Kesehatan

Spesial, 4 Bayi di Timika Lahir di Hari Natal

Usai dilahirkan, bayi ini terlihat begitu pulas dalam tidurnya (Foto Google)

MIMIKA, BM

Kebahagian yang paling dirindukan oleh sebuah rumah tangga adalah memiliki buah hati. Kebahagiaan akan menjadi lebih sempurna jika bayi yang dilahirkan kondisinya sehat dan selamat.

Namun dalam setiap proses kelahiran, momen paling unik dan spesial lainnya bagi pasangan suami isteri adalah ketika anak mereka lahir pada momen tertentu semisal hari kemerdekaan hingga hari raya keagamaan.

Di momen Natal 2020 ini, ada 4 kelahiran yang terjadi di dua rumah sakit di Timika yang bertepatan dengan kelahiran Bayi Yesus yakni 25 Desember yang biasanya diperingati sebagal Hari Raya Natal oleh umat nasrani.

Kepada BeritaMimika siang ini, melalui pesan wahtssap, Direktur RSUD Mimika dr Anton Pasullu mengatakan di RSUD ada satu kelahiran.

"Siang bung, di RSUD ada 1 bayi perempuan lahir di tanggal 25 desember pada malam hari," ujarnya singkat.

Kepada BM, dr Anton juga mengatakan bahwa hampir setiap tahun selalu ada bayi yang lahir di RSUD bertepatan dengan tanggal 25 Desember.

Selain 1 bayi di RSUD, di RSMM Karitas juga terjadi 3 kelahiran pada tanggal 25 Desember. Info ini didaptian BeritaMimika usai menghubungi dr Nina, Direktur RSMM.

"Ada 3 bayi lahir tanggal 25 Desember dan 2 diantaranya adalah kembar perempuan," ungkapnya melalui pesan whtassap.

Terkait dengan data keempat bayi ini bersama data orangtuanya, dr Anton maupun dr Nina tidak ingin membeberkannya karena privasi pasien dan kode etik.

BeritaMimika juga belum dapat melakukan wawancara langsung dengan orangtua keempat bayi ini karena situasi covid sehingga akses ke rumah sakit sangat dibatasi, terutama kunjungan ke orangtua dan bayi yang baru dilahirkan. (Ronald)

Ternyata Kosmetik Ilegal Marak Dijual di Timika

Nursinatrya Sari

MIMIKA, BM

Tim Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) ternyata masih menemukan penjualan kosmetik ilegal baik yang ada di forum jual beli FB maupun toko-toko di Mimika.

Saat diwawancarai wartawan BM di Hotel Grand Tembaga, Nursinatrya Sari, Plt Kepala Loka POM Timika mengatakan kosmetik ilegal laris karena banyak peminatnya.

Pihaknya terus brupaya menghentikan maraknya edaran kosmetik ilegal di Mimika. Namun butuh bantuan warga terutama yang biasanya membeli dan menggunakannya.

Pasalnya, ketika penggunanya tidak ada, otomatis para penjual tidak akan menjual kosmetik ilegal. Jika warga masih menggunakan dan membelinya, maka dipastikan peredaran ini akan semakin luas dan menjamur. 

"Kami ingatkan masyarakat Mimika agar jangan menggunakan yang ilegal. Ayo gunakan prodak yang legal dan sudah memiliki ijin edar, jangan gunakan prodak yang tidak ada ijin edar,"ungkap Nursinatrya.

Dikatakan, masyarakat harus menyadari bahwa penggunaan produk kosmetik ilegal, sama saja membiarkan tubuhnya dirusak oleh bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya.

"Hampir semua forum jual beli menjualnya. Ada beberapa secara terang-terangan menjual tapi ada juga yang sembunyi-sembunyi. Sejak tahun 2018 sudah banyak pelaku penjualan kosmetik ilegal di Mimika yang dipanggil dan diberikan pembinaan bahkan sampai dimusnakan produknya,"ujarnya.

Nursinatrya mengatakan ada penjual yang sudah ditindak namun sayangnya mereka kembali lagi berjualan. Bahkan ada yang membuka di tempat baru.

Kuncinya cuma satu yakni kesadaran konsumen. Ketika konsumen berhenti, tidak memesan dan menggunakan lagi maka sudah pasti penjual dan produsen pun akan berhenti dengan sendirinya karena tidak ada permintaan.

"Kosmetik ilegal itu modalnya hanya Rp5 atau 10 ribu di jual dengan harga Rp500 ribu per paket,   apa tidak menggiurkan? Jelas menguntungkan penjualnya. Kalau ditangkap paling kata penjual lagi sial saja. Mereka anggapnya begitu tapi ini sebenarnya sangat berbahaya. Kita berharap agar masyarakat Mimika harus cerdas memilih untuk apa yang baik untuk dirinya," katanya. (Shanty)

Wanita Cerdas Harus Bijak Dalam Memilih dan Menggunakan Kosmetik

Peredaran kosmetik ilegal marak di Mimika (Foto Google)

MIMIKA, BM

Kantor Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Loka Pom) Mimika melaksanakan kegiatan penyebaran informasi dengan tema "Wanita Cerdas Bijak Dalam Memilih dan Menggunakan Kosmetik dan Pangan di Era Pandemi".

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai aspek mutu keamanan dan legalitas produk.

Kegiatan yang melibatkan ibu-ibu dari berbagai organisasi di Mimika telah dilakukan di Hotel Grand Tembaga, Selasa (24/11).

"Kegiatan ini kami khusus mengundang ibu-ibu pengurus organisasi yang mana mereka banyak berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya bahkan di organisasinya sendiri," tutur Plt Kepala Loka POM Timika, Nursinatrya Sari saat diwawancarai BeritaMimika.

Nursinatrya mengatakan, melalui kegitan ini mereka ingin menyampaikan kepada para ibu bahwa kosmetik dan makanan itu penting untuk diketahui mana yang aman untuk digunakan dan dikonsumsi.

"Tips memilih kosmetik yang aman yaitu pertama adalah ceklist, cek kemasannya apakah utuh, ada segelnya dan juga labelnya, ada nama prodak, ijin edar dan komposisi apa saja yang digunakan," jelasnya.

Ia berharap usai kegiatan ini, para ibu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan tempat mereka terutama kepada rekan sesam organisasi.

"Yang paling penting adalah harus cek ijin edar dan kadaluarsanya. Untuk mengecek ijin edarnya kami BPOM ada aplikasinya yang sudah sering kita sebarkan ke masyarakat,"tutur Nursinatrya.

Dikatakan, di Mimika tren kosmetik terus alami peningkatan. Berbagai kosmetik dijual dengan iming-imingan yang memudahkan masyarakat terutama kaum perempuan tergoda untuk membeli dan menggunakannya.

Jika masyarakat Mimika tidak cerdas dalam memilih kosmetik maka suatu saat wajahnya akan mengalami dampak buruk dari penggunaan kosmetik yang ilegal.

Dijelaksan, kosmetik berbahaya pada awalnya tidak menimbulkan efek namun berjalanya waktu hal ini akan nampak terlihat.

Ia mencontohkan, kosmetik yang mengandung mercury ketika masuk ke tubuh akan menumpuk pada akhirnya menimbulkan kanker, cacat genetik untuk bayi dan permasalahan kesehatan lainnya.

"Kalau sudah seperti itu siapa yang mau disalahkan dan bertanggungjawab? Semua tahu sudah banyak buktinya. Kalau tidak miliki ijin edar, otomatis tidak miliki jaminan keamanan dan sangat berbahaya," ungkapnya.

Dikatakan, penyebaran kosmetik di Mimika kencang dilakukan melalui media online dan tidak terpantau.

Sementara kosmetik yang memiliki izin BPOM memiliki unit cyber yang selalu memantau peredaran produk di media sosial hingga toko.

"Semua diawasi tapi terkadang yang susahnya itu kita sudah dapat alamat sosial medianya tapi kita tidak bisa ketemu alamat aslinya. Apalagi yang jual online tempatnya biasa berpindah-pindah. Memang ada yang pernah didapat dan langsung diberi teguran serta dimusnahkan batangnya tapi mereka muncul lagi di medsos yang baru. Jadi kami mohon kesadaran masyarakat untuk proaktif dalam memilah kosmetik yang aman di konsumsi," jelas Nursinatrya. (Shanty)

Top