Kesehatan

Hadiri Acara Ulang Tahun, 45 Orang Keracunan Makanan


Dua anak saat ditangani perawat didampingi orangtua mereka di RSMM

MIMIKA, BM

Sebanyak 45 orang mengalami keracunan makanan di sebuah acara ulang tahun dan kini sedang dalam perawatan medis di RSMM, Sabtu (27/8) malam.

45 orang yang mengalami keracunan makanan ini didominasi anak-anak berusia antara 5-7 tahun sementara sisanya merupakan orang dewasa.

Berdasarkan informasi yang diperoleh BM dari seorang ibu bernama Susanti, anaknya dilarikan ke RSMM setelah pulang dari acara ulang tahun karena mengeluh rasa mual dan pusing-pusing hingga muntah.

"Saya langsung bawa anak saya untuk berobat dan ternyata bukan anak saya saja tapi ada anak-anak lainnya yang sudah mendapat perawatan di RSMM," tuturnya saat ditemui disela-sela merawat anaknya.

Ia mengisahkan, di acara tersebut anaknya hanya makan mie, nasi dan telur saja. Anak-anak lain pun demikian.

"Mudah-mudahan anak saya dan yang lainnya cepat sembuh dan kembali ke rumah. Acara ulang tahun itu di Jalan Rambutan, Jalur 2 SP2,"ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata kepada BM membenarkan kejadian tersebut.

"Informasi kejadian ini kita peroleh dari masyarakat sekitar pukul 20.00 wit. Kita langsung respon dan membantu untuk mengevakuasi ke Rumah Sakit. Selain dirawat di RSMM ada yang dirawat di Klinik Chandra dan klinik dekat Petrosea,"ungkapnya.

Kapolres membenarkan keracunan terjadi karena acara ulang tahun dengan undangan sekitar 50 orang. Makanannya disajikan oleh tuan rumah sendiri.

"Intinya sekarang kita fokus pada keselamatan. Tuan rumah saja anaknya juga keracunan, malahan korban pertama. Kita bersama pihak Kodim dan Rumah sakit akan mengecek makanan yang mana sampelnya sudah kita amankan," ungkapnya.

Menurut Kapolres, para korban sebagian akan dipindahkan ke RSUD Mimika.

"Para korban juga akan dilakukan pengecekan darah ulang. Jadi mereka belum bisa pulang," tutupnya. (Ignas)

Petugas Kesehatan Potowaiburu Berharap Pemda Akomodir Permintaan Mereka

Kepala Puskesmas Potowaiburu, Cornelis T E Hurulean

MIMIKA, BM

Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh adalah salah satu daerah yang paling jauh dijangkau jika dibandingkan dengan semua wilayah pesisir pantai di Mimika.

Di distrik ini telah berdiri satu puskesmas yang selama ini melayani masyarakat lima kampung.

Puskesmas Potowaiburu kini memiliki 34 tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat, bidan, tenaga penunjang (analis), gizi dan tenaga umum.

Walau saat ini belum memiliki dokter dan tenaga kesehatan keliling namun aktifitas pelayanan kesehatan Puskesmas Potowaiburu sejauh ini berjalan baik.

Selain tenaga kesehatan yang terhitung cukup lengkap, persediaan obat-obatan juga terpenuhi karena secara rutin jika ada kekurangan obat, mereka langsung mengambilnya di Instalasi Farmasi Kabupaten.

"Pelayanan sejauh ini semua berjalan baik dan tidak ada kendala. Hanya saja kendala utama kami saat ini adalah transportasi laut. Biaya transportasi itu mahal, belum lagi kami harus lakukan pusling laut," ungkap Kepala Puskemas Potowaiburu, Cornelis T E Hurulean.

Cornelis mengatakan tahun lalu pihaknya telah dijanjikan sarana ini namun hingga kini belum terakomodir.

Ia berharap permintaan mereka tahun ini dapat dipenuhi guna semakin memudahkan mereka dalam melakukan pelayanan.

"Kami sudah koordinasikan hal ini dengan dinas. Informasi terkahir sementara lagi dikerjakan tapi kita tidak tahu sampai mana perkembangannya. Harapan kami semua tahun ini permintaan ini bisa dipenuhi agar semakin memudahkan kita melayani masyarakat dan mempermudah akses kami," harapnya. (Ronald)

2.063 Tenaga Kesehatan di Mimika Sudah Diberi Vaksin Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra

MIMIKA, BM

Secara keseluruhan, 2.079 warga di Mimika telah menerima suntikan Vaksin Sinovac. Dari jumlah ini, 2.063 merupakan tenaga kesehatan sementara 16 lainnya merupakan pejabat publik.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra mengatakan untuk gelombang pertama imuniasi covid antara Januari hingga April 2021, pihaknya menargetkan pemberian vaksin kepada 2.573 tenaga kesehatan.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan pemberian vaksin kepada para ASN dan honorer, TNI-Polri, karyawan BUMN, pelayan publik seperti di Bandara Mozes Kilangin Pelabuhan Pomako juga kepada awak media serta beberapa unsur lainnya," jelasnya.

Menurut Reynold, Dinas Kesehatan juga akan memberikan kesempatan kepada semua pelayanan publik lainnya yang ingin diberikan vaksin tersebut.

Saat ini Dinas Kesehatan juga tengah melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan di Mimika, diantaranya klinik kesehatan milik TNI-Polri guna mendata berapa banyak jumlah personel yang akan diberikan vaksin.

"Semua data ini harus dilaporkan ke Kemenkes karena ini berhubungan dengan penyediaan vaksin. Sampai sekarang kami baru dua kali terima kiriman vaksin sinovac dengan jumlah 4000-an dosis. Estimasi kami, kebutuhan vaksin untuk semua pelayan publik di Mimika sekitar 18.000 dosis," jelas Reynold.

Ia juga menjelaskan bahwa pemberian Vaksin Sinovac kepada warga sejauh ini tidak mengakibatkan atau menimbulkan efek samping yang berlebihan, sehingga menjadi ketakutan.

"Sampai sekarang tidak ada laporan adanya keluhan berat oleh mereka yang sudah diberi vaksin. Keluhan hanya sebatas rasa ngantuk, pegal-pegal hingga rasa lapar. Dan ini semua masih dalam taraf normal atau boleh dibilang hanya keluhan ringan," ungkapnya. (Ronald)

Top