Pendidikan

Semakin Meresahkan Masyarakat Permainan Meriam Spiritus, Polisi Sosialisasi ke Sekolah

Kasat Binmas Polres Mimika, AKP Dorty Jemalut dihadapan murid-murid SDI Koprapoka 1 saat memberikan himbauan pentingnya kamtibmas.

MIMIKA, BM

Walaupun sudah dilakukan penertiban oleh pihak kepolisian terkait permainan meriam spiritus yang rata-rata dimainkan anak-anak. Namun hal itu tidak membuat jerah bagi anak-anak melainkan bertambah banyak.

Permainan yang dianggap sebagai musiman setiap tahun oleh anak-anak ini sangat meresahkan masyarakat, selain bunyi yang membuat bising,juga bermain tidak pada tempatnya.

Seperti yang terlihat beberapa hari kemarin, dimana semakin beraninya anak-anak tanpa memikirkan keselamatan mereka bermain meriam spiritus dipinggiran jalan raya, hal ini membuat para pengendara yang lalu lalang merasa tidak nyaman.

Oleh karena itu pihak Kepolisian Mimika selain melakukan penertiban juga mendatangi Sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi terkait pentingnya kamtibmas dan kenakalan remaja. Seperti yang dilakukan oleh Polres Mimika ke SDI Kopraoka 1,Jumat (01/10/2024).

Kapolres Mimika melalui Kasat Binmas Polres Mimika, AKP Dorty Jemalut dihadapan murid-murid SDI Koprapoka 1 menyampaikan bahwa kehadiran kepolisian ditengah-tengah murid memberikan pesan-pesan kamtibmas dan update situasi terkini di wilayah hukum Polres Mimika.

Mengingat situasi kota Timika saat ini aman dan kondusif namun ada beberapa kejadian yang perlu diwaspadai bersama.

"Ini terutama kebiasaan anak-anak yang bermain meriam spiritus dan ini sangat mengganggu lingkungan," katanya.

Sehingga hal ini menurut AKP Dorty banyak orangtua yang meminta pihak kepolisian untuk mengamankan anak-anak yang kedapatan bermain meriam spiritus.

"Banyak sekali orangtua yang minta polisi untuk angkut anak-anak yang bermain meriam spiritus ke Polres dan bila perlu kasih masuk kedalam sel. Dan hari ini kami datang memberitahukan kepada anak-anak untuk tidak boleh lagi bermain dan apabila kami dapat akan kami bawa ke Polres untuk pembinaan,"ujarnya.

Selain hal itu, AKP Dorty juga memberikan himbauan tentang narkoba yang mana saat ini sudah merusak moral masyarakat dan menjamah kehidupan keluarga.

"Kami mengajak anak-anak dan seluruh komponen masyarakat menjauhi perilaku negatif yang merusak diri dan orang lain," katanya. (Ignasius Istanto)

Momentum Sumpah Pemuda, Jurnalis Perempuan Mimika Gelar Pelatihan Jurnalistik

Foto bersama dengan Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito

MIMIKA, BM

Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, Jurnalis Perempuan Mimika (JPM) menggelar kegiatan pelatihan jurnalistik dengan melibatkan 12 sekolah SMA yang ada di Kabupaten Mimika.

Kegiatan dengan tema "Bangkitkan Kreativitas Remaja Dengan Jurnalistik" dibuka langsung oleh Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito, S.IP yang dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa (29/10/2024).

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan jurnalis berpengalaman yakni Marthen L.L Moru dengan materi mengenai Dasar-dasar Jurnalistik dan Sevianto Pakiding  membawakan materi Menjadi Jurnalis Profesional.

Penjabat Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito dalam sambutannya mengatakan, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh JPM ini menjadi momen yang menarik bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024.

Ia juga mengatakan, bahwa dirinya memiliki pengalaman dengan jurnalistik sejak masa kuliah.

"Saya buat tulisan perjalanan saya untuk mendaki. Karena suka mendaki gunung dan itu diambil oleh kakak kelas lalu dimuat di koran. Luar biasa foto itu dimuat di halaman besar dan menarik serta banyak diminati orang, saya dapat honor 320 rupiah," kata Valentinus.

Oleh karena itu, jika salah menggunakan teknologi maka bisa menjadi masalah. Hal-hal itu yang harus dicegah, salah satunya adalah terkait dengan kode etik jurnalistik.

"Apa yang pantas ditulis untuk orang jauh lebih bagus membuat orang senang, dan mendorong hal positif itu jauh lebih bermanfaat," ujarnya.

Katanya, Wartawan adalah "mata" dari Pemerintah Daerah. Jurnalis bisa melihat semua yang terjadi di Mimika dan itu bisa membantu pihak Pemkab Mimika.

Menurutnya, jika anak muda paham soal karya jurnalistik maka bisa membantu pemerintah dan memberikan dampak untuk sekolah.

"Semoga anak-anak bisa memahami bagaimana membuat tulisan yang bagus, membagi informasi yang baik bagi banyak orang, bermanfaat bagi banyak orang, dan tidak mendiskreditkan orang. Kami sangat berharap ini bisa menular dan kembangkan lebih besar lagi bukan hanya lima orang per sekolah tapi semua harus mengerti supaya jangan terjerumus dengan teknologi yang bisa membuat kita terjerumus dengan isu hoax," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua JPM, Echie Mnsen mengatakan, JPM merupakan kumpulan jurnalis perempuan yang berkompeten.

"Kami adalah wartawan-wartawan yang telah diuji baik itu dari segi tahun lamanya menjadi seorang jurnalis, juga memiliki kompetensi karena telah melalui uji kompetensi wartawan dari Dewan Pers," terangnya.

Dalam kegiatan ini, kata dia, JPM menyuguhkan materi dari para narasumber yang berkompeten dan tentu akan memberikan materi yang baik bagi generasi muda di Mimika.

"Kami juga berterima kasih kepada Pemkab Mimika yang telah membantu kami dari sisi anggaran, karena dari karya-karya kami melalui corong Jurnalis Perempuan juga mampu menjadi corong untuk pemerintah sehingga kinerja Pemkab bisa dilihat nyata oleh masyarakat," tuturnya.

Selanjutnya, Ketua Panitia Kegiatan, Evita menjelaskan kegiatan ini melibatkan 12 sekolah dimana setiap sekolah mengutus 5 siswa.

"Kegiatan ini berhubungan dengan hari sumpah pemuda, dengan tujuan agar anak sekolah bisa mengenal lebih dekat tentang karya jurnalistik," katanya.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Mimika yang memberikan support utama dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik ini.

Untuk diketahui adapun daftar sekolah yang ikut dalam pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Jurnalis Perempuan Mimika yaitu SMK Taruna, SMAN 1, SMKN 3, SMA Advent, SMK Kasih Rafael, SMK Yapis, SMA YPPGI, SMA YPPK Tiga Raja, SMK Petra, SMA YPK Ebenhaezer, SMKN 1 Mimika dan SMAN 6. (Shanty Sang) 

Kunjungi Polsek, Anak-anak Dikenali Tugas-tugas Polisi

Terlihat anak-anak sekolah minggu dari Gereja Protestan Indonesia di Papua Klasis Mimika Jemaat Tiberias nampak serius mendengarkan pembekalan dari anggota Polsek Miru.

MIMIKA, BM

Anak-anak sekolah minggu dari Gereja Protestan Indonesia di Papua Klasis Mimika Jemaat Tiberias mengunjungi Polsek Mimika Baru Minggu kemarin (27/10/2024).

Kedatangan anak-anak ini didampingi pengurus persekutuan anak dan remaja jemaat Tiberias Timika.

Kegiatan yang dikemas dalam Darmawisata berbentuk edukasi ini dengan maksud untuk menanamkan kecintaan anak-anak kepada Polisi dengan memperkenalkan tugas dan profesi Polisi.

"Kegiatan ini sangat positif dan baik bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat lebih memahami dan mengerti tentang Profesi Polisi," ungkap Kapolsek Miru AKP J J Limbong, SH, Senin (28/10/2024).

Dengan memberikan edukasi bagi anak-anak sekolah minggu, Kapolsek berharap kedepannya hal ini terus dapat dilakukan secara berkesinambungan sebagai bentuk kepedulian bagi anak-anak generasi penerus bangsa.

"Terima kasih kepada pihak Gereja Tiberias Timika atas kepercayaannya kepada kami dalam memberikan edukasi kepada anak-anak,"ucap AKP Limbong.

Perlu diketahui selain diperkenalkan tugas-tugas polisi, anak-anak sekolah minggu dalam juga mendapatkan pembekalan secara teknis fungsi Kepolisian dengan pengenalan rambu-rambu lalu lintas dan pentingnya menjaga etika dalam berlalu lintas.

Serta tentang ketentuan hukum atau pidana dalam pelanggaran berlalu lintas sesuai perundang-undangan yang berlaku yakni Undang-undang nomor 22 tahun 2009.

Hal lainnya juga anak-anak dituntut untuk lebih peka dan mawas diri dengan tantangan kedepannya, terlebih untuk menjauhi hal-hal yang dapat merusak atau membayakan jiwa seperti penggunaan zat adiktif, lem Aibon, rokok sintetis maupun narkoba, pergaulan bebas dan lainnya.

Bahkan dalam kesempatan tersebut, anak-anak juga diberikan himbauan untuk tidak bermain meriam spiritus, hal ini dikarenakan sangat membahayakan bagi diri maupun orang lain serta mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum.

Disisi lain, anak-anak juga diberikan pemahaman tentang pengenalan lingkungan Mako Polsek Miru serta fasilitasnya.(Ignasius Istanto)

Top