakasih atas bantuan tabung oksigen dari PTFI. Sangat membantu karena memang kami sedang kekurangan akibat lonjakan kasus covid," ujarnya melalui telepon.

Ia mengatakan, bantuan 100 tabung oksigen besar ukuran 6 ribu liter itu, 70 buah sudah diserahkan dan sudah terpakai semua. Sementara sisanya hari ini baru diantar ke RSUD.

Dokter Anton juga menjelaskan dari 49 pasien covid yang dirawat saat ini, 25 pasien menggunakan oksigen tiga ventilator sementara sisahnya paling banyak mengunakan oksigen.

"Di Timika kapasitas produksi hanya 40-50 tabung perhari karena 1 mesin produksinya sedang bermasalah. Sementara akibat lonjakan kasus saat ini, dalam sehari kami butuh sampai 60 tabung. Saat ini kami sudah pesan tabung dan isinya (gas medis-red) dari Surabaya untuk menutupi kekurangan yang ada," jelasnya.

Direktur Anton Pasullu berharap kasus Covid-19 di Timika bisa segera turun karena kondisi saat ini cukup memprihatinkan.

"Haya satu jalan agar keluar yakni masyarakat harus patuh pada protokol kesehatan. Kasihan mereka yang usia lanjut, punya penyakit penyerta (komorbid-red) karena jika terinfeksi akan bergejala berat bahkan kritis. Akhir Agustus hingga awal Oktober saja sudah 8 orang yang meninggal akibat covid. Jadi di RSUD sudah 10 pasien ditambah 2 orang pasa periode Maret hingga akhir Agustus lalu. Saya berharap semua orang bisa memahami kondisi kita saat ini," harapnya. (Rafael/Ronald)

ICU RSUD Ditutup. Ada Apa?

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob

MIMIKA, BM

Wakil Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob mengatakan bahwa meningkatnya kasus Covid-19 di Mimika sangat berpotensi terhadap keberadaan tenaga kesehatan.

Salah satu akibatnya, ruang ICU RSUD Mimika kini ditutup. Ruangan ini ditutup karena sudah tidak ada lagi tenaga kesehatan yang mencukupi.

Pasalnya, sebagian tenaga kesehatan kini sedang di isolasi sementara sebagian dikonsenkan untuk menangani pasien Covid-19 karena jumlah kasus pasien positif covid terus meningkat.

"Hal ini karena jumlah pasien kini terus melonjak sehingga semua ruangan penuh sedangkan tenaga kesehatan yang harus melayani semua pasien semakin kurang," tutur Wabup John Rettob saat diwawancarai di Bobaigo Keuskupan Timika, Senin (28/9).

Selain di RSUD Mimika, Wabup John juga mengatakan bahwa kekurangan tenaga medis juga terjadi di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).

"Banyak tenaga kesehatan yang di isolasi, tempat tidur masih ada tapi tenaga tidak ada," tuturnya.

Wabup mengatakan, Direktur RSUD Mimika Anton Pasullu beberapa waktu juga telah melayangkan surat pemberitahuan terkait kondisi ini. Mereka kini benar-benar kekurangan tenaga kesehatan.

"Solusinya yang bisa kami ambil adalah kita minta bantuan tenaga kesehatan kalau perlu harus ada rekutmen tenaga kesehatan lagi," ungkapnya. (Shanty) 

PLN UP3 Timika Serahkan Lima Unit Wastafel Portable ke BPBD

Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala PLN UP3 Martinus I Pasensi

MIMIKA, BM

Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih membatasi berbagai aktifitas. Bahkan Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika memperpanjang Status Tanggap Darurat yang dimulai 28 September 2020 hingga 7 Oktober 2020 karena jumlah kasus terus meningkat.

Menyikapi kondisi, setelah sebelumnya menyerahkan bantuan APD kepada RSUD Mimika dan Rumah Aspirasi Trifena Tinal, PLN UP3 Timika kembali menunjukan kepeduliannya dengan memberikan bantuan wastafel portable beserta tandonnya sebanyak 5 unit kepada BPBD Mimika.

Penyerahan secara simbolis diberikan langsung oleh Manager PLN UP3 Timika, Martinus I Pasensi kepada Kepala BPBD Mimika Yosias Losu di Posko BPBD, Jumat (25/9).

Martinus mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu upaya PLN dalam mendukung penerapan protokol cuci tangan yang benar di tengah masyarakat melalui BPBD yang nantinya akan ditempatkan di tempat-tempat umum.

Hal ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian dan komitmen PLN untuk bersama-sama ikut serta dalam mendukung Pemerintah mencegah penyebaran Covid-19.

"Ini bagian dari kepedulian kami sebagai BUMN terhadap persoalan Covid-19 saat ini. Di tengah keadaan ini kita wajib mematuhi protokol kesehatan dengan rutin mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. Ini merupakan bagian yang harus kita laksanakan agar kita semua selalu ingat mencuci tangan," ujar Manager PLN UP3 Timika, Martinus Pasensi usai menyerahkan bantuan.

Martinus mengatakan, bantuan ini juga merupakan bagian dari CSR PLN dan bantuan serupa juga akan diberikan sesuai dengan program serta kebutuah yang ada.

Ia berharap dengan sarana ini, warga Mimika juga semkain peduli dalam menjaga diri terhadap penularan Covid-19. Ia meminta warga agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat.

“Bantuan ini kita serahkan kepada masyarakat Mimika melalui BPBd agar mereka terbiasa mencuci tangan terutama usai beraktifitas. Kebiasaan ini wajib dilakukan terutama di masa pandemi Covid-19,” harap Martinus.

Kepala BPBD Mimika, Yosias Losu menyampaikan terimakasih atas keedulian dan dukungan PLN kepada pemerintah daerah melalui BPBD dalam upaya bersama menekan tingginya penularan Covid-19 di Mimika.

"Dengan meningkatnya covid ini tentu kita sangat membutuhkan bantuan ini. Karena kuncinya hanya ada 3 yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker dan wastafel ini adalah alat untuk mencuci tangan sehingga terjawab kebutuhan kami," tutur Yosias.

Yosias mengatakan, bantuan ini akan ditempatkan di titik-titik keramaian seperti di Pasar Sentral.

"Ini salah satu yang sudah menjawab kebutuhan kami. Harapan kami yang penting masyarakat ikut protokol kesehatan. Sudah dibantu tandon dan wastafel maka masyarakat wajib mencuci tangan. Terimakasih sekali lagi kepada pihak PLN karena sudah membantu menjawab apa yang menjadi kebutuhan kita semua saat ini," ujarnya. (Shanty

Top