Tiga Hal Yang Diminta Uskup Bernardus Dalam Sambutannya

  

Sambutan Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA di Gereja Katolik Katedral Tiga Raja Timika

MIMIKA, BM

Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA terpilih sebagai Uskup Timika yang baru.

Hal ini diumumkan secara langsung di Gereja Katolik Katedral Tiga Raja, Timika oleh Administrator Diosesan Keuskupan Timika RD Marthen Ekowaibi Kuayo, Sabtu (8/3/2025) tepatnya pada pukul 20:00 wit atau pukul 12:00 waktu Roma.

Usai pengumuman dibacakan, Mgr. Bernardus Baru muncul di tengah-tengah umat dan menuju altar.

Di altar, Yang mulia disambut dengan pelukan hangat oleh Administrator Diosesan Keuskupan Timika, RD Marthen Ekowaibi Kuayo; Sekretaris Jenderal Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madya Sriyanto, SCJ dan Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja, Pastor Amandus.

Dalam sambutannya, Mgr. Bernardus Baru mengucapkan terimakasih kepada Tuhan atas doa-doa dan air mata dari Mama-mama Papua serta seluruh umat di Tanah Papua karena sudah lima tahun lebih Keuskupan Timika Sede Vacante (kosong-red).

“Pada kesempatan ini saya mau mengutip refleksi Santo Agustinus tentang pengalamannya, perasaannya ketika dia pun dipilih menjadi uskup di Keuskupan Hippo, Afrika Utara pada tahun 354,” tuturnya.

Dikatakan Agustinus ketika dipilih oleh umat sebenarnya tidak mau karena menjadi uskup adalah beban yang berat.

“Menjadi uskup adalah godaan besar karena akan jatuh pada kekuasaan, pujian dan jatuh kepada godaan kesombongan. Oleh karena itu, Agustinus sebenarnya menolak, tidak mau menerima sebagai uskup,” jelasnya.

Ia menambahkan pada suatu titik Santo Agustinus lebih suka menjadi seorang biarawan yang hidup dalam kotemplasi, mencari Tuhan dalam keheningan dan studi kitab suci.

“Perasaan Agustinus sama dengan saya juga. Saya sebenarnya tidak punya cita-cita, tidak punya keinginan menjadi uskup. Saya mau menjadi seorang Agustinian. Saya seorang biarawan, saya mau hidup dalam kotemplasi mencari Tuhan dalam doa dan keheningan,” ucapnya.

Yang Mulia Mgr. Bernardus bercerita ketika ia bertemu dengan Nunsius Apostilik, Mgr. Piero Pioppo iapun mengatakan hal yang sama dan ia katakan inilah pilihan dari Kristus sendiri, Sang Gembala Agung dan Mgr. Bernardus pun siap menerima sebagai uskup.

“Oleh karena itu, ada tiga hal yang saya sangat mengharapkan kepada rekan-rekan imam, biarawan biarawati, umat sekalian bahwa sebagaimana Agustinus mengatakan saya sebagai uskup menjalankan tugas sebagai uskup, tetapi bersama kalian karena saya juga umat. Saya juga membutuhkan dukungan, doa dari bapak ibu sekalian,” pintanya.

Adapun tiga hal yang dimohonkan oleh uskup Timika terpilih yakni pertama mengedapankan sikap saling mendengarkan, kedua mengedepankan sikap untuk saling mengembangkan dialog dan komunikasi, ketiga adalah sikap untuk saling membantu dan saling bekerja sama.

“Sebagai uskup tidak menjalankan tugas sendirian, bersama-sama untuk saling mendengarkan, saling mendukung, dan saling membantu untuk memajukan Keuskupan Timika, Keuskupan di Tanah Papua yang kita cintai,” katanya.

Pada kesempatan itu, Mgr. Bernardus mengucapkan terimakasih kepada Nunsius Apostilik Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, juga kepada Administrator Diosesan Keuskupan Timika, RD Marthen Ekowaibi Kuayo yang sudah lima tahun lebih menjadi Gembala Tuhan di Keuskupan Timika.

“Tadi kami ketemu pastor Administrator rupanya gembira sekali tapi saya ini sedih sekali karena beban akan ke saya lagi dan pastor dia sudah lepaskan beban tapi saya bilang tidak, tetap ada disamping saya,” ucapnya disambut tepuk tangan umat yang hadir.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madya Sriyanto, SCJ seorang provinsial yang mau bertugas di tanah Papua.

“Terimakasih juga kepada pastor senior kita, pastor Amandus Rahadat, orang tua yang luar biasa. Khotbah-khotbah yang bicara tentang situasi Papua yang luar biasa menjadi inspirasi tentang situasi Papua yang suram ini. Pastor Amandus yang bersuara dari mimbar ini, yang selalu kita lihat, dia bicara tentang Tanah Papua. Terimakasih banyak,” disambut tepuk tangan umat kembali.

Mgr. Bernardus turut mengucapkan terimakasih untuk para pastor, suster, bruder, pemerintah, Uskup Jayapura Mgr. Dr. Yanuarius Teofilus Matopai You dan rekan-rekan STFT Fajar Timur,

“Terimakasih kepada umat sekalian, terkhusus Timika dan seluruh umat di Tanah Papua yang sudah berdoa supaya ada uskup di Keuskupan Timika tetapi juga di keusukupan lain di Tanah Papua,” ungkapnya.

Ia mengatakan agar OSA dapat dibuka di Timika dan berharap doa dari seluruh umat dan rekan-rekan dalam menjalankan tugas kegembalaan, untuk memajukan karya-karya Kerajaan Allah di Keuskupan Timika ini.

“Saya mengharapkan baik doa pribadi, devosi maupun ujud-ujud yang dibawakan karena itulah kekuatan kita semua. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” harapnya. (Elfrida Sijabat)

Top