Pendidikan

Kemunduran Pendidikan : Pihak Sekolah SMAN 1 Tidak Prioritaskan Anak-anak Yang Ada di Wilayah Zonasi

Kepala Kampung Nawaripi Mimika, Norman Ditubun

MIMIKA, BM

Kepala Kampung Nawaripi Mimika, Norman Ditubun mengaku kecewa terhadap pihak sekolah SMAN 1 yang tidak memprioritaskan anak-anak yang ada di wilayah Zonasi.

Hal ini diungkapkannya seusai menerima keluhan orangtua yang anak-anaknya tidak lolos dalam pengumuman.

"Saya kecewa kenapa pihak sekolah begitu, apakah mungkin pihak sekolah mau setiap tahun diingatkan atau bagaimana. Memang di dua tahun berturut-turut itu melalui rekomendasi saya sehingga anak-anak ada dalam wilayah zonasi yaitu di Nawaripi itu diterima di SMAN 1," ungkapnya saat ditemui Rabu (28/06/2023).

Norman mengisahkan bahwa sebelumnya dua tahun berturut-turut dirinya menyurati secara resmi ke pihak sekolah terkait wilayah zonasi.

"Jadi anak-anak yang tidak lolos ini juga anak-anak dari Nawaripi yang ada di RT5, padahal sekolah SMAN 1 ini juga berada di wilayah RT 5 hanya berbatasan dengan tembok saja,"kata Norman.

Dengan tidak lolosnya anak-anak sekitar 20 orang, Norman akan menindaklanjuti keluhan dari orangtua anak-anak tersebut.

"Mereka tadi minta demo tapi saya katakan jangan dan saya yang akan antarkan anak-anak ini sekalian dengan rekomendasi dari desa," ujarnya.

Menurutnya, menyangkut zonasi itukan sudah diatur dalam undang-undang sehingga itu sudah sangat jelas.

"Sudah jelas sekolah berada di wilayah itu maka prioritaskan anak-anak di wilayah yang dekat sekolah. Saya harap pihak sekolah perhatikan hal ini, jangan seperti tahun lalu yang saya dengar ada titipan dan saya harap hentikan cara titipan-titipan itu supaya perhatikan zonasi sehingga anak-anak yang tidak mampu itu masuk di sekolah negeri,"tegasnya. (Ignasius Istanto)

5 Bulan Menunggu, Guru PPPK SMA/SMK Mimika Akhirnya Terima SK Pelimpahan

Plt Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Willem Naa, menyerahkan SK pelimpahan secara simbolis kepada perwakilan guru PPPK, Jumat (9/6/2023)

MIMIKA, BM

Setelah menunggu lima bulan lamanya, 97 guru PPPK tingkat SMA/SMK Kabupaten Mimika akhirnya menerima SK pelimpahan dari provinsi ke kabupaten, Jumat (9/6/2023).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Willem Naa, menyerahkan secara simbolis SK tersebut kepada perwakilan guru PPPK SMA/SMK di gedung Aula Dinas Pendidikan Mimika, Jalan Poros SP 5, Timika, Papua Tengah.

Usai penyerahan SK, Willem melalui sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada para guru yang telah menunggu cukup lama untuk mendapatkan haknya. Dia memastikan, dalam waktu minggu depan, upah para guru sudah dibayarkan.

Lebih lanjut Willem mengakui bahwa upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan untuk mengurus pelimpahan SK tersebut tidaklah mudah, di mana dirinya bersama para jajaran harus bekerja ekstra keras demi menjawab harapan para guru PPPK.

"Apalagi nama-nama yang diajukan, yang sebelumnya dialihkan dari Kabupaten Mimika ke provinsi itu dikawal ketat untuk memastikan nama-nama yang dikirim. Sehingga kami memohon maaf atas keterlambatan ini," tuturnya.

Willem berharap dengan diserahkannya SK pelimpahan ini, kinerja para guru semakin meningkat untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik yang mencerdaskan anak-anak bangsa di Kabupaten Mimika.

"Kami mengharapkan adik-adik sekalian kalau pegang SK di tangan, tetap harus semangat untuk melaksanakan tugas di tempat masing-masing," harap Willem.

"Saya sudah jadwalkan untuk datang ke semua sekolah, mulai dari pesisir hingga gunung untuk pastikan nama-nama ini ada atau tidak. Kalau nama-nama ini tidak ada, saya coret," pungkasnya. (Endy Langobelen)

Pemda Mappi Telah Berangkatkan 16 Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa ADIK

Foto bersama saat pelepasan 16 calon mahasiswa penerima beasiswa ADIK Kemeterian Pendidikan

MAPPI, BM

Pemerintah Kabupaten Mappi Provinsi Papua Selatan telah melepas 16 calon mahasiswa penerima beasiswa program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) Tahun 2023.

Kegiatan pelepasan 16 orang calon mahasiswa tersebut berlangsung di aula kantor Dinas Pendidikan, Kamis (3/8/2023).

Penjabat Bupati Mappi, Michael R. Gomar, melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi, Sumarno mengatakan 16 orang ini akan melanjutkan pendidikan pada beberapa perguruan tinggi yang ada diluar Papua.

“Mereka para calon mahasiswa akan bertolak ke Merauke, disana nanti akan ada pembekalan selama satu hari dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Selatan, kemudian setelah itu para calon mahasiswa akan diberangkatkan ke beberapa perguruan tinggi,” ungkapnya.

Sumarno menuturkan, 16 orang calon mahasiswa yang mendapatkan beasiswa melalui program ADIK tersebut merupakan anak –anak Orang Asli Papua (OAP) dari Kabupaten Mappi yang sebelumnya sudah mengikuti proses seleksi dan dinyatakan lulus seleksi.

“Jadi awalnya yang mengikuti seleksi ini ada 76 orang namun yang dinyatakan lulus ada 16 orang. Anak-anak ini adalah siswa/siswi dari SMK dan SMA se-Kabupaten Mappi,”terangnya.

Sumarno menerangkan, beberapa perguruan tinggi yang dituju diantaranya, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Nusa Cendana, Universitas Patimura, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Udayana, Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Politeknik Manufaktur Bandung.

Selain biaya perkuliahan, biaya hidup dan tempat tinggal mereka di tanggung oleh kementerian pendidikan. Kementrian pendidikan juga akan memberikan uang saku kepada mahasiswa yang disalurkan setiap 3 bulan sekali.

Sementara Pemda Mappi hanya menanggung biaya transportasi dari Mappi ke Merauke dan selanjutnya ke Perguruan tinggi Tujuan.

"Meneruskan pesan dari Pj Bupati Mappi, kita berharap kepada calon mahasiswa yang lulus program ADIK ini agar betul –betul mengikuti perkuliahan dengan baik karena tidak semua anak bisa mendapatkan kesempatan baik yang seperti mereka dapatkan ini," harapnya. (Red)

Top