Pendidikan

Dana BOS 2024 SMAN 1 Mimika Naik, Penerimaan Siswa Justru Menurun

      Kepala Sekolah SMAN 1 Mimika, Matheus Mamo

MIMIKA, BM

SMA Negeri 1 Kabupaten Mimika menerima Dana Bantuan Operasional (BOS) sebesar 3,1 Milyar untuk tahun 2024.

Kepada BeritaMimika melalui saluran telepon, Sabtu (22/6/2024), Kepala Sekolah SMAN 1 Mimika, Matheus Mamo mengatakan tahun 2024 Dana BOS yang diterima mengalami kenaikan.

“Iya naik dan itu kami gunakan untuk kegiatan belajar mengajar, alat tulis kantor (atk), perbaikan sarana prasarana sekolah, cleaning service, satpam, pengembangan potensi guru dan kegiatan esktarkulikuler,” tuturnya.

Matheus yang akan pensiun pada 25 Juli nanti berharap melalui dana BOS ini dapat meningkatkan kompetensi guru terutama dalam lumeral dan literasi karena masih mendapatkan rapor merah.

“29 tahun saya mengabdi, sebelum pensiun yang perlu untuk kedepan adalah dibentuknya komunitas belajar (kombel) siswa. Itu yang mau diterapkan di kurikulum merdeka belajar. Itu sangat penting,” imbuhnya.

Dikatakan untuk penerimaan siswa di tahun 2024, SMAN 1 Mimika hanya menerima 320 siswa yang sebelumnya bisa mencapai 500 siswa.

“Iya , itu arahan dari dinas. 320 siswa itu 70 persen zonasi, 15 persen afirmasi, 10 persen prestasi, dan ikut perpindahan orang tua ada 5 persen. Kami hanya terima 10 kelas, jadi dalam satu kelas 32 siswa,” jelasnya.

Sementara untuk siswa yang lulus pada tahun 2024 ini berjumlah 496 siswa.

“Banyak anak-anak yang lulus ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” tandasnya.

Sekolah ini terus mencetak generasi muda yang berprestasi dan mampu bersaing baik di tingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional salah satunya adalah Fernando Aliljaman yang berhasil ke tingkat nasional sebagai Paskibraka mewakili provinsi Papua. (Elfrida Sijabat)

SD Inpres Koperapoka I Gelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Beberapa anak SD Inpres Koperapoka 1 saat menunjukan karya project mereka 

MIMIKA, BM

Siswa dan siswi SD Inpres Koperapoka I menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertujuan untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan yang berlangsung di sekolah tersebut mengusung tema "Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal dan Bangunlah Jiwa Raganya".

Diketahui P5 merupakan kegiatan kukurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Kepala Sekolah SD Inpres Koperapoka 1 Mimika, Margarita Abraham mengatakan, P5 kali ini adalah kegiatan perdana yang digelar oleh SD Inpres Koperapoka 1.

Dalam giat ini siswa benar-benar menunjukkan hasil karyanya yang dibantu oleh guru. Hasil karya siswa yang dipamerkan seperti noken yang mana dirajut sendiri oleh siswa.

Selain itu, ada juga karya yang dihasilkan dari barang-barang bekas dan juga berbagai macam kreasi yang mengajak peserta untuk stop bullying.

"Output dari P5 ini memang tidak terlalu besar, tetapi ini tidak mengubah karakter. Tujuan utama kami adalah selain mereka berkompetensi mereka juga memiliki karakter. Di hari ini dengan bangga kami persembahkan pameran hasil karya siswa," ujarnya.

Ia mengaku jika apa yang telah dibuat oleh siswa memang masih jauh dari kata sempurna, tetapi sekolah akan terus berbenah diri untuk bisa konsisten dalam implementasi kurikulum merdeka belajar, dalam hal ini kegiatan P5.

Margarita juga mengucapkan terima kasih pada Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika yang terus mendukung sekolah untuk terus berinovasi. Dan juga kepada orang tua siswa, para guru dan semua pihak yang turut memberi dukungan dalam pameran karya ini.

Sementara itu perwakilan Dinas Pendidikan Mimika, Marten Paledung mengatakan kegiatan P5 memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkarya dan berinovasi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan pada siswa mengenai pasar yang nantinya akan dihadapi, serta apa itu usaha-usaha kecil di dunia nyata.

"Atas nama Dinas Pendidikan, kami sangat mendukung langkah-langkah yang diambil oleh sekolah. Kiranya kegiatan seperti ini konsisten dilakukan. Teruslah bergerak dan menggerakkan," ungkapnya. (Shanty Sang)

Ketua TP-PKK Mimika : Pemuda Adalah Aset Bangsa, Jauhi Narkoba dan Kekerasan Seksual

Foto bersama pengurus TP-PKK Mimika, Nara sumber dan para peserta remaja lintas agama

MIMIKA, BM

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Mimika menggelar Sosialisasi Pencegahan Pelecehan Seksual dan Bahaya Narkoba, yang diselenggarakan pada Jumat (7/6/2024) di Swissbell Hotel.

Sosialisasi tersebut menghadirkan nara sumber Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Mimika, Kompol Mursaling dan Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2) Kabupaten Mimika, Andarias Nauw.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Pokja I Ny. Besti Hasibuan mengatakan peserta yang hadir berasal dari perwakilan remaja, pemuda pemudi lintas agama baik Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha keseluruhan berjumlah 100 orang.

“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi pemuda pemudi agar bisa mengendalikan diri dan mencegah perilaku kekerasan dan pelecehan seksual serta menolak narkoba,” katanya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Mimika Ny. Kalina Omaleng melalui Sekretaris Umum TP-PKK Mimika Ny. Leentje Paiman mengatakan remaja adalah masa dimana seseorang atau indvidu mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa.

“Masa remaja disebut masa yang paling rawan karena masa itu akan mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis. Ada banyak faktor yang membuat remaja berubah sehingga ada kecenderungan melakukan hal-hal negatif yang disebut kenakalan remaja,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa korban dari kekerasan pelecehan seksual umumnya adalah perempuan dan korban dari narkoba adalah masa depan.

“TP-PKK merupakan organisasi kemasyarakatan yang membantu pemerintah dalam mejalankan program rangka pemberdayaan kesejahteraan keluarga sehingga TP-PKK Mimika mengacu pada 10 program pokok PKK melalui Pokja I berkewajiban untuk memberikan perhatian terhadap masalah ini karena remaja pemuda adalah aset bangsa,” tandasnya.

Lanjutnya, sosialisasi ini dilakukan untuk mencegah rusaknya moral anak bangsa karena pemuda dibutuhkan untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara yaitu membutuhkan bangsa yang berkualitas, anak muda yang berprestasi.

“Marilah kita bersama-sama sepakat untuk menolak demi masa depan bangsa yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan masyarakat agar tercipta pribadi yang kuat dan keluarga berkualaitas,” tukasnya.

Ny. Leentje mengajak peserta untuk tidak menyia-nyiakan hidup dengan menjauhi narkoba dan kekerasan melainkan mengisinya dengan prestasi untuk meraih cita-cita.

“Masa depan kalian masih panjang, serahkan permasalahanmu kepada Tuhan karena Tuhan tahu yang terbaik untuk ade-ade sekalian,” pesaanya. (Elfrida Sijabat)

Top