Kesehatan

Mimika Dapat Bantuan 9 Karton APD Dari Isteri Kapolri Jenderal Idham Azis

Kapolres Mimika saat menyerahkan bantuan Ketua Umum Bhayangkari

MIMIKA, BM

Ny. Fitri Handari, Ketua Umum Bhayangkari Republik Indonesia yang merupakan istri Kapolri Jenderal Idham Azis menunjukan perhatian dan kepeduliannya terhadap penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Mimika.

Kepada Mimika, ia memberikan bantuan sembilan karton Alat Pelindung Diri (APD) guna mendukung penanganan pasien Covid-19 oleh petugas kesehatan di Mimika.

Bantuan APD ini kemudian dikirim dari Jakarta ke Mimika melalui jasa pengiriman barang JNE dan diserahkan langsung oleh Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata kepada Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Cobid-19 di Mimika, Reynold Ubra di Kantor Pelayanan Polres Mimika di Timika, Jumat (22/5).

“Bantuan yang diberikan berupa sepatu boot, masker, kacamata serta pakaian hazmat. Ibu Ketua Umum Bhayangkari berharap agar bantuan ini dapat membantu melindungi petugas kesehatan di Mimika dalam memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19. Ia berharap APD ini dapat menunjang pekerjaan mereka dan dapat digunakan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas Mimika Reynold Ubra yang juga merupakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Ketua Umum Bhayangkari dalam upaya mengendalikan wabah pandemi Covid-19 di Mimika.

"Kami akan gunakan sebaik-baiknya bantuan yang diberikan ini untuk menunjang pelayanan kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Mimika. Sarana dan prasarana yang ada ini akan kami sebar ke para tenaga medis di Kabupaten Mimika seperti di RSUD Mimika, RSMM, Klinik-klinik dan juga Wisma Atlet yang merupakan tempat isolasi atau karantina pasien Covid-19 dan juga beberapa PDP dan OTG," jelas Reynold.

Selain Ketua Umum Bhayangkari, pada Jumat kemarin, Polres Mimika juga membagikan hand sanitizer Nuvo ukuran 50 mililiter kepada petugas-petugas lapangan yang sedang bertugas di pelaksanaan PSDD hari kedua.

Bantuan diberikan secara langsung kepada anggota TNI-Polri, petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan, petugas kesehatan termasuk wartawan yang sedang melakukan peliputan.

“Dalam kondisi saat ini, petugas di lapangan termasuk orang yang rentang dengan wabah ini karena terus melakukan interaksi dengan masyarakat termasuk sesama rekannya. Kita berikan ini sebagai kepedulian agar kita selalu saling menjaga dan mawas diri dalam menjalankan tugas. Kadang kita bisa saja lalai sehingga harapan kami dengan hand sanitizer ini selalu mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga kebersihan tangan,” ungkap Kabag. Ops. Polres Mimika, AKP Andyka Aer, SIK.

Sementara itu hingga Jumat malam, ada penambahan 18 kasus baru pasien positif Covid-19 di Mimika. Secara kumulatif kini berjumlah 183 kasus. Dari jumlah ini sebanyak 113 kasus kini sedang dirawat dan isolasi di RSUD Mimika, RS Tembagapura, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) serta Shelter Wisma Atlet Timika.

Walau terus mengalami peningkatan, namun jumlah pasien sembuh dari virus Wuhan di Mimika juga meningkat. Jumat tadi malam bertambah 17 pasien Covid-19 yang sembuh. Dengan jumlah ini, 66 pasien Covid-19 di Mimika kini telah dinyatakan sembuh. (Ronald)

Mimika Bertambah 12 Pasien Positif Covid-19, 11 Sembuh dan 1 Pasien Meninggal Dunia

Jubir Covid-19 Mimika, Reynold Ubra

MIMIKA, BM

Penambahan kasus Covid-19 untuk Kabupaten Mimika kembali terjadi. Untuk Hari Ini, Kamis (21/5) terjadi penambahan 12 pasien baru Covid-19 sehingga jumlahnya meningkat menjadi 165 kasus.

Penambahan ini terjadi karena sebelumnya pada Selasa (19/5), Tim RSUD Mimika mengirimkan 64 spesimen untuk diperiksa di Litbangkes Jayapura. Dari jumlah ini, 12 dinyatakan positif dan semuanya berasal dari Rumah Sakit Tembagapura.

12 pasien ini adalah pasien nomor 154 inisial SMM (L,46), 155 LWY (L,32), 156 YHD (L,36), 157 BLW (L,49), 158 MGC (P,28), 159 MRH (L,30), 160 HRL (L,46), 161 BYM (L,37), 162 PPS (L,33), 163 NNS (L,51), 164 BYR (L,24) dan pasien kasus 165 inisial LMR (L,54)

“Kami sampaikan terimakasih untuk seluruh masyarakat Mimika atas dukungan dan doa kepada tim medis yang bekerja di rumah sakit, puskesmas dan klinik untuk terus melakukan pelayanan terbaik kepada mereka yang terinfeksi virus corona termausk PDP, ODP dan OTG,” ungkap Reynold Ubra melalui video confrence, Kamis (21/5) malam.

Ubra juga mengatakan, selain penambahan 12 kasus baru, Mimika juga ada 11 pasien covid-19 yang sembuh dan semuanya berasal dari Rumah Sakit Tembagapura.

Pasien sembuh adalah pasien kasus 035 inisial STD (L,53), 034 YLT (L,56), 041 AKP (L,40), 046 EBW (L,45), 049 DWK (L,30), 053 YFP (L,49), DDR (L,51), 084 RMD (L, 29) 083 UMH (L,29) 099 MAT (P,56) dan pasien kasus 112 inisial HTN (L,45).

“Kami juga menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya satu pasien covid-19 dari Rumah Sakit Tembagapura, yakni pasien kasus 114 inisial EYS, jenis kelamin laki-laki usia 69 tahun. Almarhum sudah dimakamkan di SP 1 tadi pagi pukul 09.15 Wit oleh Tim Gugus Tugas Mimika,” ujarnya.

Reynold Ubra juga menyampaikan temuan PDP, ODP dan OTG tertanggal hari ini. Temuan PDP hari ini berjumlah 5 orang yang dilaporkan RS Tembagapura (1) dan RSMM (4). Secara kumulatif jumlah PDP yang dipantau sebanyak 86 orang.

“Hari ini 27 pasien PDP dinyatakan sembuh dan selesai masa perawatan oleh tim medis. PDP yang masih di rawat di RS berjumlah 76 orang. Rumah Sakit Tembagapura 58, RSMM 15, RSUD 2 dan Shelter 1 orang,” ujarnya.

ODP hari ini ada penambahan 29 orang yang didapatkan dari hasil tracing kontak. Terhitung hingga Kamis malam, ODP aktif sebanyak 442 orang. 435 melakukan isolasi mandiri, 7 rawat di rumah sakit. RSUD (1), RS Tembagapura (1) dan Shelter (5).

“Hari ini 52 ODP juga dinyatakan sehat dan selesai masa pemantauan. Sementara temuan OTG hari ini hanya 1 kasus dari Rumah Sakit Tembagapura. Jumlah OTG secara keseluruhan 662, 43 orang juga dinyatakan selesai dari masa pemantauan,” jelasnya. (Ronald)

PSDD Hari Pertama 405 Warga Terjaring Rapid Tes, 28 Diantaranya Positif

Warga Mimika yang melanggar PSDD diwajibkan jalani rapid tes

MIMIKA, BM

Pelaksanaan hari pertama Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) memberikan efek positif dalam menjaring dan menekan penularan Covid-19 di Kabupaten Mimika.

Pasalnya, penerapan PSPB juga diikuti dengan pelaksanaan rapid tes terhadap masyarakat Mimika guna penjaringan kasus dan isolasi terhadap orang yang dicari.

Mereka yang melakukan rapid tes adalah mereka yang terjaring tidak mengindahkan instruksi Bupati Mimika Nomor 4 Tahun 2020 terkait pembatasan aktifitas warga hingga pukul 14.00 Wit.

“Mereka ini adalah yang ditemukan pada saat pembatasan sosial diberlakukan. Baik pejalan kaki, pengendara roda dua maupun roda empat yang tidak bisa menunjukan dan menjelaskan tujuan perjalanan. Tim kemudian melakukan pemeriksaan terhadap mereka,” ungkap Reynold Ubra, Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Mimika.

Reynold Ubra mengatakan, pada Kamis (21/5) hari ini, sebanyak 405 orang terjaring dan melakukan rapid tes. Dari jumlah ini, 28 orang ditemukan positif rapid tes.

20 orang melakukan isolasi mandiri dan 8 orang dibawah ke shelter untuk dilakukan isolasi. Sayangnya, dari jumlah ini, 4 orang melarikan diri.

“Kami sudah bawah mereka ke shelter tapi 4 orang kabur. Kami berharap warga Mimika juga hati-hati. Besok tim puskesmas akan mencari mereka karena sebelum rapid mereka mengisi surat pernyataan dan datanya ada di kami. Besok kami akan langsung ke rumah-rumah mereka. Intihnya mereka harus diisolasi,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hasil rapid tes positif ini akan diumumkan secara inisial namun disertai dengan alamat, jenis kelamin dan usia.

“Kami harus sampaikan ke publik supaya yang terjaring dan isolasi harus kita awasi bersama. Ini bukan ancaman tapi sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan virus corona di Mimika,” jelasnya.

Reynold mengatakan bawah warga Mimika harus memahami baik penerapaan PSDD. Ini merupakan salah satu cara untuk menekan tingginya kasus Covid-19 akibat maraknya pergerakan masyarakat.

“Kami sangat berharap Masyarakat harus melihat ini secara positif. Masyarakat dapat mengakses pekerjaan dan ekonomi dimulai jam 6-2 siang. Pembatasan dilakukan tentu saja targetnya adalah bagaimana kita bisa menghentikan penyebaran kasus,” ujarnya. (Ronald)

Top