Politik & Pemerintahan

Pagu Sudah Ada, APBD Tahun 2023 Sudah Bisa Ditenderkan

Kepala BKAD Mimika, Marthen Tappi Malissa

MIMIKA, BM

Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika bersama Legislatif telah menyetujui APBD Mimika tahun anggaran 2023 sebesar Rp5,1 triliun.

Dengan telah disetujuinya APBD tersebut, maka semua kegiatan sudah bisa di tenderkan lantaran pagu anggarannya sudah ada.

Demikian disampaikan Kepala Badan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Mimika, Marthen Tappi Mallisa saat diwawancarai di Hotel Grand Tembaga, Senin (28/11/2022).

Katanya, ketika pagunya sudah diterima dari pusat maka sudah dapat ditender karena dari awal sudah ada pembahasan dengan kementerian dan lembaga yang ada.

Selain itu, menurut Marthen, juga bisa diambil langkah-langkah adminstrasi terbuka dengan melakukan proses lelang supaya tidak terlambat dalam melakukan proses tender.

Dan proses tersebut dilalui secara administrasi setelah penetapan APBD yang kemudian akan ditetapkan kontraknya.

"Kalau sudah disetujui bersama dengan DPRD sudah bisa ambil langkah-langkah administrasi terbuka dengan proses lelang, supaya kita tidak terlambat dalam melakukan proses tender itu, proses itu kita lalui secara administrasi nanti setelah penetapan APBD baru kontraknya ditetapkan," katanya.

Soal evaluasi APBD 2023, menurut Marthen pihaknya tinggal menunggu petunjuk dan sementara dilakukan koordinasi apakah akan dievaluasi di Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah atau dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Sementara kita koordinasi minta petunjuk. Kita koordinasikan itu sambil menyusun RKA hasil persetujuan bersama," tutupnya. (Shanty Sang)

Pemda Mimika Anggarkan Rp1,5 Miliar Untuk Peresmian Provinsi Papua Tengah

Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte

MIMIKA, BM

Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika telah menganggarkan Rp1,5 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 untuk peresmian Provinsi Papua Tengah.

"Jadi alokasi anggaran dari kabupaten untuk Provinsi Papua Tengah itu ada. Kemarin yang peresmian saja Mimika kirim Rp1 miliar dan itu dari alokasi APBD," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika, Petrus Yumte saat ditemui di Hotel Grand Tembaga, Senin (28/11/2022).

Petrus mengatakan, Pemda Mimika sendiri telah menganggarkan Rp1,5 miliar, tetapi yang direalisasikan baru Rp1 miliar dan anggaran tersebut sesuai dengan permintaan.

"Kan ada undang-undangnya, dalam undang-undang sudah pasti disebut uangnya. Uangnya pasti dari pusat, dan pasti uang dari Provinsi Papua di bagi 3 atau 4," jelasnya.

Ia mengatakan, dengan adanya pemekaran ini, tahun 2023 akan berdampak pada dana bagi hasil dan lainnya. Dana bagi hasil Papua Tengah nanti akan dibagi hasil kepada 6 kabupaten yang tergabung dalam wilayah Papua Tengah.

Terkait divestasi saham juga secara administrasi akan berubah, karena itu sifatnya perdata sehingga perlu ada kesepakatan, pembuatan dokumen, akta notaris dan lainnya termasuk pembentukan Perusda.

"Kami maunya cepat tapi ada administrasi yang harus disesuaikan. Soal bagi-bagi hasil ini kan butuh kesepakatan," uajrnya.

"Pokoknya kita tidak bisa mendahului, namun yang pastinya akan ada penyesuaian yang baru. Kita di Timika sebenarnya mau cepat supaya ada uang masuk dan APBD bisa mencapai Rp7 atau 8 triliun," jelasnya. (Shantyt Sang)

Gandeng Dukcapil Mimika, Kelurahan Perintis Buka Pelayanan Adminduk

Suasana kegiatan pelayanan Adminduk di Kantor Kelurahan Perintis, Jalan Pejuang, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (26/11/2022)

MIMIKA, BM

Guna menyahihkan data kependudukan warganya, Kelurahan Perintis di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) membuka pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk).

Pelayanan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (26/11/2022) pagi di Kantor Kelurahan Perintis, Jalan Pejuang, Timika, Papua Tengah.

Kepala Kelurahan Perintis, Kalep Otniel Pattipi, mengungkapkan bahwa pelayanan Adminduk ini merupakan tindak lanjut dari beberapa laporan masyarakat yang hingga saat ini data kependudukannya masih belum valid.

"Jadi beberapa kali pernah ada warga yang melapor ke saya kalau mereka ini sudah tinggal berpuluh-puluh tahun di sini tapi mereka punya KTP, kartu keluarga itu masih belum berada di Kelurahan Perintis. Ada yang masih di Kelurahan Otomona, Inauga, dan juga Koperapoka" jelasnya.

"Oleh karena itu, kami dari kelurahan langsung menyurat ke Dukcapil untuk membantu kami melakukan pelayanan pendataan warga di sini agar data Adminduk mereka bisa benar-benar valid sesuai domisilinya. Karena Dukcapil juga memiliki program jemput bola, sehingga hari ini kita dapat bersinergi menggelar kegiatan ini," imbuhnya.

Lebih lanjut Kalep menyampaikan bahwa sejauh ini ada sekitar 60 persen warga di Kelurahan Perintis yang datanya bisa dikatakan belum valid.

"Kalau mau dibilang warga di sini baru sekitar 30 persen sampai 40 persen yang sudah punya data valid di Kelurahan Perintis. Dengan adanya pelayanan ini, kami berharap angka persentase tersebut bisa bertambah. Artinya data Adminduk warga kami bisa benar-benar valid," ujarnya.

Kalep juga mengapresiasi pihak Dukcapil Mimika yang dengan sigap merespon permintaannya untuk memberikan pelayanan Adminduk di Kelurahan.

"Saya senang hari ini memang bagus sekali, tapi pelayanannya nanti cuma satu hari ini saja, dari pagi sampai sore. Jadi kami harap ke depannya, kalau kantor kelurahan kami sudah jadi, Dukcapil bisa memfasilitasi pelayanan Adminduk di kantor kami dengan menyediakan alat perekaman dan sebagainya di kantor kami seperti yang sudah di lakukan di beberapa kelurahan lainnya," harapnya.

Menurut Kalep pelayanan Adminduk ini juga sangat berkaitan dengan persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024, yang mana setiap data warganya mulai dipersiapkan agar nantinya tidak menjadi soal ketika Pemilu dan Pilkada berlangsung.

"Jadi kalau nantinya sudah Pemilu, data mereka sudah aman, sudah lengkap, dan valid untuk mengikuti Pemilu dan Pilkada," pungkasnya. (Endy Langobelen)

Top