Nasional

Bunda PAUD Mappi, Stefanie Gomar Terima Apresiasi Wiyata Dharma Madya dari Pusat

Bunda PAUD Mappi, Stefanie Gomar

MAPPI, BM

Bunda PAUD Kabupaten Mappi Provinsi Papua Selatan, Stefanie Gabriella A.P. Gomar SH,.MH menerima piagam penghargaan pada acara Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2023 kategori Wiyata Dharma Madya.

Dalam acara tersebut, sejumlah Bunda PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia juga turut menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni penghargaan Wiyata Darma Pratama, Wiyata Darma Madya, dan Wiyata Darma Utama.

Acara yang digelar di Mercure Convention Center, Jakarta pada Rabu (8/11/2023) dihadiri langsung oleh ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Ibu Wakil Presiden, Wury Ma'ruf Amin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, serta sejumlah anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju.

Dalam sambutannya, Ibu Iriani mengatakan bahwa komitmen Bunda PAUD dalam Gerakan “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” dapat menumbuhkan pengetahuan para guru terkait pembelajaran usia dini.

"Tadi sudah Bunda PAUD menyampaikan bahwa gerakan ini juga telah menumbuhkan kesadaran guru-guru kita semuanya dan juga bahwa pembelajaran di usia dini tidak hanya ditentukan oleh baca tulis dan hitung,"ungkapnya.

Ibu Iriana pun berharap agar para Bunda PAUD di seluruh Tanah Air dapat mengerti dan memahami kondisi pendidikan usia dini di wilayahnya masing-masing.

"Saya berharap semua yang hadir di sini semua sudah paham apa yang akan disampaikan di wilayah masing-masing dari wilayah desa ke kecamatan," tuturnya.

Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Mappi, Stefanie Gabriella A.P. Gomar, usai menerima penghargaan tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi sebuah motivasi bagi para Bunda PAUD se Indonesia.

Bunda Stefanie juga berharap kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan ke depannya. Apalagi dalam membangun generasi penerus khususnya wilayah Kabupaten Mappi.

“Sehingga bunda-bunda yang belum terlibat secara langsung itu juga memiliki semangat agar pendidikan PAUD ini bisa lebih maksimal lagi di setiap kabupaten,” terangnya.

Bunda Stefanie dalam menghadiri acara ini turut didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabuten Mappi yang juga selaku ketua Pokja Bunda PAUD serta sejumlah anggota Pokja Bunda PAUD Kabupaten Mappi.

Untuk diketahui bahwa Bunda PAUD Kabupaten Mappi menerima penghargaan kategori, Wiyata Darma Madya Bunda PAUD Kabupaten/Kota daerah tertinggal 2023 dan penghargaan tersebut diserahkan oleh ibu Wury Ma'ruf Amin kepada Bunda PAUD Kabupaten Mappi, Bunda Stefanie Gomar. (Ronad Renwarin/Red)

Kunjungan Kerja ke Mimika, Ketua TP-PKK Pusat Langsung ke Kwamki Narama

Ketua TP-PKK Pusat, Tri Tito Karnavian bersama PJ Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk saat tiba di Bandara Moses Kilangin

MIMIKA, BM

Ketua TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian melakukan lawatan kerjanya ke Kabupaten Mimika pada Jumat (26/7/2024) pagi, dari Jayapura.

Kedatangnnya ke Mimika juga didampingi Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk bersama rombongan.

Di Bandara Moses Kilangin, Tri Tito Karnavian dan Pj Ribka Haluk disambut Ketua TP-PKK Mimika, Susy Herawaty dan sejumlah badan pengurus PKK Mimika.

Usai penyambutan, rombongan langsung bertolak ke Distrik Kwamki Narama mengikuti kegiatan peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2024 lalu.

Ada sejumlah acara yang diikuti Tri Tito Karnavian di Kwamki Narama selain melakukan tatap muka bersama TP-PKK Papua Tengah, Mimika dan sejumlah perwakilan TP-PKK kabupaten di Papua Tengah.

Kegiatan yang ia lakukan di Kwamki Narama adalah menyerahkan bantuan tulis untuk anak-anak sekolah, menyerahkan data adminduk warga dan memberikan bantuan 600 bibit cabai bagi masyarakat Kwamki Narama.

Selain itu ia juga meninjau posyandu, memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, meninjau stand noken dan tauri serta memberikan wejangan tentang bahaya narkoba kepada para pelajar SMP di SMP Negeri 9 Distrik Mimika Baru.

Ketua TP-PKK Pusat, Tri Tito Karnavian juga melakukan dialog dengan beberapa perwakilan masyarakat Kwamki Narama. (Ronald Renwarin)

Selamat Hari Anak Nasional, Ini Pesan Romo Amandus Pr Untuk Orang Tua


Tangkapan layar Live Streaming Misa Minggu Biasa XVI di Gereja Katedral Tiga Raja Timika saat Pastor Amandus Rahadat didampingi salah satu anak misdinar


MIMIKA, BM

Pada misa hari Minggu biasa XVI yang berlangsung pada Minggu (21/07/2024) di gereja Katedral Tiga Raja Timika, Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Pastor Amandus Rahadat mengajak umat untuk memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli (besok-red).

Pastor Amandus mengingatkan tentang 11 hal permintaan anak yang mungkin tidak pernah mereka ucapkan di rumah. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi orang tua selaku gembala di rumah.

Dalam khotbahnya, yang diambil dari Injil Markus 6:30-34, ia mengatakan tugas gembala terhadap sang domba adalah memelihara dan menjaga.

Kongkritnya, memberikan makan dan minum disaat domba-domba itu lapar dan haus, memberikan perlindungan saat ada ancaman bahaya, mengarahkan dalam arti menuntun ke arah keselamatan dan menghalau keluar dari zona bahaya.

“Dalam bacaan injil hari ini (minggu-red), Yesus berkata kepada para murid, mereka seperti domba yang tidak punya gembala. Sabda Yesus ini memiliki multi tafsir,” ujarnya.

”Pertama gembala memang tidak ada atau kedua gembala ada tetapi tidak buat apa-apa atau ketiga gembala ada, aktif, dia berbuat sesuatu tetapi aktif yang tidak produktif, salah urus, kerjanya ngawur (berantakan-red) akibatnya domba jadi korban,” ungkapnya.

Lanjutnya, siapa domba dan gembala untuk masa kini tergantung dari sisi mana melihat. Semua orang besar yang melakukan fungsi memelihara dan menjaga dialah gembala. Semua orang kecil yang menerima layanan pemeliharaan dan penjagaan dialah domba.

“Dua hari yang akan datang tanggal 23 Juli, bangsa ini (Indonesia-red) merayakan Hari Anak Nasional dengan tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju”. Saya ingin memakai momen ini untuk menyapa semua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan penggembalaan anak. Ada banyak tetapi yang utama adalah orang tua,”tuturnya.

Pastor Amandus kemudian mengingatkan orang tua apabila salah langkah dalam menggembalakan anak di saat ini maka kehancuran di masa depan untuk dombanya yakni anak-anak.

“Saya sebagai pastormu mengingatkan beberapa hal menyangkut penggembalaan ini agar orang tua terhindar dari teguran nabi Yeremia dalam bacaan yang pertama, “Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan sesat,” tandasnya.

Berikut 11 catatan dari Pastor Amandus yang dibacakan oleh salah satu anak misdinar di Hari Anak Nasional mengenai permintaan anak yang mungkin tidak pernah diucapkan di rumah yakni pertama cintailah aku sepenuh hatimu.

Kedua, jangan marahi aku didepan orang banyak. Hal ini menjadi kesalahan banyak gembala karena anak bisa menjadi minder (rendah diri-red).

Ketiga, jangan bandingkan aku dengan kakak atau anak-anak lain. Hal ini dinilainya tidak adil karena setiap anak itu unik.

Keempat, bapak ibu jangan lupa aku adalah fotokopimu, lalu kelima kian hari umurku kian bertambah maka jangan selalu anggap aku anak kecil. Keenam, biarkan aku mencoba lalu beritahu aku bila salah; anak akan belajar dari apa yang dia coba.

Ketujuh, jangan ungkit-ungkit kesalahanku; anak akan semakin merasa bersalah karena diungkit terus dia punya kelemahan dan kesalahan. Kemudian, kedelapan adalah jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk bukankah apa yang keluar dari mulutmu sebagai orang tua adalah doa bagiku.

Kesembilan, jangan melarangku hanya dengan mengatakan jangan tetapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu. Menurutnya, wibawa selaku orang tua muncul karena show the way atau menunjukkan  dengan kata dan perbuatan.

Kesepuluh, tolong ayah ibu jangan rusak mentalku dan pemikiranku dengan selalu engkau bentak aku setiap hari. Pastor Amandus mengatakan bahwa cara-cara Herodes sudah tidak jaman lagi karena dapat menyebabkan anak lari dari rumah dan kalaupun dia bertahan itu karena anak takut.

Dan, kesebelas adalah jangan ikutkan aku dalam masalahmu yang tidak ada kaitannya denganku, kau marah sama yang lain aku kena imbasnya.

“Ingat setiap permintaan adalah kebutuhan. Akhirnya, untuk semua orang tua jadilah gembala yang baik untuk anak-anakmu. Perhatikan permintaan anakmu yang mungkin tidak sempat terucap. Untuk semua anak Indonesia, anak Timika, anak Paroki Katedral Tiga Raja, selamat Hari Anak Nasional. Maafkan kami orang tua kalau kami belum berlaku dengan baik sebagai gembala yang baik,” pungkasnya. (Elfrida Sijabat)

Top