Olah Raga

Kesalahan Pengimputan Data, 123 Relawan PON Belum Terima Honor

Para relawan kembali melakukan aksi demo di Sekretariat Bidang SDM PB PON Cluster Mimika

MIMIKA, BM

Dari sekian ribu relawan PON XX yang sudah dibayarkan honornya, masih ada 123 orang relawan yang belum menerima hak mereka. Hal ini dikarenakan ada kesalahan pada pengimputan data nama dan nomor rekening.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Koordinator Bidang SDM PB PON Sub Mimika, Agus Hugo Krey dan Bendahara SDM PB PON Sub Mimika,dr Icha Alhamid kepada sejumlah relawan yang kembali melakukan aksi bakar ban di halaman Kantor Sekretariat Bidang SDM PB PON XX Papua Rabu (10/11) ketika mempertanyakan hak mereka yang belum terbayarkan.

"Kami mohon maaf untuk 123 orang ini yang mengalami kesalahan pada pengimputan nama dan nomor rekening. Sekarang kami sedang perbaiki dari kemarin sampai sekarang," ungkap Agus.

Menurut Agus, kesalahan pengimputan data bukan karena kesalahan pihak Bank dan operator di Jayapura, namun ini murni kelalaian pihaknya.

"Kita pada saat temukan kesalahan itu langsung bertemu dengan pihak bank dan ini kita sudah klarifikasikan ke masing-masing Bank, yang mana Bank BRI dan BNI sudah melakukan proses. Sedangkan untuk Bank Papua, saya harus koordinasikan ke Jayapura karena nilainya besar dan kami tidak bisa langsung seperti begitu," jelasnya.

Dirinya juga meminta kepada relawan yang belum terbayarkan honornya untuk bersabar, pasalnya pihaknya akan segera menyelesaikan dalam minggu ini.

"Saya tidak bisa janji hari apa, karena ini perlu ketelitian dan kami tidak mau ada kesalahan lagi," ujarnya.

Disampaikan juga bahwa untuk memperlancar proses pembayaran, dirinya sudah berusaha melakukan komunikasi dengan bendahara umum PB PON namun belum terhubung.

"Saya juga mohon ada kendala-kendala kecil lain, silahkan komunikasi baik dengan hati dingin. Kami tetap bekerja untuk selesaikan persoalan ini," ucap Agus kepada para demonstran.

Hal yang sama juga disampaikan Bendahara SDM PB PON Sub Mimika, dr Icha Alhamid bahwa ini murni kesalahan dalam pengimputan nama dan nomor rekening.

"Ini murni kesalahan dalam imput data dan tidak ada unsur kesengajaan, karena nasabah yang statusnya di Bank BNI tapi terkirim ke bank Papua. Kita juga tidak bisa intervensi pihak bank, tapi kita tetap akan selesaikan ini," ungkapnya. (Ignas)

Berhasil Sukseskan PON, Kinerja Media dan Wartawan di Timika Diapresiasi PB PON Cluster Mimika

Sekretaris Umum PB PON Cluster Mimika, Cesar A Tunya ketika menyampaikan apresiasi kepada awak media di Resto 66, Selasa (2/11)

MIMIKA, BM

Sekretaris Umum PB PON Sub Mimika, Cesar Avianto Tunya memberikan apresiasi kepada tim humas PPM Sub PB PON XX 2021 atas kinerja dalam pemberitaan selama penyelenggaraan pelaksanaan PON XX.

Humas PPM Sub PB PON XX Tahun 2021 berisikan hampir semua wartawan dan seluruh media di Timika, baik cetak, online maupun radio.

Cesar A Tunya menyampaikan hal ini kepada para pimpinan media dan wartawan se-Mimika pada rapat koordinasi dan pembubaran tim Humas PPM PON XX Papua di Resto Cenderawasih 66, Selasa (2/11) malam.

"Terimakasih banyak karena melalui proses yang panjang kita sudah melaksanakan tugas tanggungjawab kita dengan baik. Saya lihat kita di humas sudah maksimal bekerja dan ini merupakan pencapaian terbaik yang telah kita berikan untuk negara, karena penyelenggaraan PON ini tugas negara dan diatur di UU," ucapnya.

Menurut Cesar keberhasilan bersama yang sudah diperoleh khususnya di cluster Mimika selama penyelenggaraan PON XX mendapat penilaian positif dari banyak orang.

"Kita ketahui bahwa banyak orang menilai dan memberikan hasil positif kepada kita yang ada di cluster Mimika, karena saya tidak mendapatkan informasi adanya complain, sebab dari awal persiapan sampai selesai PON juga saya tidak dapat telepon dari humas PPM PB PON Jayapura. Ini saya pikir apa yang kita capai merupakan pencapaian bersama," ungkapnya.

Selain itu secara khusus dirinya juga menyampaikan apresiasi dari ketua umum PB PON Sub Mimika atas suksesnya pemberitaan yang berjalan dengan baik selama penyelenggaraan PON hingga usai.

"Ini juga dibantu media center dari Kementerian Kominfo yang mana sudah siap dengan fasilitas yang baik, sehingga kinerja kita bisa terangkat dan mendapatkan penilaian yang maksimal," ujar Cesar.

Cesar juga menyebutkan bahwa dengan keberhasilan dan pencapaian tim humas PPM Sub PB PON yang sudah tercatat baik maka apa yang menjadi hak mereka dalam bekerja akan segera direalisasikan.

"Ini juga merupakan bagian dari sukses administrasi karena di dalam kinerja kita itu punya SK dan hak-hak yang harus dibayar oleh kepanitiaan PB PON, itu kewenangan sudah diberikan kepada kita cluster Mimika," ungkapnya.

Sementara itu mewakili awak media yang juga adalah pimpinan media online BeritaMimika, Ronald Renwarin menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang sudah diberikan oleh PB PON Cluster Mimika kepada media di Mimika selama penyelenggaraan hingga PON XX berakhir.

"Ini merupakan sebuah pengalaman baru bagi kami semua media di Timika yang terlibat langsung sukseskan PON XX. Kami banyak belajar dari proses ini. Apa yang kami lakukan, bukan hanya untuk diri dan media kami namun lebih untuk Mimika dan Papua," ujarnya.

Tak lupa juga dirinya menyampaikan permintaan maaf jika selama persiapan dari awal sempat tercipta mis komunikasi. Namun hal tersebut bukan semata-mata untuk mematahkan semangat tapi demi kebersamaan dan kesuksesan bersama.

"Saya minta maaf dan saya berharap tidak simpan di hati karena semua perbedaan yang pernah kita lalui, tujuannya hanya satu yakni untuk mensukseskan PON di Mimika dan kita semua sudah melakukannya. Ini juga untuk semakin menguatkan kebersamaan dan kesolidan diantara kita. Kita semua sudah menjadi bagian dari keberhasilan ini," terangnya.

Disisi lain dirinya juga berharap dengan pencapaian bersama ini, semua media memiliki tanggungjawab lebih untuk memperhatikan perkembangan olahraga di Mimika demi kemajuan dan prestasi bagi negeri ini. (Ignas)

Freeport Beri Bonus Rp 1 Milyar untuk Tim Sepak Bola Papua Peraih Medali Emas PON XX

Foto bersama Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas bersama para pemain yang merupakan tim sepakbola Papua yang meraih medali emas di PON XX Papua, usai memberikan bonus kepada mereka

JAYAPURA, BM

PT Freeport Indonesia (PTFI) memberi dukungan penuh terhadap atlet sepak bola Papua yang berlaga di PON XX dengan memberikan bonus kepada tim sepak bola Papua yang telah mengalahkan tim sepak bola PON Aceh, dan meraih medali emas dalam final pertandingan sepak bola PON XX di stadion Mandala Jayapura, pada Kamis (14/10).
 
"Kami menghargai kerja keras para atlet sepak bola PON XX Papua yang telah meraih medali emas untuk Papua. Untuk itu PT Freeport Indonesia komit akan memberikan bonus Rp 1 milyar untuk tim sepak bola PON XX Papua yang telah mempersembahkan medali emas untuk Papua," ungkap Tony Wenas, Presiden Direkur (Presdir) PTFI.
 
Pada pertandingan final sepak bola kemarin (14/10) Presdir PTFI Tony Wenas membawa 50 orang suporter mewakili karyawan Freeport, datang langsung ke Stadion Mandala Jayapura untuk menyaksikan pertandingan final olah raga paling favorit di Tanah Papua.
 
Menurut Tony Wenas, tim sepak bola PON XX Papua meraih medali emas dengan mengalahkan Tim sepak bola PON XX Aceh dengan skor 2 - 0 di stadion Mandala Jayapura adalah hal sangat membanggakan.

"Hari ini kami datang ke Hotel Mahkota, Hamadi, yang menjadi Markas tim sepak bola PON XX Papua untuk bertemu dan memberi dukungan langsung kepada atlet," kata Tony Wenas.
 
"Dengan pemberian bonus yang diberikan oleh PTFI ini, harapan kami semoga penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi para atlet Papua untuk terus giat berlatih dan berjuang lebih gigih demi mengukir prestasi", pungkas Tony Wenas.

Pelatih tim sepakbola Papua untuk PON XX, Eduard Ivakdalam memberikan apresiasi kepada PT Freeport Indonesia atas segala yang sudah diberikan oleh perusahan ini kepada perkembangan olahraga di Papua.

Eduard mengatakan PTFI sangat luar biasa karena terus memberikan dukungan kepada olahraga di Papua terutama kepada cabang olahraga sepakbola.

"PT Freeport punya andil besar untuk PON di Papua. Sangat luar biasa karena PTFI ada di tanah ini dan membantu membuat tanah ini jadi harum," ujarnya.

Di depan Presdir PTF Tony Wenas, head Coach Eduard Ivakdalam juga mengisahkan bagaimana ia bersama dua asistennya, membangun tim ini.

Tim PON Papua ini dibangun sejak 2,4 tahun yang lalu. Tim ini terdiri atas perwakilan hampir semua kabupaten kota di Provinsi Papua.

"Dari Timika juga ada, Oksibil juga ada. Bahkan mereka yang dari Oksibil harus jalan dari bandara sampai dua hari baru sampai di rumah mereka. Tim ini sangat lengkap karena semua keterwakilan ada," ungkapnya.

Dikisahkan, awal membangun tim ini dimulai dengan menyurati Askab se-Papua untuk menyertakaan putera Papua terbaik untuk mengikuti seleksi tim sepakbola PON Papua.

Pada saat itu banyak yang datang untuk mengikuti seleksi yang diadakan selama satu minggu penuh di Stadion Mandala Jayapura.
Dari seleksi tersebut dibentuklah tim yang berisikan 30 pemain.

"Dalam perjalanan, satu pemain mundur karena orangtuanya sakit, dia memilih mundur untuk merawat dan melihat orangtuanya. Sampai akhir tim berisikan 29 pemain," ungkapnya.

Pengalaman Ivak dalam bersama asisten pelatih Gerald Pangkali dalan mengarungi sepakbola Indonesia, diterapkan dalam tim ini.

Ia juga mengatakan bahwa tim ini bukan sekedar bermain bola namun selama kebersamaan ini, mereka juga membangun relasi iman yang lebih mesra dengan Tuhan.

"Semua ini kita mulai dengan mengandalkan Tuhan. Tiap malam dari mulai kumpul pertama sampai saat ini, hal ini tidak pernah berhenti. Saya tidak ragu dengan kemampuan mereka karena apa yang mereka lakukan untuk dekat dengan Tuhan semua sudah siap. Puji Tuhan apa yang kita bangun selama ini dari awal karena kekuatan Tuhan membuahkan hasil yang memuaskan," ungkapnya.

Selama 2,4 tahun membangun tim ini, tim sepakbola PON Papua telah melakukan uji coba sebanyak 110 kali dan hanya sekali mengalami kekalahan, sehingga Ivakdalam mengungkapkan bahwa kemenangan tim ini sedari awal sudah dibangun.

"Mereka selalu tampil habis-habisan. Di uji coba pun mereka selalu tunjukan itu. Apa yang mereka lakukan di partai final kemarin, buat saya itu sesuatu yang wajar dan biasa saja karena setiap hari kita latihan, mereka lakukan hal yang sama," ungkapnya.

Beberapa bulan sebelum PON dimulai, Eduard mengatakan bahwa sistem yang dibangun lebih pada pemantapan fisik. Karena secara teknik, anak-anak asuhnya sudah sangat siap.

"Kami bermain di PON jedahnya satu hari tiap game tapi Puji Tuhan, sampai menit terakhir peluit wasit di final, mereka masih berlari. Awalnya banyak yang pesimis dengan fisik mereka. Kita tidak punya pelatih fisik. Kami hanya andalkan pengalaman kami bertiga untuk memoles mereka dan semua kekhawatiran ini terjawab dengan emas yang mereka raih," jelasnya.

Di akhir ceritanya, Eduard Ivakdalam kembali mengungkapkan bahwa tim sepakbola Papua berhasil merebut emas karena ketekunan berlatih dan kedekatan para pemain dengan Tuhan.

"Mereka bangun diri untuk dekat dengan Tuhan, mereka tekun berlatih dan mendapatkan dukungan sehingga hasil akhirnya tidak ada keraguan dari mereka. Mereka sudah yakin bahwa medali emas pasti akan diraih dan mereka sudah buktikan itu untuk Papua," ujarnya.

Pada momen ini, Eduard Ivakdalam juga secara khusus menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Papua atas doa dan dukungan yang sudah diberikan sehingga tim ini dapat mengharumkan Papua dengan emas PON yang telah mereka raih. (Ronald)

Top