
Tahapan pendaftaran calon Sekda Mimika telah berakhir tadi malam
MIMIKA, BM
Proses Pendaftaran Seleksi Jabatan Pimpinan Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika telah melewati dua tahapan awal dan telah ditutup prosesnya, Jumat (19/6) tadi malam tepat pukul 24.00 Wit.
Dua tahapan tersebut yakni pengumuman lowongan jabatan dan penerimaan berkas pencalonan yang telah dimulai sejak 15 Juni atau empat hari lalu.
Masih ada sembilan tahapan selanjutnya yang harus dilalui untuk memperoleh hasil akhir siapa yang akan menduduki kursi jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika yang kini dijabat Penjabat Sekda, Marthen Paiding.
Hingga pukul 24.00 Wit tadi malam, sebanyak 9 Aparatur Sipil Negara dari lingkup Pemda Mimika telah mendaftarkan diri dalam bursa pencalonan ini.
Mereka adalah Petrus Yumte (Kadis Sosial), Petrus Lewakoten (KaKesbangpol), Benediktus Renyaan (Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah), Nicolaas Kuahaty (Asisten III), Syharial (Kadis Ketahanan Pangan), Limy Mokodompit (Kadis Lingkungan Hidup), Welem Naa (KaSatpol-PP), Yulianus Sasarari (KaInspektorat) dan Simon Mote (mantan KaBappeda).
Kepada BeritaMimika, Penjabat Sekretaris Daerah Mimika, Marthen Paiding mengatakan proses perekrutan calon semda definitif dilakukan sesuai dengan tahapan dan mekansime perundang-undangan yang berlaku.
"9 orang ini sudah mendaftarkan diri dan siap untuk mengikuti tahapan-tahapan selanjutnya. Harapan kita proses ini berjalan luber dan muda-mudahan panitia tetap konsisten sampai terpilih sekda definitif," ujarnya ketika dihubungi BeritaMimika pagi ini.
Ia mengatakan, siapapun yang terpilih nanti harus memiliki kemampuan lebih dan dapat bekerjasama dengan bupati dan wakil bupati karena jabatan sekretaris daerah merupakan jabatan administrasi pemerintahan.
"Bupati dan wakil yang membuat kebijakan dan sekretaris daerah bersama pimpinan OPD yang mengeksekusinya sehingga harus bisa bekerjasama, membawa perubahan pemerintah ke arah yang lebih baik dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan yang dinamis karena Mimika ke depan punya potensi lebih baik dibandingkan kabupaten lain di Papua," jelasnya.
Secara regulasi, Marthen Paiding mengatakan proses ini terbuka bagi siapa saja sehingga baik ASN Orang Asli Papua maupun ASN non Papua memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftarkan diri.
"Proses ini tidak ada pembatasan namun ada mekanismenya. Ini persaingan diantara ASN sehingga mereka harus tunjukan bahwa mereka bisa dan mampu. Siapapun yang terpilih nanti merupakan urusan panitia namun proses inilah yang akan menentukan siapa yang terbaik itulah yang dipilih," ungkapnya.
Dijelaskan, tahapan selanjutnya adalah seleksi administrasi yang dilakukan pada 22-23 Juni nanti. Setelah melewati tahapan ini, panitia akan kembali mengumumkan siapa yang lolos ke tahapan berikutnya.
Ada beberapa proses seleksi dalam tahapan ini termasuk psikotes, penulisan makalah, presentasi dan wawancara. Setelah penulisan makalah para calon sekda akan melakukan presentasi makalah mereka.
"Penilaian lebih banyak di fase ini karena akan lebih terlihat kemampuan mereka. Pansel yang terdiri atas Plt Sekda provinsi, inspektorat provinsi, kanreg Papua dan perwakilan akademisi yang akan menilainya. Jika ada masalah atau sejenisnya, semua akan dinilai oleh panitia seleksi," terangnya.
Penjabat Sekda Mimika, Marthen Paiding juga mengingatkan 9 calon ini agar mulai mempersiapkan diri dan menjaga kesehatan masing-masing agar dapat mengikuti tahapan dengan baik.
"Yang terbaik, dialah yang terpilih sehingga kalah menang itu hal biasa. Apapun hasilnya nanti, kita semua harus saling mendukung dan bersatu sehingga ke depan arah pemerintahan ini lebih baik sesuai dengan cita-cita bupati dan wakil bupati untuk daerah ini," harapnya. (Ronald)