Pendidikan

Perayaan 50 Tahun, YPPK Tilemans Terus Berkarya untuk Mimika, Papua dan Indonesia

Ribuan Siswa turun ke jalan untuk merayakan tahun emas YPPK berkarya di Mimika

MIMIKA, BM

Ribuan siswa mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA YPPK Tilemans Mimika mengikuti defile dengan mengenakan pakaian adat Nusantara dalam rangka memperingati HUT YPPK ke 50 tahun, Jumat (2/8/2024).

Adapun rute yang dilalui untuk TK dan SD yakni dimulai dari SD YPPK Tiga menuju Jalan Cenderawasih, Budi Utomo, Belibis dan kembali ke SD YPPK Tiga Raja.

Sementara, untuk siswa SMP dan SMA star dimulai dari SD YPPK Tiga Raja menuju Jalan Cenderawasih, Budi Utomo, Hasanuddin dan berakhir di SD YPPK Tiga Raja.

Kepada BM, Pengawas YPPK Se-Keuskupan Timika, Ignatius Adii mengatakan ia merasa bangga karena saat ini YPPK bisa mencapai usia 50 tahun.

YPPK didirikan pada tahun 1974. Dari tahun 1983-1992, YPPK hanya ada satu untuk lima Keuskupan di Tanah Papua

"Ini adalah salah satu yayasan pendidikan yang cukup besar. Kita jalankan pendidikan mulai TK sampai SMA. Oleh sebab itu, saya harap YPPK bisa diterima siapapun, menjadi yayasan yang menjalankan pendidikan untuk menyelamatkan orang-orang kecil dengan cinta kasih,"kata Ignasius.

Ignatius mengatakan, YPPK adalah sekolah toleransi di mana lulusan 50 tahun ini tidak memandang agama.

Banyak pejabat di Tanah Papua yang adalah alumni YPPK se-Tanah Papua dan berasal dari berbagai agama.

"Hingga sekarang di usia 50 tahun, sudah ada 150 sekolah YPPK tingkat TK hingga SMA yang tersebar di 14 kabupaten se-Tanah Papua. Jumlah siswa diperkirakan mencapai 8000 orang. Bahkan besar kemungkinan akan bertambah lagi,"tutur Ignatius.

Di momen ini, Adii juga meminta agar ada perdamaian bagi daerah-daerah konflik yang mengganggu aktivitas pendidikan di sekolah.

Menurutnya Puncak Jaya, Puncak, dan Intan Jaya, mengalami kesulitan yang menghambat masyarakat mendapat pelayanan pendidikan.

Namun, YPPK di daerah tersebut tetap jalan meskipun sekolah negeri dan yayasan lain tutup.

Menurut Ignatius masyarakat yang ada di sana harus mengingat bahwa SDM itu didapat dari pedidikan.

Konflik dan permusuhan harus diminimalkan karena korban bukan hanya yang dibunuh, tetapi orang tidak bisa bersekolah sama saja dengan mematikan masa depan.

"Maka kita semua harus takut sama Tuhan. Selama mereka tidak takut pada Tuhan sesuai agama masing-masing, mereka tetap mencari pengamanan dengan bertentangan satu sama lain," katanya.

Ignasius berharap, perayaan 50 tahun YPPK di Tanah Papua kedepan semkain maju dalam segala aspek yang berhubungan dengan pendidikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman.

"Saya harap YPPK terus berkembang dan terus maju mendidik anak-anak generasi bangsa,"ungkapnya. (Shanty Sang) 

Emanuel Kemong : Selamat Hari Anak Nasional, Orangtua dan Pendidikan Adalah Kunci Masa Depan Anak


Emanuel Kemong, pemerhati pendidikan anak-anak Mimika dan juga Calon Wakil Bupati Mimika

MIMIKA, BM

Anak-anak Indonesia secara khusus pada hari ini merayakan hari jadi mereka yakni Hari Anak Nasional yang selalu diperingati tiap tanggal 23 Juli.

Sehubungan dengan momen ini, salah satu tokoh inspirasi dan pemerhati pendidikan anak-anak di Mimika, Emanuel Kemong, secara pribadi dan mewakili seluruh Orang Tua menyampaikan dan mengucapkan selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anak terutama buat anak-anak Papua.

"Secara khusus bagi anak-anakku di Mimika, dengan momen ini kedepan kita harus mampu jadi orang yang berguna baik bagi diri sendiri, orang tua, bagi Papua dan Indonesia," ujarnya kepada BM di Jalan Samratulangi, Selasa (23/07/2024).

"Semoga kalian berkembang menjadi penerus cita-cita orang tua, para leluhur bangsa, negara dan mampu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang perlu dikembangkan untuk hidup sehari-hari dan masa depan kalian," ungkapnya.

Kepada semua orang tua ia juga berpesan bahwa tanggung jawab orang tua bukan hanya sekedar melahirkan anak. Tanggung jawab orangtua lebih daripada itu.

"Bantu anak-anak kita, bimbing mereka, awasi agar mereka jadi manusia yang dewasa, jadi anak yang memiliki tanggung jawab, berkarakter dan berkomitmen sehingga mereka mampu memiliki daya saing dan juang, berkompetisi dan mampu mengimbangi irama-irama perkembangan dengan yang lain,” pesannya.

Emanuel Kemong yang juga merupakan Calon Wakil Bupati Mimika yang berpasangan dengan Johannes Rettob (JOEL) mengungkapkan bahwa keberhasilan seorang anak ada di tangan orangtua.

"Kalau orang tua lemah maka anak-anak kita juga akan lemah. Mereka adalah titipan Tuhan yang terindah buat kita dalam kehidupan ini," ujarnya.

Emanuel Kemong yang pernah menjabat sebagai direktur LPMAK, juga mengingatkan semua orang tua bahwa kunci utama dari keberhasilan anak di masa depan adalah pendidikan.

"Sekolah adalah sarana agar mereka mampu menjadi dewasa. Dewasa dalam ruang lingkup yang luas. Jaminan masa depan mereka semua hanya melalui pendidikan. Hanya dengan cara itu kita bisa buat mereka jadi manusia," ungkapnya.

"Sekali lagi selamat hari Anak Nasional, Tuhan memberkati kalian semua anak-anakku tercinta," ujarnya. (Ronald Renwarin)

10 Siswa SATP Mimika Tampil di Broadway Mainstage Finale Showcase

Foto bersama para siswa

MIMIKA, BM

10 murid Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) tampil dalam Broadway Mainstage Finale Showcase 2024 yang diselenggarakan oleh Camp Broadway Indonesia (CBI) di Teater Salihara, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Usai mengikuti kegiatan, 10 siswa tersebut kembali ke Timika, Selasa (2/7/2024).

Kedatangan 10 siswa tersebut di Bandar Udara Mozes Kilangan PTFI disambut langsung Kepala Sekolah SATP, Johana Tnunay, guru dan orang tua.

Kepala Sekolah, Johana Tnunay mengatakan, Broadway Mainstage Finale Showcase adalah program dari Freeport yang melihat ada potensi, bakat dan minat anak-anak sehingga ada kerja sama dengan broadway ini.

"Dari sekian banyak anak terpilihlah 10 anak yang sudah tampil di sana (Jakarta-red) dan sekarang telah kembali ini,"kata Johana.

Broadway ini adalah bagian pengembangan program ekstrakurikuler yang ada di Taruna Papua dalam bidang akting, musik dan lainnya.

"Ini merupakan program unggulan kami untuk Go Public. Jadi, sudah melihat anak-anak ke lebih luas lagi. Jadi prinsip dasar dari kami tentunya berterima kasih untuk YPAMK yang selalu mensupport YPL sebagai mitra untuk sama-sama mengelola dana kemitraan PTFI," jelasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana meluncurkan kegiatan ekstrakurikuler non-akademik baru pada Oktober mendatang yang akan difokuskan pada kegiatan seni dan budaya.

Program ini akan melengkapi program akademik yang mencakup partisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten.

“Kami terus mencari peluang untuk menampilkan talenta murid-murid kami di panggung yang lebih luas. Kami berterima kasih kepada PTFI, YPMAK, dan YPL atas dukungan yang memungkinkan anak-anak dari suku Amungme, Kamoro, dan lima suku kekerabatan lainnya untuk terus berkembang,”ungkapnya.

Kepala UPT Kesenian SATP, Angga Rumande mengatakan, 10 anak SATP ini bersama 20 anak di seluruh Indonesia mengikuti kegiatan ini. Walau partner anak-anak ini berasal dari sekolah Internasional tidak membuat semangat siswa SATP luntur.

Angga menjelaskan, program Broadway ini adalah seni pentas. 10 anak ini berhasil membawakan seni pentas dalam full bahasa Inggris. Penampilan mereka tidak canggung atau tidak berbeda dari anak-anak dari sekolah Internasional.

"Anak-anak kami menampilkan seni pentas dari cerita film anak-anak populer “Shrek". Untuk pertunjukkannya satu hari saja," jelas Angga.

Angga mengaku, proses latihan hanya lima hari. Dirinya pun kaget sebab skrip full dalam bahasa Inggris, namun siswa SATP tidak mengalami kendala bahkan mereka bisa menampilkan dengan terbaik.

Ia mengatakan, penampilan yang ditampilkan ini akan dilihat yang mempunyai potensi besar dan dipersiapkan tampil di Broadway Internasional di New York.

"Nanti ada tim dari New York akan menyeleksi. Jadi penampilan ini langsung menjadi ajang seleksi," pungkasnya. (Shanty Sang)

Top