5 Bulan Realisasi Retribusi Disperindag Hanya Rp 1,2 Miliar
Kondisi di Pasar Sentral siang tadi, Jumat (12/6)
MIMIKA, BM
Walaupun situasi pandemi Covid-19 namun penerimaan retribusi yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika terus berjalan.
Pada bulan Mei 2020, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika mencatat realisasi penerimaan sebesar Rp176. 823.000.
Dengan demikian, terhitung Januari hingga Mei (5 bulan-red), total penerimaan retribusi yang dikelola Disperindag baru mencapai Rp1.241.106.000.
Jumlah ini belum mencapai setengah dari penerimaan daerah yang ditergetkan Disperindag di 2020 yakni sebesar Rp3.596.176.000.
"Jadi masih sisa Rp 2.355.070.000 lagi yang harus kita kejar hingga akhir tahun nanti,"tutur Sekretaris Disperindag, Inosensius Yoga Pribadi saat dihubungi BeritaMimika, Kamis (11/6).
Yoga mengatakan, bahwa penyumbang penerimaan terbanyak pada Mei kemarin berasal dari retribusi rekomendasi dan lain-lain sebesar Rp166.600.000, retribusi pelayanan pasar Rp8.721.000 dan retribusi pelayanan persampahan pasar Rp1.502.000.
Sementara untuk retribusi pelayanan tera-tera ulang yang ditargetkan Rp 29.325.000 hingga kini masih kosong.
“Untuk penerimaan tera ulang inikan memang tidak dilakukan setiap bulan tetapi hanya 2 kali setiap tahunnya jadi memang belum ada penerimaan. Setiap tahun pun seperti itu pertengahan dan akhir baru ada dan itu selalu mencapai target,”tutur Yoga.
Yoga menyakini, meskipun realisasi penerimaan masih tersisa Rp2.355.070.000 namun Disperindag bisa mencapai target meskipun situasi pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi penerimaan pada pelayanan persampahan pasar dan pelayanan pasar yang setiap bulannya mengalami penurunan.
Terhitung mulai April, retribusi pelayanan persampahan pasar hanya Rp1.613.000 sementara bulan Maret Rp6.502.000 dan pelayanan pasar Rp9.185.000 sementara bulan Maret Rp55.148.000.
“Penurunan memang terjadi pada keduanya tetapi yang paling signifikan selama 2 bulan berturut-turut itu pelayanan pasar yang terus menurun. Tapi kita tidak bisa paksakan untuk meningkat karena memang situasi pasar yang sunyi. Kasihan juga pedagang,” jelasnya.
Yoga berharap agar para pedagang bisa terus memperhatikan protokol kesehatan khususnya menggunakan masker karena pasar adalah tempat yang selalu ramai dikunjungi masyarakat yang berbeda-beda setiap harinya.
Menurutnya, kesehatan yang paling utama saat ini, tentu semuanya berharap semoga situasi ini bisa segera berlalu dan kembali menjalankan aktivitas seperti dulu.
"Yang saat ini dibutuhkan adalah kesadaran kita semua. Patuh dan taat pada aturan yang ada,” ungkapnya. (Shanty)