Pendidikan

Dukung Puncak Peringatan Hari Anak Nasional, Freeport Komitmen Majukan Karakter Anak Bangsa

Anak-anak sedang mengikuti pembelajaran dari Sekolah Asrama Taruna Papua  (SATP). PTFI bersama Yayasan Pemberdayaan  Masyarakat Amungme dan Kamoro
(YPMAK) mendirikan SATP pada 2007

MIMIKA, BM

PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung Puncak Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Provinsi Papua, Selasa, sebagai momentum memperkuat komitmen perusahaan dalam memajukan anak bangsa mewujudkan Papua Sehat dan Papua Cerdas.

“Ini merupakan momen penting untuk memperkuat komitmen semua pihak, termasuk PTFI dalam mendukung anak-anak Papua dan Indonesia. Dengan memastikan anakanak kita terlindungi dan mendapatkan pendidikan, kesehatan, olahraga, dan lain-lain,"kata Director & EVP Sustainable Development and Community Relation PTFI Claus Wamafma yang turut hadir dalam peringatan HAN.

Ia menjelaskan di bidang pendidikan, Freeport telah memberikan lebih dari 12.000 beasiswa, mendirikan dan mengelola enam asrama sekolah serta membangun infrastruktur dan operasional pendidikan.

PTFI dan para mitra juga turut serta secara aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak dengan membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“PTFI membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan enam klinik di sekitar area operasi perusahaan untuk membantu meningkatkan dan mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Rumah Sakti ini melayani kesehatan gratis bagi masyarakat 7 suku di sekitar area perusahaan,” kata Claus.

Di bidang kesehatan, PTFI melaksanakan program Pemberian Makanan TambahanPemulihan (PMT-P) untuk bayi dan balita yang teridentifikasi dan berpotensi kurang gizi.

Program ini memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita yang menyeluruh, meliputi pemberian makanan tambahan tinggi gizi dan nutrisi, memantau pertumbuhan anak secara berkala, pendidikan gizi untuk ibu hamil, hingga menindaklanjuti kesehatan bayi dan balita ke rumah-rumah.

Pada bidang olahraga, PTFI mendirikan Papua Football Academy (PFA). Dari sini diharapkan generasi baru muda Papua menjadi calon pesepakbola profesional handal sekaligus sumber daya manusia produktif dari tanah Papua untuk Indonesia.

“PFA menjadi wadah bagi putra Papua menimba ilmu sepak bola dan pendidikan formal yang mempersiapkan siswanya menjadi individu yang kompetitif, kreatif, dan berdaya saing,” kata Claus.

PFA baru saja selesai mencari talenta-talenta muda di tanah Papua untuk mengisi kuota 30 siswa berkelahiran 2011 untuk bergabung dalam angkatan ketiga.

Selain itu PTFI dan PSSI juga menyelenggarakan Freeport Grassroot Tournament (FGT) yang perdana diselenggarakan pada 2024 di Papua dan Gresik, Jawa Timur.

“Tampil di berbagai turnamen sangat penting bagi anak-anak untuk mengembangkan karakter, mental dan psikologis anak-anak. Anak-anak juga akan mengenal artinya sportifitas, fair play and respect atau saling menghormati sebagai bagian dalam pengembangan karakter terpenting,” kata Claus.

Diketahui Puncak Peringatan Hari Anak Nasional yang ke-40 tahun 2024 bertema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dan diikuti ribuan anak-anak, dimeriahkan berbagai aktivitas bermain serta pemecahan rekor MURI untuk Tari Yospan kolosal oleh pelajar SD dan SMP. (Red)

Perayaan 50 Tahun, YPPK Tilemans Terus Berkarya untuk Mimika, Papua dan Indonesia

Ribuan Siswa turun ke jalan untuk merayakan tahun emas YPPK berkarya di Mimika

MIMIKA, BM

Ribuan siswa mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA YPPK Tilemans Mimika mengikuti defile dengan mengenakan pakaian adat Nusantara dalam rangka memperingati HUT YPPK ke 50 tahun, Jumat (2/8/2024).

Adapun rute yang dilalui untuk TK dan SD yakni dimulai dari SD YPPK Tiga menuju Jalan Cenderawasih, Budi Utomo, Belibis dan kembali ke SD YPPK Tiga Raja.

Sementara, untuk siswa SMP dan SMA star dimulai dari SD YPPK Tiga Raja menuju Jalan Cenderawasih, Budi Utomo, Hasanuddin dan berakhir di SD YPPK Tiga Raja.

Kepada BM, Pengawas YPPK Se-Keuskupan Timika, Ignatius Adii mengatakan ia merasa bangga karena saat ini YPPK bisa mencapai usia 50 tahun.

YPPK didirikan pada tahun 1974. Dari tahun 1983-1992, YPPK hanya ada satu untuk lima Keuskupan di Tanah Papua

"Ini adalah salah satu yayasan pendidikan yang cukup besar. Kita jalankan pendidikan mulai TK sampai SMA. Oleh sebab itu, saya harap YPPK bisa diterima siapapun, menjadi yayasan yang menjalankan pendidikan untuk menyelamatkan orang-orang kecil dengan cinta kasih,"kata Ignasius.

Ignatius mengatakan, YPPK adalah sekolah toleransi di mana lulusan 50 tahun ini tidak memandang agama.

Banyak pejabat di Tanah Papua yang adalah alumni YPPK se-Tanah Papua dan berasal dari berbagai agama.

"Hingga sekarang di usia 50 tahun, sudah ada 150 sekolah YPPK tingkat TK hingga SMA yang tersebar di 14 kabupaten se-Tanah Papua. Jumlah siswa diperkirakan mencapai 8000 orang. Bahkan besar kemungkinan akan bertambah lagi,"tutur Ignatius.

Di momen ini, Adii juga meminta agar ada perdamaian bagi daerah-daerah konflik yang mengganggu aktivitas pendidikan di sekolah.

Menurutnya Puncak Jaya, Puncak, dan Intan Jaya, mengalami kesulitan yang menghambat masyarakat mendapat pelayanan pendidikan.

Namun, YPPK di daerah tersebut tetap jalan meskipun sekolah negeri dan yayasan lain tutup.

Menurut Ignatius masyarakat yang ada di sana harus mengingat bahwa SDM itu didapat dari pedidikan.

Konflik dan permusuhan harus diminimalkan karena korban bukan hanya yang dibunuh, tetapi orang tidak bisa bersekolah sama saja dengan mematikan masa depan.

"Maka kita semua harus takut sama Tuhan. Selama mereka tidak takut pada Tuhan sesuai agama masing-masing, mereka tetap mencari pengamanan dengan bertentangan satu sama lain," katanya.

Ignasius berharap, perayaan 50 tahun YPPK di Tanah Papua kedepan semkain maju dalam segala aspek yang berhubungan dengan pendidikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman.

"Saya harap YPPK terus berkembang dan terus maju mendidik anak-anak generasi bangsa,"ungkapnya. (Shanty Sang) 

Emanuel Kemong : Selamat Hari Anak Nasional, Orangtua dan Pendidikan Adalah Kunci Masa Depan Anak


Emanuel Kemong, pemerhati pendidikan anak-anak Mimika dan juga Calon Wakil Bupati Mimika

MIMIKA, BM

Anak-anak Indonesia secara khusus pada hari ini merayakan hari jadi mereka yakni Hari Anak Nasional yang selalu diperingati tiap tanggal 23 Juli.

Sehubungan dengan momen ini, salah satu tokoh inspirasi dan pemerhati pendidikan anak-anak di Mimika, Emanuel Kemong, secara pribadi dan mewakili seluruh Orang Tua menyampaikan dan mengucapkan selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anak terutama buat anak-anak Papua.

"Secara khusus bagi anak-anakku di Mimika, dengan momen ini kedepan kita harus mampu jadi orang yang berguna baik bagi diri sendiri, orang tua, bagi Papua dan Indonesia," ujarnya kepada BM di Jalan Samratulangi, Selasa (23/07/2024).

"Semoga kalian berkembang menjadi penerus cita-cita orang tua, para leluhur bangsa, negara dan mampu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang perlu dikembangkan untuk hidup sehari-hari dan masa depan kalian," ungkapnya.

Kepada semua orang tua ia juga berpesan bahwa tanggung jawab orang tua bukan hanya sekedar melahirkan anak. Tanggung jawab orangtua lebih daripada itu.

"Bantu anak-anak kita, bimbing mereka, awasi agar mereka jadi manusia yang dewasa, jadi anak yang memiliki tanggung jawab, berkarakter dan berkomitmen sehingga mereka mampu memiliki daya saing dan juang, berkompetisi dan mampu mengimbangi irama-irama perkembangan dengan yang lain,” pesannya.

Emanuel Kemong yang juga merupakan Calon Wakil Bupati Mimika yang berpasangan dengan Johannes Rettob (JOEL) mengungkapkan bahwa keberhasilan seorang anak ada di tangan orangtua.

"Kalau orang tua lemah maka anak-anak kita juga akan lemah. Mereka adalah titipan Tuhan yang terindah buat kita dalam kehidupan ini," ujarnya.

Emanuel Kemong yang pernah menjabat sebagai direktur LPMAK, juga mengingatkan semua orang tua bahwa kunci utama dari keberhasilan anak di masa depan adalah pendidikan.

"Sekolah adalah sarana agar mereka mampu menjadi dewasa. Dewasa dalam ruang lingkup yang luas. Jaminan masa depan mereka semua hanya melalui pendidikan. Hanya dengan cara itu kita bisa buat mereka jadi manusia," ungkapnya.

"Sekali lagi selamat hari Anak Nasional, Tuhan memberkati kalian semua anak-anakku tercinta," ujarnya. (Ronald Renwarin)

Top