Ekonomi dan Pembangunan

APK dan IKF Lepas Bantuan Logistik dan Uang untuk Korban Banjir

 

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Ketua IKF Mimika Marthen LL Moru kepada Ketua Lemasko Gery Okoware

MIMIKA, BM

Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Mimika dan Aliansi Pemuda Kamoro (APK) Mimika melepas dua truk logistik untuk membantu korban banjir di Amar, Atuka dan Ipaya.

Pelepasan dilakukan oleh Ketua IKF Mimika, Marthen LL Moru dan Ketua Lemasko, Gerry Okoare, di Posko Jalan Belibis, Jumat (14/1).

Ketua Lemasko, Gerry Okoare mengatakan, Ini merupakan kegiatan yang bersifat kemanusian dengan membantu masyarakat yang lagi terkena musibah.

"Kegiatan ini diprakarsai oleh 2 ikatan besar untuk membantu keluarga kita, masyarakat kita yang telah mengalami musibah. Musibah ini kan tidak di duga tetapi itu secara alami. Jadi, sudah sepatutnya kita bersama-sama membantu," Kata Gery.

Gery juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada 2 keluarga besar ini baik dari ikatan pemuda Kamoro maupun kerukunan Flobamora.

Ucapan terima kasih juga kepada tim, ketua dan semua stakeholder serta semua masyarakat yang mendukung kegiatan sosial ini.

"Saya tidak tahu dari sisi pemerintah ada bantu atau tidak, tapi yang dilakukan oleh 2 organisasi ini luar biasa. Aliansi Pemuda Kamoro dan Flobamora sangat antusias melakukan kegiatan ini untuk mendukung, menolong dan membantu keluarga kita yang kena musibah," tutur Gery.

Ia berharap kegiatan kemanusiaan seperti ini tidak berhenti hanya untuk Amar, Atuka dan Ipaya namun juga untuk mereka di tempat lain yang juga mungkin mengalami musibah serupa.

"Ini adalah kerja keras dari pemuda kamoro dan Flobamora. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih, baik itu secara organisasi maupun perorangan," ujarnya.

Sementara Ketua IKF Mimika, Marthen LL Moru mengatakan bahwa ada beberapa hal prinsip yang memang perlu selalu dipegang teguh prinsip tersebut.

"Bagi kami, Flobamora itu adalah Kamoro dan Kamoro adalah Flobamora. Sehingga apa yang menjadi masalah saudara kita Kamoro, apa lagi berhubungan dengan kemanusiaan seperti ini adalah masalah kami juga," kata Marthen.

Menurut Marthen, warga Flobamora merantau tidak sebatas untuk mencari sesuatu tetapi ketika berada di bumi ini berarti harus sama dengan mereka (Kamoro) karena mereka yang memiliki daerah ini.

"Banyak hal-hal musibah di luar sana yang tidak bisa dipandang mata kita ikut untuk bantu, apa lagi ini di depan mata kita sendiri," ujarnya.

Menurutnya, wajib hukumnya semua organisasi apapun yang ada di tanah ini untuk bisa memberi dukungan kepada masyarakat Kamoro yang saat ini tertimpa musibah.

"Saya secara pribadi sangat terharu, karena ini baru pertama sejak saya sudah 20 tahunan di sini orang Kamoro turun ke jalan gandeng kami Flobamora dan komunitas lain yang bisa lakukan aksi seperti ini, selama ini tidak pernah ada. Saya rasa sudah patut organisasi kemasyarakatan yang lain untuk mendukung kegiatan ini,"katanya.

Ia juga mengatakan, mendukung sepenuhnya Aliansi Pemuda Kamoro yang baru terbentuk! Menurutnya Flobamora siap untuk membantu.

"Tidak hanya di Flobamora tapi apapun persoalan lain yang ada di masyarakat kita di Kamoro kami orang Flobamora siap untuk membantu. Kami harap juga, tidak hanya karena aksi ini baru kita sama-sama terus kita bubar tapi saya berharap kita akan terus bersama lagi dalam kegiatan lainnya,"ungkapnya.

Selanjutnya, Ketua APK Mimika, Leo Tumuka mengatakan, bantuan yang disumbangkan kepada masyarakat berupa bantuan uang, logistik, pakaian dan lainnya.

"Aksi ini kita star mulai Sabtu minggu lalu dan kemarin berakhir. Jadi kira-kira 1 minggu. Selain 2 organisasi ini ada juga donatur baik dari sisi organisasi maupun orang perorangan yang kami tidak bisa sebut 1 persatu yang sudah berkontribusi," Tutupnya.

Adapun bantuan yang berikan antara lain,

- Pakaian : 149 Karton

- Bahan Makanan

1. Air Mineral Aquase : 50 Karton

2. Gula, Kopi, Teh, Minyak Goreng : 27 Paket

3. Beras :

* 5 Kg = 16 Krg

*9 Kg = 2 Krg

*10 Kg = 8 Krg

* 15 Kg = 23 Krg

* 18 Kg = 2 Krg

* 20 Kg = 2 Krg

* 25 Kg = 2 Krg

* 50 Kg = 4 Krg

* Gula 50 Kg = 2 Krg

-  Alat Mandi = 1 Karton

- Pempers = 7 Karton

- Pembalut Laurier = 2 Karton

(Shanty)

 

Bencana di Amar, Baznas Tanggap Cepat Kirim Bantuan Sembako

 

Tim BTB saat bertolak ke Distrik Amar

MIMIKA, BM

Akibat cuaca yang buruk disertai gelombang tinggi dan angin kencang, warga dari Distrik Amar harus mengungsi karena rumah mereka rusak akibat angin kencang.

Mendengar adanya bencana yang terjadi, Baznas Mimika melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) langsung merespon dengan turun langsung ke TKP membawa bantuan sembako.

"Satu tim 4 Relawan tambah ABK, dipimpin langsung oleh Komandan BTB Mimika. H. Agung Arie Perdhana yang hari ini sudah tiba di Amar dan lansung menyerahkan bantuan serta melakukan assesment," tutur Ketua Baznas Mimika, Ustadz Umar Habib saat dihubungi, Jumat (7/1).

Umar mengungkapkan hasil hasil Assessment BTB Mimika diantaranya, pada hari kamis tanggal 6 Januari 2021 pukul 2 pagi air mulai naik ke kampung dan pada jam 4 pagi ombak besar mulai menghantam rumah yang ada di pinggir pantai.

Ombak besar yang menghantam rumah berlangsung selama 1 jam. Ombak yang menghantam rumah warga mencapai 3-4 Meter

Dengan kejadian ini masyarakat 3 kampung di Distrik Amar tidak bisa melakukan aktifitas nelayan berhubung angin kencang di sertai ombak yang besar.

Ketika kejadian terjadi, masyarakat berlindung dan mengungsi di balai kampung. Banyak barang berharga warga hanyut dan rusak di hantam banjir yang disertai ombak besar.

Adapun, data korban dan kerugian bencana akibat Banjir yang disertai ombak Besar di Distrik Amar Mimika diantaranya :

1. Kampung Amar ada 160 KK terdiri dari 569 Jiwa yang mana ada 3 unit rumah hilang, 30 jiwa mengungsi diantaranya 16 Dewasa, 3 Bayi, 11 Anak. Selain itu juga 7 rumah rusak sedang, 1 Fiber hilang, 1 unit gapura rusak berat dan 2 unit jembatan rusak berat.

2. Kampung Kawar ada 54 KK terdiri dari 340 Jiwa itu ada 6 Perahu Fiber rusak berat, 3 jonson 15 PK rusak, 4 rumah rusak sedang, 1 unit gardu tenaga solar rusak berat (tidak berfungsi, baterai terendam), 1 unit jembatan rusak berat dan 2 toilet imum rusak berat.

3. Kampung Manuare ada 48 KK terdiri dari 195 Jiwa. Warga mengalami kerugian berupa 2 unit perahu fiber rusak berat, 6 unit perahu fiber rusak sedang, 1 jembatan rusak berat, 4 buah sumur air tertimbun dan jalan umum rusak

Diketahui, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga Distrik Amar adalah, air mineral karena akibat bencana itu sumber air sumur sudah tercampur air laut, paket sembako, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi dan balita, tenaga medis dan obat-obatan, seng atau alat bangunan dan alat penerangan atau perbaikan gardu tenaga surya.

Terkait kejadian alam ini, Pemda Mimika juga tidak tinggal diam. Pemda telah menyiapkan bahan makan dan beberapa kebutuhan untuk membantu warga yang mengalami dampak.

Kepala BPBD Mimika Yosias Lossu ketika dihubungi melalui telepon menyampaikan Pemda Mimika telah mendapatkan laporan tersebut dan tim akan segera bergerak menuju lokasi.

"Bantuan sudah kita siapkan, namum kita harus koordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Distrik yang punya wilayah, sehingga kita bisa tahu pasti berapa banyak warga yang mengalami dampak dan kebutuhan urgent saat ini apa, sehingga bantuan yang kita siapkan tepat sasaran, jangan sampai kita bawa bantuan ini tapi yang dibutuhkan bukan itu, sehingga kita harus koordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Distrik atau masyarakat setempat,"ungkapnya. (Shanty)

 

Honai Pasar Kuliner di Wisata Mangrove Telah Rampung, Pengusaha Papua Prioritas Utama 

 

Plt Kepala Dinas Perikanan Mimika, Antonius Welerubun

MIMIKA, BM

Tiga bangunan berbentuk honai di Wisata Mangrove Poumako dipastikan siap dihuni tahun ini sebagai pasar kuliner perikanan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Perikanan berharap tiga honai yang telah rampung itu dapat diisi pengusaha kuliner Papua yang memenuhi syarat.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mimika, Antonius Welerubun berharap jika ada pengusaha Papua yang fokus di bidang kuliner dan berminat untuk menempati lokasi tersebut, dapat segera mengajukannya.

Antonius menyatakan, untuk menempati itu pengusaha akan dibuatkan surat perjanjian dan tentunya dikenakan biaya retribusi sesuai yang tercantum dalam Perda.

"Perjanjiannya berupa perjanjian kerjasama penyewaan," kata Antonius.

Dinas Perikanan Kabupaten Mimika berharap honai itu diisi oleh pengusaha kuliner Papua yang berminat dengan mengajukan dokumen. Setidaknya memiliki badan hukum.

"Kita memberikan ruang kepada pihak yang berminat dan memenuhi persyaratan yakni pengusaha asli daerah," jelasnya.

Meskipun mengaku lupa berapa biaya retribusi yang ditetapkan, namun ia memastikan hal itu telah dicantumkan dalam Perda.

"Yang pasti honai itu digunakan untuk menyajikan kuliner khas yang berkaitan dengan perikanan. Misalnya makanan yang berkaitan dengan ikan. Karena itu tujuan dibangunnya honai tersebut," tandasnya.

Karena sampai sekarang belum ada pengajuan, ia mengaku belum dapat memastikan kapan lokasi itu akan ditempati. Honai itu sendiri didirikan di sekitar lokasi wisata mangrove di kawasan pelabuhan perikanan Pomako. (Roberto)

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top