Ketua TP-PKK Mimika : Pemuda Adalah Aset Bangsa, Jauhi Narkoba dan Kekerasan Seksual
Foto bersama pengurus TP-PKK Mimika, Nara sumber dan para peserta remaja lintas agama
MIMIKA, BM
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Mimika menggelar Sosialisasi Pencegahan Pelecehan Seksual dan Bahaya Narkoba, yang diselenggarakan pada Jumat (7/6/2024) di Swissbell Hotel.
Sosialisasi tersebut menghadirkan nara sumber Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Mimika, Kompol Mursaling dan Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2) Kabupaten Mimika, Andarias Nauw.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Pokja I Ny. Besti Hasibuan mengatakan peserta yang hadir berasal dari perwakilan remaja, pemuda pemudi lintas agama baik Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha keseluruhan berjumlah 100 orang.
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi pemuda pemudi agar bisa mengendalikan diri dan mencegah perilaku kekerasan dan pelecehan seksual serta menolak narkoba,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Mimika Ny. Kalina Omaleng melalui Sekretaris Umum TP-PKK Mimika Ny. Leentje Paiman mengatakan remaja adalah masa dimana seseorang atau indvidu mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa.
“Masa remaja disebut masa yang paling rawan karena masa itu akan mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis. Ada banyak faktor yang membuat remaja berubah sehingga ada kecenderungan melakukan hal-hal negatif yang disebut kenakalan remaja,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa korban dari kekerasan pelecehan seksual umumnya adalah perempuan dan korban dari narkoba adalah masa depan.
“TP-PKK merupakan organisasi kemasyarakatan yang membantu pemerintah dalam mejalankan program rangka pemberdayaan kesejahteraan keluarga sehingga TP-PKK Mimika mengacu pada 10 program pokok PKK melalui Pokja I berkewajiban untuk memberikan perhatian terhadap masalah ini karena remaja pemuda adalah aset bangsa,” tandasnya.
Lanjutnya, sosialisasi ini dilakukan untuk mencegah rusaknya moral anak bangsa karena pemuda dibutuhkan untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara yaitu membutuhkan bangsa yang berkualitas, anak muda yang berprestasi.
“Marilah kita bersama-sama sepakat untuk menolak demi masa depan bangsa yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan masyarakat agar tercipta pribadi yang kuat dan keluarga berkualaitas,” tukasnya.
Ny. Leentje mengajak peserta untuk tidak menyia-nyiakan hidup dengan menjauhi narkoba dan kekerasan melainkan mengisinya dengan prestasi untuk meraih cita-cita.
“Masa depan kalian masih panjang, serahkan permasalahanmu kepada Tuhan karena Tuhan tahu yang terbaik untuk ade-ade sekalian,” pesaanya. (Elfrida Sijabat)