Pendidikan

Keren, Anak Kelas 6 SD YPJ Lakukan Identifikasi 17 Isu Global Di Tingkat Lokal

Direktur & Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma turut hadir menyaksikan presentase anak-anak kelas 6 YPJ Kuala Kencana

MIMIKA, BM

Siswa kelas 6 SD Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) Kuala Kencana menggelar acara ekshibisi Primary Years Programe (PYP) untuk mempresentasikan aksi nyata mereka dalam mengindentifikasi isu global, dengan mengambil topik Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) atau yang dikenal dengan TPB/SDG’s, pada Jumat (3/6/2022) di Sekolah YPJ Kuala Kencana.

Kegiatan ini eksebisi kali ini mengangkat tema, “A whole New World with United Nation Sustainable Development Goals” dan secara resmi dibuka oleh Direktur Sekolah YPJ, Mark Jenkins.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur & Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, perwakilan kepala sekolah SD di Kabupaten Mimika, para guru, murid dan orang tua murid.

“Hari ini (Jumat-red), siswa kelas 6 SD YPJ Kuala Kencana memberi pesan optimis yang luar bisa. Dengan mengangkat tema TPB/SDG’s kita melihat anak-anak mampu mengindetifikasi masalah, menangkap fenomena sosial, anak-anak dapat mengusulkan penyelesaian masalah untuk isu global, dan mereka berbicara data,” kata Claus.

Claus Wamafma tidak menyangka siswa YPJ Kuala Kencana memilih tema SDG’s dalam kegiatan pembelajaran mereka.

Claus menyampaikan bahwa dirinya bersama rombongan utusan Pemkab Mimika baru saja melakukan dialog nasional di Jakarta, bersama Sekretaris Nasional SDG’s BAPPENAS, membahas isu-isu SDG’s yang sama pada Senin (30/5/2022) lalu.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak sekolah dan semua pihak yang telah bekerjasama mendukung terselenggaranya kegiatan positif ini. Kampanye SDG’s sudah harus dimulai sejak dini untuk memperkenalkan tujuan SDG’s terkait isu global kepada siswa”, kata Claus.

Di tempat yang sama, Vini Quamilla, koordinator kurikulum PYP (Primary Years Program) Sekolah YPJ Kuala Kencana menyampaikan bahwa ide tema SDG’s pada kegiatan eksebisi kali ini adalah proses pembelajaran kepada anak-anak dalam mengekspresikan pikiran mereka terhadap isu-isu global yang dapat dilihat ditingkat lokal.

"Anak-anak mulai belajar dan mengetahui tentang 17 indikator SDG’s, dan mereka mengaitkan dengan kondisi yang mereka lihat di lingkungan sekitar mereka”, ungkap Vini.

Siswa kelas 6 SD YPJ Kuala Kencana dalam kegiatan eksebisi kali ini mempresentasikan beberapa tema dari 17 tujuan SDG’s, antara lain Kemiskinan, Malaria, Problem Remaja, Global Warming, Kelaparan, Minuman Keras, Kesehatan Mental, Masalah Parkiran, dan Sampah.

Anak-anak terlihat antusias memberikan penjelasan kepada para tamu terkait tema yang telah dipersiapkan.

Menurut Nararya Erlangga, siswa kelas 6 Siswa SD YPJ Kuala Kencana, dengan mendapat pemahaman terkait TPB/SDG’s ini semakin membuka pemikiran mereka terkait isu global.

“Saat ini kita semakin paham tentang masalah yang menjadi isu global, semoga saat kita dewasa nanti kita bisa berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu global di masa yang akan datang”, kata Nararya.

Kegiatan ekshibisi ini melatih kemampuan siswa dalam melakukan presentasi. “Saat kita menjelaskan soal SDG’s yang kepada tamu, kita harus memahami 17 target SDG’s ini, mungkin saja kami siswa YPJ ada yang tertarik menjadi sukarelawan untuk membantu penuntasan masalah kelaparan ataupun penuntasan isu-isu global yang lain,” kata Kyleesha Alhadath, siswi kelas 6 YPJ Kuala Kencana.

Ekshibisi ini merupakan acara di mana murid diberi kesempatan untuk berbagi pemahaman mereka tentang cara mereka mengidentifikasi masalah dari topik yang mereka bahas.

Ini adalah cara yang bagus untuk membantu siswa merefleksikan semua pembelajaran mereka sambil mengembangkan keterampilan presentasi dan penilaian.

SD YPJ Kuala Kencana berada di area dataran rendah PT Freeport Indonesia, mendidik lebih dari 600 murid dari anak-anak karyawan, saat ini menerapkan kurikulum International Baccalaureate bagi murid tingkat PAUD, SD hingga SMP. (Red)

YPMAK dan Yayasan Lokon Lanjutkan Kerjasama Kelola Sekolah Taruna

Direktur YPMAK dan Ketua YPL menandatangani PKS di Hotel Horison Ultimate Timika, Senin (6/6/2022)

MIMIKA, BM

Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dan Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) di Hotel Horison Ultimate Timika, Senin (6/6/2022).

Penandatanganan PKS ini dilakukan guna melanjutkan kontrak kerja sama pengelolaan Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) dengan jangka waktu hingga lima tahun ke depan.

Direktur YPMAK, Febian Magal dalam sambutannya menyampaikan keyakinannya bahwa kedua pihak memiliki kepedulian dan komitmen yang sama untuk membangun SDM yang berkualitas di Mimika untuk Indonesia.

"Yang paling penting sebagai mitra, kita harus bersama-sama menyadari apa yang harus kita buat sehingga benar-benar kita melahirkan masa depan Papua yang berkualitas, pemimpin-pemimpin Papua yang berkualitas melalui proses pendidikan yang benar," ujarnya.

Dia juga memberiksn apresiasi yang luar biasa kepada YPL atas kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2003.

"Dari tahun 2003 dengan mengirimkan anak-anak beserta siswa untuk sekolah bersama-sama di YPL, kami juga sudah lihat hasil yang kami terima. Ini pun sudah ada banyak perkembangan, dengan pola program pendidikan merdeka, kita lihat kegiatan anak-anak di sekolah sudah mencuri pandang dari semua orang dari mana saja," jelasnya.

Senada dengan itu, Wakil Direktur Bidang Program dan Monev, Nur Ihfa Karupukaro menyampaikan rasa syukur dengan adanya SATP yang berpola sekolah internasional.

"Patut kita bersyukur karena ada sekolah yang berpola sekolah internasional yang memang benar-benar pendidikannya luar biasa yang mana di situ semua adalah anak-anak kami. Anak-anak kami yang bakal menjadi pimpinan masa depan di Kabupaten Mimika maupun Indonesia dan juga sampai ke yang lain-lain," ucapnya.

Nur berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Apa yang menjadi kebutuhan SATP, diharapkan bisa dikordinasikan dan dipertanggungjawabkan bersama.

Sementara dari pihak sebelah, Ketua YPL Daniel Korompis mengungkapkan bahwa ke depan perkembangan SATP akan diusahakan secara maksimal demi memeroleh hasil yang sempurna dalam kerja sama tersebut.

YPL pun akan mendatangkan guru-guru berkompeten dari luar negeri seperti misalnya guru dari Filipina yang ahli dalam bidang English Speaker dan juga guru yang ahli di bidang komputer.

"Kami cukup excited melihat ini ke depan. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini akan membawa kerjasama yang lebih sempurna dan kami melihat ini merupakan bagian dari tugas-tugas suci," pungkasnya.

Adapun Sekretaris BPH YPL, Johanis Ohoitimur menilai bahwa selama ini YPL telah melakukan evaluasi dan juga telah mempelajari banyak hal dalam kerja sama sebelumnya.

"Itu betul-betul memperluas wawasan kami dan memperkaya paham-paham kami tentang kerja sama dan tentang pendidikan. Pengalaman 3 tahun SATP meyakinkan kami bahwa apa yang sekarang pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggulirkan kurikulum merdeka, ternyata sebagian besar dari itu sudah dilakukan di SATP," tuturnya.

Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam kerja sama sebelumnya, yang mana diharapkan bisa ditangani selanjutnya dalam lima tahun ke depan.

"Dalam sistem yang sekarang ini, dengan anggaran yang ketat, kami punya komitmen untuk senantiasa melakukan kontrol internal kami untuk pelaksanaan program dan penggunaan penyerapan anggaran secara ketat," terangnya.

Harapannya dengan dilanjutkan kerja sama ini, kedua pihak bisa membangun komitmen dan menjalani tugas mulia ini demi masa depan anak-anak Papua.

"Saya percaya dengan komitmen kita bersama untuk generasi yang akan datang, usaha kita mendidik anak-anak Papua itu akan diberkati dan juga menjadi berkat untuk anak-anak, keluarganya, serta untuk masa depan Papua dan Indonesia pada umumnya," pungkasnya. (Ade)

Belum Ada Pengumuman Sekolah SMK Dengan Nilai Tertinggi Kelulusan Di Wilayah Mee Pago B

 

Sebagian siswi rayakan kelulusan dengan mewarnai pakaian seragam mereka gunakan pilox

MIMIKA, BM

Sebanyak 1743 siswa tingkat SMK wilayah Mee Pago B telah mendengarkan hasil kelulusan, Jumat (3/6).

Meski sudah diumumkan hasil kelulusannya namun belum dapat diumumkan sekolah dengan nilai tertinggi.

Hal ini karena masih dilakukannya perekapan hasil dari 23 sekolah SMK yang ada di Mimika. Hasil tersebut nantinya akan dikirim ke Propinsi untuk selanjutnya dilakuakan perekapan.

Ketua MKKS Wilayah Meepago B, Jhon Lemauk mengatakan, pengumuman kelulusan SMK wilayah Meepago B yang terdiri dari Kabupaten Mimika, Asmat dan Puncak diumumkan serentak hari ini bersama seluruh sekolah SMK di Indonesia.

Disebutkan, dari 1743 yang lulus, 1008 merupakan siswa sementara 735 adalah siswi. Mereka berasal dari 23 sekolah, 5 SMK Negeri dan 18 SMK swasta di wilayah Mee Pago B

“Kami belum dapat menentukan sekolah mana yang siswanya memperoleh nilai tertinggi, kita tunggu hasilnya nanti dari provinsi,” ungkapnya.

Jhon mengatakan, untuk batas waktu perekapan paling lambat satu minggu ke depan. Dengan demikian ia berharap semua sekolah nantinya telah mengirimkan hasil.

Dijelaskan, penentuan kelulusan siswa jenjang SMK dilihat dari hasil Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah.

Rekapan ujian sekolah dan kompotensi nantinya direkap bersama raport semester I-V oleh para guru untuk penentuan kelulusan siswa.

“Jadi dikembalikan ke sekolah masing-masing dengan kewenangan kriteria yang sudah diturunkan dari pusat untuk penentuan kelulusan bagi setiap siswa,” jelasnya.

Sementara itu, khusus untuk SMK 3 Mimika yang dipimpinnya, jumlah siswa yang diusulkan untuk ujian tahun 2022 sebanyak 321 siswa, namun yang memenuhi syarat lulus sebanyak 316 siswa.

“Lima orang itu dari pihak sekolah tidak tau keberadaannya dimana. Mereka tidak ikut ujian. Jika disesuaikan usulan berarti 5 yang tidak lulus jadi presentasinya 98,44 persen untuk SMK3,” katanya.

Meski belum menerima ijazah, untuk mendaftar di perguruan tinggi, siswa berhak mengambil surat keterangan keterangan lulus menggantikan ijazah, dan surat keterangan kelakuan baik, SKHU, rapor dan sertifikat prakering serta sertifikat ujian kompetensi.

“ Itu semua dokumen yang dibawa mendaftar di manapun masuk perguruan tinggi karena SKHU itu sama dengan ijazah dan berlaku di seluruh Indonesia. Dan siswa sudah bisa langsung ambil semua. Nanti ijasah dua sampai tiga bulan lagi baru bisa diambil,”tutupnya. (Shanty)

Top