Benarkah Jumlah Honorer Pemda Mimika Didominasi Kelompok Tertentu? Ini Jawaban Sekda Mimika


Sekda Mimika, Michael R Gomar

MIMIKA, BM

Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika telah memutuskan untuk kembali mempekerjakan ribuan honorernya pada tanggal 1 April 2022 nanti.

Sayangnya, dari jumlah 3.200-an honorer sesuai database tahun 2021, tidak semua akan kembali dipekerjakan. Bahkan ratusan honorer akan kehilangan pekerjaan mereka.

Menurut penjelasan Sekretaris Daerah, Michael R Gomar, didapati ada dua penyebab utama mengapa terjadi pengurangan pegawai honorer dalam jumlah yang banyak.

Pertama, berdasarkam database 2021, honorer di Pemda Mimika yang bekerja di OPD baik dinas, kantor, badan, bagian maupun distrik ada 3.200 orang.

Namun dari jumlah tersebut, setelah dilakukan validasi terbaru pegawai honorer, terdapat pengurangan sebesar 500-an orang sehingga data terakhir berjumlah 2.665 honorer.

"Ini merupakan hasil asesment pimpinan honorer di OPD dan sudah diberikan sehingga hasilnya berkurang menjadi 2.265 honorer," ujarnya.

Menurut Gomar, pengurangan awal ini terjadi karena tidak semua honorer kembali dipekerjakan oleh pimpinan OPD. Hal tersebut didasari pada penilaian atas kinerja mereka.

Kedua, jumlah 2.265 ini belumlah fix karena akan kembali dilakukan validasi. Pasalnya, dalam jumlah ini, ternyata ada nama-nama baru yang sengaja diusulkan lagi oleh beberapa OPD. Sebagian diusulkan mengganti honorer yang dianggap tidak produktif.

"Bupati sudah tegaskan bahwa tidak akan ada lagi nama-nama baru. OPD yang usulkan itu sudah pasti tidak akan diterima. Ini penegasan dari bupati. Dengan demikian maka kemungkinan ada pengurangan lagi karena masih di verifikasi lagi. Kita akan coret nama-nama baru yang diusulkan," tegasnya.

Hasil validasi dan verifikasi akhir nantilah yang akan menentukan honorer siapa yang kembali bekerja termasuk berapa jumlah pastinya.

Mereka yang lolos akan kembali mendapat kontrak kerja sebagai pegawai honorer dan mulai aktif bekerja terhitung 1 April hingga 31 Desember 2022.

"Jadi walaupun nama honorer ada di database 2021 namun tidak aktif dan tidak disipilin melaksanakan tugas namun masih terdaftar maka pasti diusulkan lagi untuk pengurangan. Saya mau tegaskan juga bahwa pengurangan ini tidak ada hubungannya dengan pembayaran," tegasnya.

Sementara itu, isu-isu negatif yang beredar di luar yang menyebutkan bahwa jumlah honorer Pemda Mimika tidak seimbang karena didominasi oleh suku dan kelompok tertentu, juga disanggah Sekda Gomar.

"Itu tidak benar. Tidak ada dominasi suku atau kelompok tertentu. Sesuai data, pembagian dan jumlah honorer proporsional bahkan merata. Selain Kamoro dan Amunge serta suku kekerabatan Papua, juga ada dari suku pendatang lainnya di Mimika," tegasnya. (Shanty)

Top