Hukum & Kriminal

Hasil Pemeriksaan Dokter, Pelaku Pengerusakan Patung Bunda Maria Alami Gangguan Jiwa

Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Abepura, dr. Izak Yesaya Samay, Sp.KJ dengan didamping Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra saat konferensi pers terkait hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku pengerusakan Patung Bunda Maria.

MIMIKA, BM

Pelaku pengerusakan patung Bunda Maria di Gereja Katedral Tiga Raja pada tanggal 27 Oktober lalu ternyata mengalami gangguan jiwa.

Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan kejiwaan oleh Dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Abepura, drm Izak Yesaya Samay Sp.KJ.

Didamping Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra saat konferensi pers di Hotel Horison Ultima, Minggu (29/10/2023), dr Yesaya mengatakan pemeriksaan terhadap pelaku dilakukan hampir dua jam.

"Hampir dua jam periksa dia dan memang dia mengalami gangguan jiwa. Jadi mereka biasanya ODGJ itu bukan hari ini sakit langsung melakukan tindakan yang tidak realistis, tetapi dia punya deretan kejadian penyakit yang cukup panjang. Ini yang mendasari kenapa dia sampai melakukan tindakan tersebut," ungkapnya.

Dijelaskan dr. Izak Yesaya bahwa orang dengan gangguan jiwa itu tidak terganggu pada perubahan kognisi seperti pintar menganalisa, menghitung dan sebagainya, namun yang terganggu itu dalam mindset berpikirnya.

"Artinya apa yang dia percaya itu yang dia ikuti. Mungkin yang kita lihat secara real ODGJ itu berpenampilan compang-camping, tinggal di pinggir jalan, tapi ada juga ODGJ yang terlihat normal namun dalam berpikirnya saja terganggu. Yang berdampaknya itu kalau proses pikirnya sudah terganggu, itu akan muncul dalam bentuk perilaku dan tindakan serta emosional,”  jelasnya.

Untuk hasil pemeriksaan terhadap pelaku yang mengalami gangguan jiwa ini juga sudah disampaikan ke pihak gereja dalam hal ini Pastor.

"Kemarin malam kami dengan dokter sudah sama-sama ke gereja dan ketemu langsung dengan Pastor untuk menyampaikan hasil pemeriksaannya," kata Kapolres Mimika.

Menanggapi soal apabila ini proses dilanjut, apakah pelaku ditempatkan di sel khusus atau bersama pelaku-pelaku lainnya? kata Putra akan dikhususkan di satu tempat.

"Kita tidak mau mengambil resiko, yang kita khawatirkan kalau seandainya kita gabung dengan yang lain, itu malah membahayakan yang lain," katanya.

Dalam kesempatan ini  Kapolres  menegaskan isu yang sebelumnya berkembang diluar itu tidak benar jika pelaku itu dari kalangan atau dari kelompok tertentu.

“Itu tidak benar, mari kita sikapi masalah ini dengan bijak,” tegas Putra. (Ignasius Istanto)

Identitas 6 Jenazah Korban Pembantaian KKB di Yahukimo Papua

Proses identifikasi jenazah korban pembantaian KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan.

MIMIKA, BM

Satgas Operasi Damai Cartenz membeberkan identitas 6 Jenazah korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kali I, Distrik Seredela, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Sabtu (28/10/2023).

Diberitakan sebelumnya bahwa personel gabungan TNI-Polri yang terdiri dari Satgas Damai Cartenz, Polres Yahukimo, dan Kodim 1715/Yahukimo telah menemukan lagi 6 Jenazah korban pembantaian KKB

Keenam korban ditemukan setelah Tim Gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi Kali I Distrik Seredela pada jumat dini hari (27/10/2023).

Kemudian Keenam jenazah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo untuk dilaksanakan visum dan identifikasi.

Kasatgas Humas Damai Cartenz 2023, AKBP Dr. Bayu Suseno, melalui rilis tertulisnya pada Sabtu (28/10/2023) menyebutkan bahwa pihak RSUD Dekai dan kepolisian telah berhasil mengidentifikasi keenam korban tersebut.

"Alhamdulillah, kita sudah dapat mengidentikasi para korban," ujar Bayu.

Berikut identitas para korban yang berhasil diidentifikasi.

1. Oktavianus Lenteng alias Boplang, 25 tahun, Suku Palopo, alamat Kecamatan Riung Barat, Nusa Tenggara Timur.

2. Marselinus Luik, 34 Tahun, alamat Netenaen, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

3. Akmal, 23 tahun, Pinrang, alamat Kelurahan Sirang, Kecamatan Lansirang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

4. Andika, 27 tahun, alamat Kelurahan Lambai, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

5. Ibrahim

6. Rangga

"Untuk rangga dan Ibrahim belum diketahui warga mana karena saksi-saksi hanya mengetahui nama panggilan sehari-hari dan di TKP, tidak ditemukan adanya identitas," jelas Bayu.

Bayu juga mengungkapkan bahwa kondisi keenam mayat tersebut tampak mengenaskan.

"Keenam jenazah ini dalam keadaan mengenaskan karena sudah busuk dan ada yang kondisinya dibakar oleh KKB yaitu Akmal dan Andika," jelas Bayu.

Lebih lanjut Bayu menyampaikan bahwa keenam jenazah tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

"Setelah kita dapat mengidentifikasi para korban, keenam jenazah kita serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Dan jam 6 sore (jumat, 27/10) sudah langsung dimakamkan di TPU Kilometer 6, Dekai, Yahukimo," tambah Bayu.

Bayu menambahkan, pihaknya bersama-sama dengan TNI akan menindak tegas para pelaku yang telah melakukan pembantaian terhadap warga.

"Kami bersama TNI akan tindak tegas. kami akan lakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap KKB," pungkas Bayu. (Endy Langobelen)

Kebakaran Asrama Putra SD Sentra Pendidikan Mengalami Kerugian 500 Juta Rupiah

Nampak kondisi asrama putra SD Sentra Pendidikan usai alami kebakaran.


MIMIKA, BM


Walaupun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran satu unit bangunan asrama putra SD Sentra Pendidikan di Jalan Poros SP 5 Timika, namun kerugian yang dialami ditaksir mencapai 500 juta rupiah.


Kasat Reskrim Polres Mimika, Iptu Fajar Zadiq saat dikonfirmasi Sabtu (11/11/2023) siang membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut.


"Memang betul tadi pagi sekitar pukul 07.20 WIT telah terjadi kebakaran satu unit asrama SD Sentra Pendidikan dan kita sudah mengambil langkah-langkah kepolisian dengan memasangkan police line, olah TKP dan membuat laporan polisi serta memeriksa keterangan saksi,"ungkapnya.


Disampaikannya bahwa dalam peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami ditaksir mencapai 500 jita rupiah.


"Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah konsleting listrik, namun kita akan terus dalami,"ujar Fajar.


Diterangkan Fajar, pertama kali melihat kobaran api itu adalah seorang siswa yang mengambil buku didalam asrama tersebut seusai sarapan pagi.


"Saat dia melihat api yang sudah menyalah di asrama putra, dirimya langsung memberitahukan ke teman-temannya yang masih berada diruang makan. Merekapun langsung menghubungi pihak Damkar, yang kemudian direspon oleh personil piket Polres Mimika," terangnya.(Ignasius Istanto)

Top