Pendidikan

Bupati Tegaskan Pemda Akan Bantu Mahasiswa Di Luar Mimika

Bupati Mimika Eltinus Omaleng

MIMIKA, BM

Ditengah badai Covid-19 yang menerpa negeri ini, perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika tidak hanya dicurahkan untuk masyarakat di Mimika.

Pemerintah daerah juga sedang memikirkan bagaimana caranya membantu generasi masa depan negeri ini (mahasiswa-red) yang kini tengah mengenyam pendidikan (kuliah-red) di negeri rantau.

Kepada BeritaMimika, Senin (20/4) Bupati Mimika Eltinus Omaleng menegaskan sebagai orangtua, ia tidak ingin melihat anak-anaknya yang berada di luar Mimika kelaparan atau merana karena kondisonal saat ini.

“Kami akan bantu mereka semua baik di Manado, Makassar, Bandung, Surabaya, Malang, Jakarta dan semua kota studi yang lain. Kami lagi lihat caranya seperti apa untuk membantu mereka,” ujarnya.

Menurutnya ada dua pilihan, pertama bantuan diberikan berupa dana dan kedua berupa bantuan sembako. Namun penyaluran bantuan harus diawasi oleh pemerintah agar tidak nyasar.

“Kita mau kirim uang juga tidak mungkin karena harus dengan bantuan sembako. Kecuali ada pegawai kami yang turun langsung karena ini masalah uang jadi penggunaan dan laporan harus jelas dan tidak bisa cash seperti itu, apalagi kondisi yang kita alami di sini disana juga sama,” ungkapnya.

Bupati mengatakan dalam waktu dekat ia akan melakukan pertemuan dengan bawahannya untuk mencari formulasi tepat tentang bagaimana menyalurkan bantuan buat mahasiswa.

“Kasitahu sama orangtua mereka bahwa kami ada. Pemerintah akan bantu mereka terutama mahasiswa. Mereka ini generasi kita jadi wajib kita lihat, jaga dan lindungi mereka dari keadaan ini. Semoga dalam waktu dekat kami bisa temukan solusi tepat membantu mereka,” ujarnya. (Ronald)

190 Pelajar SMK Belum Ujian UNBK

Pembukaan UNBK 2020 di SMK Negeri 3

MIMIKA, BM

Pandemi Corona telah berimbas di seluruh lintas sektor bahkan dalam dunia pendidikan terutama di Kabupaten Mimika.

Baru-baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease.

Surat edaran ini membatalkan pelaksanaan UN 2020 termasuk uji kompetensi keahlian bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Langkah ini diambil untuk mengutamakan kesehatan para siswa, guru dan lingkungan sekolah.

Sebelum Surat Edaran tersebut dikeluarkan, pada Senin (16/3) hingga Kamis (19/3) lalu sebanyak 1.470 siswa dari 24 SMK di Mimika telah melangsungkan ujian nasional. 

Sayangnya dari empat hari pelaksanaan UN masih ada siswa yang tidak ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Berdasarkan data yang diterima BeritaMimika dari Koordinator Teknis UNBK Abraham Letsoin melalui pesan Whatsapp, Kamis (26/3), sebanyak 190 siswa di Mimika belum mengikuti UNBK.

Jumlah ini ditotalkan selama empat hari pelaksanaan UNBK. Artinya ada siswa yang mengikuti UNBK hari pertama, namun hari kedua dan ketiga tidak mengikutinya. Begitupun yang lainnya.

Abraham mengatakan pada hari pertama (16/3) siswa yang tidak mengikuti UNBK berjumlah 53, hari kedua 46, ketiga 45 dan hari keempat 46 siswa.

Sementara UNBK untuk SMA yang semula dijadwalkan tanggal 30 Maret 2020 juga dibatalkan karena Virus Corona.

Ketua Panitia Ujian Kabupaten Mimika Drs. Manto Ginting M.Si mengatakan UN dibatalkan maka kelulusan siswa dilihat dari nilai rapor dan Ujian Sekolah (US).

"US sudah selesai dilaksanakan. Pengumuman kelulusan awal bulan Mei," tuturnya.

Dikatakan US untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) jika tidak ada halangan akan dilaksanakan pada 27 April mendatang.

"Soal sudah siap semua, hanya dilarang pengumpulan massa dalam jumlah banyak termasuk ujian. Semua untuk kebaikan. Jadi jika tidak ada halangan US untuk SMP dilaksankan 27 April namun semua tergantung kondisi perkembangan virus ini," tandasnya (Elfrida

Mimika Tuai Pujian karena Prestasi, 1.470 Siswa SMK Ikut Ujian Nasional

Up
Foto bersama usai pembukaan UNBK di SMK Negeri 3

MIMIKA, BM

Sebanyak 1.470 siswa di Mimika, hari ini, Senin (16/3) melangsungkan ujian nasional. Dari jumlah ini 1.406 siswa dari 22 SMK mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sementara 64 siswa dari dua sekolah mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Ujian nasional ini akan berlangsung tiga hari hingga Kamis (19/3).

Pembukaan UNBK SMK se-Wilayah Meepago B dilangsungkan di halaman SMKN 3 Mimika ditandai dengan pelepasan balon udara oleh Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob S.Sos.,MM didampingi perwakilan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Papua, Max Karu.

Max Karu dalam sambutannya memberikan apresiasi dan pujian karena pada tahun 2019 Mimika bisa tampil berprestasi di beberapa bidang lomba hingga tingkat naisonal.

"Karena keberanian Mimika mengambil bidang lomba yang langka dan tingkat kesulitan tinggi, Mimika luar biasa. Sekolah swasta Yapis dan Filadelfia dalam konsep link and match (penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan-red). Mimika mendapat presentase lebih besar, saya optimis sedang dan akan terjadi karena Mimika punya 24 SMK," katanya.

Ia mengatakan SMK di Mimika akan menjadi pilot project untuk pembangunan pendidikan kejuruan yang kedepan bermitra dengan industri.

"Di Mimika, banyak industri yang go internasional. Tinggal bagaimana kepala sekolah menterjemahkan dan menggunakan mekanisme yang benar sehingga sumber daya manusia (SDM) anak-anak Mimika bisa termediasi. Semoga penyelenggaran UNBK sampai tanggal 19 dalam lindungan Tuhan dan membawa sukses buat kita semua," imbuhnya.

Sementara itu Wakil Bupati Johannes Rettob S.Sos.,MM mengatakan sejak kewenangan SMK pindah ke provinsi, pemerintah daerah Mimika kebingungan dalam hal regulasi kewenangan.

"Kita ingin mengarahkan anak-anak SMK yang begitu selesai bisa siap kerja sehingga tidak perlu impor karyawan dari luar. Sayangnya, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sejak kewenangan SMK pindah ke provinsi kami bingung, apa yang bisa kami buat karena mereka adalah anak-anak Mimika yang harus kami beri perhatian penuh tetapi kami tidak bisa berbuat banyak," ungkapnya.

Dikatakan pemindahan kewenangan ini diharapkan agar ada penjelasan lebih rinci sehingga Pemda Mimika lebih memahami tupoksi mereka dalam memprioritaskan pelajar, guru dan sekolah SMA dan SMK di Mimika.

"Belum lagi sekolah yang ada di pedalaman apakah provinsi bisa jangkau, awasi, mendata dan memberikan perhatian kepada semua sekolah di sana? Saya berharap regulasi dijabarkan dengan baik agar anak-anak masa depan Mimika kita ini dididik dengan baik pula. Ini pergumulan luar biasa bagaimana kita dapat memberikan perhatian penuh. Kita sayang mereka semua," tuturnya.

Kendati demikian, Wabup John mengatakan pemda Mimika akan terus memperhatikan dan berupaya untuk menyediakan lapangan kerja agar ketika para siswa lulus dari sekolah dapat langsung bekerja.

"Jika ada yang mau melanjutkan pendidikan, silahkan lanjutkan tapi sesuai bidang pendidikan. Jangan loncat sana-sini sehingga tidak mendapat ilmu dan pengetahuan sejenis. Kita harus betul-betul pahami ilmu kita. Semoga kalian bisa ujian dengan baik. Luar biasa 18 sekolah sudah mandiri, dan kedepan dua sekolah lagi nanti bisa UNBK. Kalian SMK adalah anak-anak yang siap terampil kerja. Ayo buktikan kalian mampu dan bisa," ujarnya menyemangati para pelajar.(Elfrida)

Top