Politik & Pemerintahan

Jelang Malam 40 Kendaraan Dirazia, 50 Warga Rapid Tes, 3 Positif

Apel gabungan sebelum tim ke lapangan

MIMIKA, BM

Pelaksanaan Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) hari kedua, Jumat (22/5) di Mimika kembali digelar.

Sama seperti hari kemarin, pengawasan tetap disentralkan di 17 titik seputaran areal Kota Timika yang dijaga ketat oleh aparat gabungan TNI-Polri, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja serta Tim Relawan Baznas Mimika.

Namun di hari ini penjaringan bukan hanya dilakukan terhadap warga saja namun juga kendaraan yang mereka gunakan saat melintas di atas pukul 14.00 Wit.

“Hampir jam 5 ini sebanyak 38 motor dan 2 mobil kita razia karena pemiliknya masih berkeliaran di atas jam 2. Padahal sebenarnya rata-rata masyarakat Mimika sudah tahu tentang hal ini namun masih ada yang belum patuh dan mengabaikan instruksi bupati Mimika. Selain rapid tes, kendaraan mereka kita razia untuk memberikan efek jera,” ungkap Kabag Ops Polres Mimika, AKP Andika Aer.

Pelaksanaan razia dilakukan di 17 titik namun hingga pukul 16.40 Wit, 38 motor dan 2 mobil yang dilaporkan merupakan data yang masuk dari posko penjagaan di pertigaan Jalan Cenderawasih-Budi Utomo.

“Ini belum selesai, diperkirakan jumlahnya juga akan bertambah karena sampai malam. Besok mereka ambil kendaraan mereka tapi harus dengan surat-surat lengkap, kalau tidak lengkap yang kita kenakan tilang lagi,” ungkapnya.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan pelaksanaan rapid tes bagi masyarakat yang terjaring ketidakpatuhan di hari kedua PSPB tetap dilaksanakan.

“Dari 10 titik, sudah 50 orang yang ditesting. Dari jumlah ini 3 positif rapid dan 2 diantaranya kami langsung bawah ke shelter sedangkan 1 isolasi di rumah. Kita berharap dari jumlah ini tidak ada lagi penambahan orang-orang yang lalu lalang terutama di wilayah transmisi lokal,” harapnya.

Sementara itu Wakapolres Mimika Kompol I Nyoman Punia kepada BeritaMimika mengatakan hingga hari ini situasi di Mimika normal atau tidak ada hal-hal yang menonjol.

“Di hari kedua ini saya lihat cukup efektif. Kita lihat bersama bahwa jalan-jalan mulai sepih dan sebagian kecil warga saja yang terjaring. Harapan kita masyarakat Mimika tetap mematuhi instruksi ini demi kebaikan kita bersama,” himbaunya. (Ronald)

Tim Medis Lapor DPRD Mimika, Tidak Ada Penerangan di Posko PSDD

Ketua DPRD Robby Omaleng saat di Posko 7 PSDD

MIMIKA, BM

Sebagian besar tim medis yang ditempatkan di 17 posko Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) mengeluhkan tidak adanya penerangan di posko tempat tugas mereka.

Tidak adanya penerangan selama 9 hari pelaksanaan PSDD membuat mereka kesulitan dalam melakukan rapid tes terhadap masyarakat yang terjaring pada sore dan malam hari.

Hal ini diadukan kepada Ketua DPRD Mimika Robby Omaleng bersama sejumlah anggotanya yang melakukan lawatan ke posko-posko PSDD, Jumat kemarin.

“Dari 17 posko, 14 kami datangi untuk memantau penerapan PSDD di lapangan. Kita mau lihat maksimal atau tidak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan dan rata-rata mengeluh karena tidak ada penerangan. Kami berharap Tim Gugus Tugas Covid-19 Mimika segera merespon hal ini karena mereka tidak bisa lakukan rapid ke masyarakat ketika hari mulai gelap,” ungkap Robby Omaleng kepada BeritaMimika.

Menurutnya, selain lampu ada yang juga meminta tempat pencucian tangan karena para tenaga medis setiap saat melakukan interaksi dengan masyarakat yang terjaring. Selain itu ada posko yang meminta pembatas jalan raya karena mereka hanya gunakan tali sebagai pembatas jalan.

“Dari hasil kunjungan ini kami lihat pelaksanaan PSDD sudah maksimal. Petugas medis juga antusias, masyarakat semakin sadar dan hal lainnya, kriminalitas menurun,” ungkapnya.

Robby menilai dimulai dari hari pertama PSDD pada Kamis (21/5) satuan tugas baik tim medis maupun tim keamanan sangat konsen dengan tugas dan tanggungjawab mereka. Koordinasi juga menurutnya berjalan baik. Hanya kekurangan fasilitas pendukung saja yang menurutnya harus segera disikapi.

Selain itu kunjungan ke posko-posko ini, menurut Omaleng merupakan bagian dari tupoksi anggota DPRD Mimika yang telah melekat.

“Kami lakukan apa yang menjadi tugas kami, pengawasan tetap jalan dan pada prinsipnya kami mendukung apa yang dilakukan pemerintah daerah,” ujarnya.

Terkait dengan adanya rencana penerapan PSDD tahap II yang diperpanjang pada 4 Juni nanti, Robby Omaleng mengatakan hal ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pemda Mimika.

“Kami ikut mengevaluasi tapi kalau pemerintah putuskan diperpanjang maka kami dukung. Termasuk dengan kemungkinan diterapkannya New Normal,” ungkapnya.

Hanya saja menurut Robby secara geografis dan kurva peningkatan Covid-19 di Mimika, penerapan New Normal untuk saat ini bukan merupakan pilihan paling tepat.

“Papua ini kan tidak sama dengan wilayah di bagian barat. Penularan kasus covid-19 di wilayah barat (Jakarta dan sekitarnya-red) juga duluan baru kita di Papua dan Mimika. Kalaupun kita mau terapkan gaya hidup baru New Normal maka kita harus mengacu pada tingkatan kurva kasus positif secara keseluruhan Papua jadi kita masih butuh waktu untuk penerapan ini. Tapi jika pemda menerapkannya maka kami tetap dukung karena tujuan dari setiap kebijakan yang dikeluarkan intihnya untuk menjaga masyarakat dengan berbagai pertimbangan di dalamnya,” jelasnya. (Ronald)

Bupati Omaleng Optimis Penularan Covid-19 di Mimika Akan Terus Menurun

Bupati Omaleng bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Mimika

MIMIKA, BM

Bupati Mimika Eltinus Omaleng merasa optimis bahwa penularan Covid-19 di Mimika akan terus mengalami penurunan paska diberlakukannya Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD).

Kepada Tim Gugus Tugas dan awak media di pertigaan Jalan Cenderawasih-Budi Utomo, Bupati Omaleng menyampaikan hal ini.

“Kalau seperti ini kita pertahankan 14 hari maka virus ini akan menurun, kita harus pertahankan ini yang penting kita harus siapkan bama untuk masyarakat,” ungkapnya.

Bupati Eltinus menyampaikan hal ini karena sebelumnya ia melakukan lawatan di seputaran Kota Timika guna melihat bagaimana pelaksanaan PSDD dan kepatuhan masyarakat Mimika terhadap kebijakan ini.

Dimulai dari SP II dan Jalan Cenderawasih, Bupati Omaleng mendatangi gorong-gorong, Pasar Lama, Timika Mall, SP1-SP4, Jalan Hasanuddin, Budi Utomo, Ki Hajar Dewantara, Jalan Yos Sudarso, Pasar Sentral, hingga tembusan SPV -SP II.

“Saya sudah mutar-mutar keliling saya hampir tidak lihat masyarakat kumpul-kumpul atau lewat di jalan seperti biasanya. Ada tapi itu juga petugas dan satu dua warga yang mungkin belum tahu. Merekapun kerjasama ketika diberi sanksi melakukan rapid tes,” ujarnya.

Kepada Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penularan Covid-19 yang di dalamnya termasuk TNI-Polri, Bupati Omaleng menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerjasama dan kegigihannya selama ini dalam menyadarkan masyarakat.

“Masyarakat kita sekarang sudah paham tentang penularan virus corona sehingga pada hari ini ketika kita berlakukan instruksi gubernur yang dilanjutkan dengan instruksi bupati, masyarakat sudah tertib dan patuh. Secara pribadi saya mau sampaikan terimakasih untuk seluruh masyarakat Mimika atas pengertian, kepatuhan dan kerjasama ini. Kalau kita semua ikuti instruksi yang ada, kita akan cepat terbebas dari virus corona,” ungkapnya.

Bupati juga mengakui bahwa belum semua masyarakat Timika menerima bantuan bahan makanan yang di diberikan pemerintah daerah. Ada yang sudah dapat, ada yang belum namun ada juga yang dapat double. Terkait hal ini ia sudah banyak menerima laporannya.

“Saya akui bahwa belum semua masyarakat Mimika menerima bantuan. Tapi kami mau masyarakat percaya bahwa semua pasti akan dapat, prosesnya tidak sekaligus dan bertahap sehingga yang belum dapat pasti akan dapat. Ini tugas dan tanggungjawab kami,” ungkapnya.

“Karena distribusi juga kadang jalan tidak sesuai jadi bantuan bama berikutnya kita akan ubah sistemnya. Kita akan lakukan secara door to door atau secara langsung ke masyarakat, tidak usah lagi drop pakai truck, kumpul di satu tempat baru bagi, ini tidak lagi. Kita akan bagikan secara langsung dengan mendatangi rumah-rumah,” tegasnya. (Ronald

Top