Politik & Pemerintahan

Tempat Usaha Yang Bandel Malam Ini Ditertibkan Satpol

Pelaksanaan PSDD saat itu diberlakukan pembatasan jam malam

MIMIKA, BM

Pemberlakukan Kebijakan Adaptasi Hidup Baru di Mimika juga menyertakan adanya pembatasan jam malam seperti yang dilakukan pada saat PSDD dan Pra New Normal.

Hanya saja, aktifitas warga termasuk tempat usaha banyak yang dibuka hingga melewati batas waktu yang ditentukan, bahkan ada yang membuka usahanya hingga 24 jam. Mereka tidak mengindahkan keadaan saat ini seakan tidak berada dalam situasi pandemi Covid-19.

Guna menjaga kondisi ini tidak kebablasan, Satuan Polisi Pamong Praja pada malam ini mulai mengawasi dan memantau langsung tempat usaha yang bandel.

Kepala Satpol PP, Wilem Naa saat diwawancarai, Senin (22/6) menyampaikan hal tersebut. Ia mengatakan tidak adanya penjagaan seperti waktu PSDD dan Pra New Normal membuat aturan ini diabaikan.

"Ini kelalaian kami semua di lapangan sehingga Satpol PP mulai hari ini (malam-red) turun ke lapangan untuk menyampaikan kepada masyarakat agar tidak bebas seenaknya mengikuti kemauan mereka. Aturan sudah berlaku, semua  wajib ikuti prosedur instruksi bupati karena kita dalam situasi pandemi Covid-19," ujarnya.

Menurutnya, sasaran yang akan mereka datangi dimulai dari pedagang di pasar, ruko, toko hingga kios-kios yang sudah dipantau selalu dibuka hingga larut malam.

"Waktu PSDD dan Pra New Normal, ada sekitar 7-8 tempat usaha yang kita ambil barang dan ijin mereka. Untuk saat ini tidak ada sanksi mengikat namun kami akan beri teguran jika melakukan aktifitas di atas jam itu kita tegur. Jika masih bandel kami ambil tindakan," tegasnya. (Shanty)

Sudah Ditutup, 9 ASN Bertarung Rebut Jabatan Sekda Mimika

Tahapan pendaftaran calon Sekda Mimika telah berakhir tadi malam

MIMIKA, BM

Proses Pendaftaran Seleksi Jabatan Pimpinan Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika telah melewati dua tahapan awal dan telah ditutup prosesnya, Jumat (19/6) tadi malam tepat pukul 24.00 Wit.

Dua tahapan tersebut yakni pengumuman lowongan jabatan dan penerimaan berkas pencalonan yang telah dimulai sejak 15 Juni atau empat hari lalu.

Masih ada sembilan tahapan selanjutnya yang harus dilalui untuk memperoleh hasil akhir siapa yang akan menduduki kursi jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika yang kini dijabat Penjabat Sekda, Marthen Paiding.

Hingga pukul 24.00 Wit tadi malam, sebanyak 9 Aparatur Sipil Negara dari lingkup Pemda Mimika telah mendaftarkan diri dalam bursa pencalonan ini.

Mereka adalah Petrus Yumte (Kadis Sosial), Petrus Lewakoten (KaKesbangpol), Benediktus Renyaan (Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah), Nicolaas Kuahaty (Asisten III), Syharial (Kadis Ketahanan Pangan), Limy Mokodompit (Kadis Lingkungan Hidup), Welem Naa (KaSatpol-PP), Yulianus Sasarari (KaInspektorat) dan Simon Mote (mantan KaBappeda).

Kepada BeritaMimika, Penjabat Sekretaris Daerah Mimika, Marthen Paiding mengatakan proses perekrutan calon semda definitif dilakukan sesuai dengan tahapan dan mekansime perundang-undangan yang berlaku.

"9 orang ini sudah mendaftarkan diri dan siap untuk mengikuti tahapan-tahapan selanjutnya. Harapan kita proses ini berjalan luber dan muda-mudahan panitia tetap konsisten sampai terpilih sekda definitif," ujarnya ketika dihubungi BeritaMimika pagi ini.

Ia mengatakan, siapapun yang terpilih nanti harus memiliki kemampuan lebih dan dapat bekerjasama dengan bupati dan wakil bupati karena jabatan sekretaris daerah merupakan jabatan administrasi pemerintahan.

"Bupati dan wakil yang membuat kebijakan dan sekretaris daerah bersama pimpinan OPD yang mengeksekusinya sehingga harus bisa bekerjasama, membawa perubahan pemerintah ke arah yang lebih baik dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan yang dinamis karena Mimika ke depan punya potensi lebih baik dibandingkan kabupaten lain di Papua," jelasnya.

Secara regulasi, Marthen Paiding mengatakan proses ini terbuka bagi siapa saja sehingga baik ASN Orang Asli Papua maupun ASN non Papua memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftarkan diri.

"Proses ini tidak ada pembatasan namun ada mekanismenya. Ini persaingan diantara ASN sehingga mereka harus tunjukan bahwa mereka bisa dan mampu. Siapapun yang terpilih nanti merupakan urusan panitia namun proses inilah yang akan menentukan siapa yang terbaik itulah yang dipilih," ungkapnya.

Dijelaskan, tahapan selanjutnya adalah seleksi administrasi yang dilakukan pada 22-23 Juni nanti. Setelah melewati tahapan ini, panitia akan kembali mengumumkan siapa yang lolos ke tahapan berikutnya.

Ada beberapa proses seleksi dalam tahapan ini termasuk psikotes, penulisan makalah, presentasi dan wawancara. Setelah penulisan makalah para calon sekda akan melakukan presentasi makalah mereka.

"Penilaian lebih banyak di fase ini karena akan lebih terlihat kemampuan mereka. Pansel yang terdiri atas Plt Sekda provinsi, inspektorat provinsi, kanreg Papua dan perwakilan akademisi yang akan menilainya. Jika ada masalah atau sejenisnya, semua akan dinilai oleh panitia seleksi," terangnya.

Penjabat Sekda Mimika, Marthen Paiding juga mengingatkan 9 calon ini agar mulai mempersiapkan diri dan menjaga kesehatan masing-masing agar dapat mengikuti tahapan dengan baik.

"Yang terbaik, dialah yang terpilih sehingga kalah menang itu hal biasa. Apapun hasilnya nanti, kita semua harus saling mendukung dan bersatu sehingga ke depan arah pemerintahan ini lebih baik sesuai dengan cita-cita bupati dan wakil bupati untuk daerah ini," harapnya. (Ronald)

Komisi C DPRD Mimika Nilai Tim Gugus Tugas Sudah Optimal

Foto bersama usai RDP

MIMIKA, BM

Guna mengetahui perkembangan Covid-19 di Mimika, terutama angka kasus positif dan angka kesembuhan pasien, maka anggota Komisi C DPRD Mimika menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kantor DPRD.

Pertemuan dengan Tim Gugus Tugas diwakili Juru Bicara Reynold Ubra dan Direktur RSUD Mimika, dr Antonius Pasulu.

Dalam pertemuan tersebut, Reynold Ubra memaparkan secara detail awal perkembangan kasus positif Covid-19 baik di area Tembagapura maupun Kota Timika. Selain itu ia juga memaparkan jumlah pasien sembuh dan bagaimana penanganan mereka di RSUD, RSMM dan RS Tembagapura.

Kepada wartawan, anggota Komisi C DPRD Mimika, Martinus Walilo mengatakan, tim gugus telah memaparkan perkembangan dan penanganan Covid-19 hingga saat ini.

Menurutnya, Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Mimika telah bekerja maksimal dan merekapun mampu menekan peningkatan kasus.

"Ini kita lihat dari banyaknya pasien yang sudah sembuh. Menurut kami, upaya yang mereka lakukan selama ini sudah maksimal dalam menangani Covid-19 ini," ujarnya.

Martinus berharap, Tim Tugus Tugas lebih optimal lagi karena penemuan kasus virus Corona di Mimika hingga sejauh ini saja berlangsung.

"Harapan kami angka kasus posotif terus diupayakan agar jangan lagi ada penambahan kasus-kasus baru, minimal si angka normal supaya konsen kita lebih pada penyembuhan," harapnya.

Ketua Komisi C DPRD Mimika, Elminus Mom mengatakan angka kesembuhan hingga saat ini terus meningkat sesuai dengan yang dilaporkan tim gugus.

Namun di waktu bersamaan penemuan kasus positif baru masih saja meningkat. Ia berharap bukan hanya Tim Gugus Tugas namun masyarkat Mimika juga harus berkontribusi dalam menekan peningkat akan kasus positif.

"Ini tanggung jawab kita semua. Tim Gugus sudah bekerja maksimal dan harus didukung semua masyarakat. Untuk penyembuhan, Kalau obatnya tidak sesuai maka sembuhnya lama tapi kalau obatnya sesuai maka orang sembuh cepat. Prosesnya juga disesuaikan dengan penyakit bawaan yang dimiliki pasien," ungkapnya. (Shanty

Top