Pendidikan

Perdana, Disperindag Mimika Gelar Metrologi Goes to School

Kepala Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen pada Disperindag Mimika, Suharso, membawakan sambutan dalam kegiatan Metrologi Goes to School

MIMIKA, BM

Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) secara perdana menggelar kegiatan Metrologi Goes to School.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (23/6/2023) pagi di SMA Negeri 2, SP5, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Kepala Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen pada Disperindag Mimika, Suharso, mengatakan bahwa program ini bertujuan mengedukasi siswa-siswi tentang apa itu metrologi dan juga memberikan pemahaman terkait alat-alat timbang yang telah dilakukan tera ulang.

"Kita lakukan di sekolah karena kita sudah beberapa tahun ini lakukan di kota, di para pengusaha. Namun, kita masih banyak temukan kejanggalan pada alat timbangannya, di mana alat timbang yang sudah ditera kadang kala tidak dipakai," jelas Suharso.

Oleh karena itu, lanjut Suharso, Disperindag mencoba untuk mengedukasi anak-anak sekolah agar nantinya ketika berbelanja bersama orang tuanya, anak-anak tersebut bisa mengetahui alat timbang mana yang seharusnya digunakan oleh pedagang.

"Minimal kita perkenalkan alat timbang yang sudah ditera itu yang ada capnya. Dan karena ini baru pertama kali, mudah-mudahan ke depan nanti kita lakukan lagi di SMA atau SMP lainnya. Dengan begitu kan secara tidak langsung kita turut memberikan perlindungan kepada konsumen," ungkapnya.

Terkait materi yang diberikan dalam sosialisasi ini, Suharso menyebutkan bahwa pihaknya lebih fokus memberikan pemahaman tentang alat ukur yang digunakan di tempat-tempat umum seperti SPBU, bandara, pasar, dan sebagainya.

Di samping itu, Victoria Lobya selaku Kepala SMA Negeri 2 mengucapkan terima kasih kepada Disperindag Mimika yang telah memilih SMA Negeri 2 sebagai sekolah pertama untuk pelaksanaan program Metrologi Goes to School ini.

"Atas nama seluruh dewan guru dan siswa-siswi SMA Negeri 2, kami berbahagia dan bersyukur bahwa hari ini pemerintah melalui Disperindag memberikan sosialisasi yang sangat berguna atau bermanfaat untuk kehidupan kami," ucapnya.

Kepada putra-putri didiknya, Victoria berharap dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga apa yang disampaikan dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini materi yang sangat baik. Jadi, ke depannya mereka bisa salurkan ke masyarakat sekitar, bisa ke teman-teman, orang tua, tetangga, dan siapa saja agar kita sebagai konsumen bisa lebih terlindungi," tutupnya. (Endi Langobelen)

Kampung Nawaripi Buka Bengkel Wadahi Lulusan BLK Merah Putih


Lokasi pembangunan bengkel Nawaripi

MIMIKA, BM

Kampung Nawaripi segera membuka sebuah bengkel untuk mewadahi peserta lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Merah Putih yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.

Hal itu disampaikan Kepala Kampung Nawaripi, Norbertus Ditubun saat ditemui di lokasi pembangunan bengkel, Kamis (11/5/2023).

"Sekarang kita mulai buka bengkel untuk mengantisipasi anak-anak yang tamat dari BLK. Jadi kalau nantinya belum dapat kerja, dia bisa kerja di sini dulu," jelas Norman, sapaan akrabnya.

Dikatakan bahwa bengkel tersebut terdiri dari tiga bidang, yakni bengkel motor, bengkel mobil, dan bengkel las. Adapun anggaran yang disiapkan untuk operasionalnya senilai Rp50 juta.

"Loker ini transparan, terbuka untuk semua tapi kami akan terima dulu yang dari Nawaripi. Kalau ada yang memang mau, dia bisa ajukan lamaran ke desa. Kita akan lihat mana yang bagus, kita terima," imbuhnya.

Untuk masing-masing bidang, lanjut Norman, dibutuhkan satu tenaga profesional yang mana nantinya akan menjadi pengawal pengawal pekerjaan harian, yakni para lulusan BLK Nawaripi.

Lebih lanjut Norman mengakui bahwa hampir sebagian besar lulusan BLK Nawaripi belum mendapatkan pekerjaan tetap di perusahaan.

Menurutnya yang menjadi kendala adalah banyak anak-anak tamatan BLK Nawaripi yang tidak memiliki ijazah sekolah.

"Sertifikat sudah ada, keahlian sudah ada, tapi ketika kita mau kirim mereka kerja di perusahaan, mereka tidak ada ijazah. Ini yang jadi kendala, makanya saya harus pikir bagaimana supaya tahun ini saya harus kasih mereka ujian paket supaya mereka bisa kerja dan sertifikat ini bisa dipake," pungkasnya. (Endi Langobelen) 

BLKK Bejana Kasih Bumi Papua di Mimika Resmi Beroperasi

Staf ahli Septinus Timang saat meresmikan BLKK ditandai memotong pita 

MIMIKA, BM

Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Bejana Kasih Bumi Papua yang beralamat di Jalan Soponyono, Kelurahan Wonosari Jaya, Distrik Wania, Mimika secara resmi telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, pada Rabu (17/5/2023) kemarin.

Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita dilakukan oleh Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Septinus Timang.

Usai peresmian, lembaga itu langsung beroperasi dan sebanyak 16 siswa dan siswi angkatan pertama langsung mengikuti pelatihan housekeeping.

Siswa-siswi BLKK mendapat ilmu teori selama 18 hari ke depan, kemudian akan dilanjutkan dengan praktek lapangan disejumlah hotel berbintang di Timika.

Diektahui, tenaga pengajar di BLKK tersebut sebanyak dua orang yakni Executive Manager Chef dari Hotel Inna Garuda Yogyakarta dan Dosen dari Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Yogyakarta.

Adapun fasilitas di BLKK itu dilengkapi dengan tempat tidur, mesin cuci dan sejumlah perlengkapan lainnya sebagai sarana praktek. Terdapat juga ruang kelas.

Ketua Yayasan Bejana Kasih Bumi Papua dan juga sebagai Pimpinan BLKK, Nerius A Tulalessy dalam sambutannya mengatakan, lembaga ini bisa dibangun berkat saran dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Maaruf Amin ketika berkunjug ke Jayapura saat event PON.

Saat itu, Wapres menyarankan agar lembaga-lembaga keagamaan di Papua melakukan pengembangan SDM masyarakat Papua.

"Hal tersebut kemudian dintindaklanjuti oleh lembaga-lembaga keagamaan. Dan dari Timika, yang memasukan berkas persyaratan pendirian balai latihan kerja itu dari Keuskupan Timika dan Yayasan Bejana Kasih Bumi Papua," ujarnya.

"Setelah verfikasi berkas, Yayasan Bejana Kasih Bumi Papua yang dipilih untuk menerima bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,"kata Nerius.

Ia mengatakan, bahwa dana yang digelontorkan untuk pembangunan gedung BLK sebesar Rp600 juta sementara pengadaan perlengkapan sarana praktek senilai Rp395 juta.

“Jadi pemerintah pusat menginvestasikan hampir satu miliar rupiah untuk pengembangan SDM Papua,”ujarnya.

Sementara itu Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Septinus Timang dalam sambutannya mengatakan Pemda Mimika menyambut baik keberadaan BLKK ini.

Apalagi saat ini pemerintah sedang berupaya mengembangkan pariwisata di Mimika, tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang pariwisata.

“Jadi sangat baik lembaga ini mempersiapkan tenaga kerja di bidang pariwisata,”ungkapnya. (Shanty Sang) 

 

Top