Pendidikan

Wabup John Berharap 2.894 Pelajar Mimika Lulus 100 Persen

Wabup John Rettob melakukan penyematan tanda peserta kepada salah satu pelajar yang mengikuti US

MIMIKA, BM

Wakil Bupati Mimika, John Rettob secara resmi membuka pelaksanaan Ujian Sekolah (US)  tingkat SMA-SMK di Kabupaten Mimika tahun ajaran 2020-2021, Senin (15/3) di SMK Tunas Bangsa.

Pembukaan pelaksanaan Ujian Sekolah ditandai dengan penyematan tanda peserta ujian kepada perwakilan siswa SMA dan SMK oleh Wakil Bupati Mimika John Rettob sebelum dimulainya proses ujian.

Wabup John dihadapan siswa-siswi SMA-SMK yang ikut melaksanakan ujian sekolah mengatakan, ujian tahun ini yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam masa pandemi.

Dalam masa pandemi ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara virtual hingga hari ini pelaksanaan ujian. Walau demikian ia semua lulus 100 persen. 

"Satu tahun yang lalu pada pembukaan ujian juga tidak ada yang pakai masker jadi semua senang. Kalau sekarang pakai masker karena pandemi covid ini jadi saya tidak bisa lihat apakah kalian senang atau tidak. Tapi tidak masalah karena kita bisa lewati itu dan sekarang kalian sudah ujian," kata Wabup John. 

Wabup berharap, Pemerintah Daerah Mimika  ke depan terus memberikan perhatian terutama kepada anak-anak yang lulus dari sekolah untuk pendidikan vokasi agar dapat langsung menjadi tenaga kerja siap pakai. 

"Kita juga terus berusaha bekerjasama dengan Pemerintah Pusat untuk membuat Badan Latihan Kerja (BLK) yang besar di Mimika. Kita sudah rapat dengan Bapenas untuk anak-anak kedepannya apa lagi di Mimika kurang lebih ada 500-an perusahaan. Jadi kalian harus lulus walau dalam situasi pandemi covid," ungkapnya. 

Wabup John memberikan jempol kepada para guru karena walau situasi pandemi ia percaya mereka telah memberikan perhatikan terbaik kepada anak didik mereka.

Ketua MKKS SMK John Lemauk mengatakan, SMA dan SMK yang mengikuti ujian sekolah berjumlah 43 sekolah terdiri dari 17 SMA dan 24 SMK yang bernaung di wilayah Mee Pago B yakni Timika, Asmat dan Puncak.

"Jumlah peserta seluruhnya 2.894 yang terdiri dari peserta SMA sebanyak 1.356 siswa dan tingkat SMk berjumlah 1.538 siswa,"tutur John. 

John menjelaskan, metode pelaksanaan ujian sekolah selama pandemi dilakukan secara daring, offline dan tatap muka. Ujian tahun ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya yang mana sistem Ujian Nasional di rubah menjadi Ujian Sekolah Berbasis Kertas (USBK).

"Sistem pengawasan yang dilakukan adalah sistem silang. Misalnya di Sekolah Yapis ada 9 kelas maka 9 masuk dan 9 lagi keluar,"ungkapnya. 

Sementara itu Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) SMA-SMK Mimika, Edy Soeryono mengatakan, jumlah peserta US untuk SMA sebanyak 1.356 dimana ada 6 SMA Negeri dan 11 SMA Swasta dan SMK pesertanya berjumlah 1.538 diantaranya 5 SMK Negeri dan 18 SMK Swasta.

"Kriteria kelulusan adalah menyelesaikan semua program pembelajaran atau seluruh mata pelajaran yang dilaksanakan, memiliki nilai US minimal yang tergantung dari masing-masing sekolah karena nilai kelulusan masing-masing sekolah berbeda,"ungkapnya. (Shanty)

Selamat, 17 ASN Pemkab Mimika Ikuti Wisuda Daring Universitas Cenderawasih

17 ASN Pemda Mimika yang diwisudah tahun ini

MIMIKA, BM

17 ASN di lingkungan Pemda Mimika mengikuti rapat terbuka senat Universitas Cenderawasih (Uncen) dalam rangka wisuda daring (online) lulusan program doktor, magister, sarjana dan program diploma periode III tahun 2019-2020.

Wisuda daring ini dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Timika yang diikuti oleh wisudawan dan wisudawati juga keluarga, Kamis (26/11).

Prosesi pemindahan tali topi toga dilakukan oleh Pendeta Paulus Kambu mewakili rektor dari Universitas Cendrawasih.

Leonard Kareth yang juga merupakan salah satu wisudawan mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen pengajar Universitas Cendrawasih khususnya program magister fakultas ekonomi dan bisnis.

Menurutnya ilmu yang telah diberikn mengubah paradigma, membuka wawasan berpikir sehingga wisudawan dapat mengikuti perkuliahan sejak semester awal secara tatap muka hingga dapat menyelesaikan tesis dan berhaisl diwisuda secara daring.

"Terima kasih juga untuk para dosen pembimbing yang telah membantu dalam pemahaman secara akademik dan ilmu pengetahuan dari awal hingga saat ini," tuturnya dalam sambutan mewakili seluruh wisudawan.

Meskipun wisuda dilaksanakan secara daring di tengah pandemi Covid-19 yang belum pulih di Papua dan Indonesia, namun tidak mengurangi makna dan kehikmatan peristiwa bersejarah ini bagi mahasiswa dan mahasiswi semua.

Ucapan terima kasih juga diberikan bagi keluarga dan semua pihak yang selama ini mendukung, mendoakan serta memberi semangat hingga selesainya perkuliahan.

"Ini juga kepada seluruh rekan-rekan angkatan 24 magister ilmu ekonomi kelas Timika yang sejak awal bersama-sama menimba ilmu dan 19 orang sudah berhasil wisuda di periode 2 pada 24 September 2020 lalu," katanya.

Kareth mengatakan bahwa, program perkuliahan yang mereka jalani dibantu pembiayaan selama dua semester oleh Pemda Mimika.

Menurutnya, pemda telah berkomitmen untuk memberikan kesempatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Mimika baik ASN maupun sektor lainnya.

Dikatakan, dengan selesainya masa studi selama dua tahun serta mendapatkan gelar magister di bidang ilmu ekonomi merupakan sebuah tanggung jawab untuk semakin mengembangkan diri.

"Diharapkan dengan peningkatan kualitas SDM akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu kami berharap agar program ini dapat terus berkelanjutan dan semakin membawa dampak yang lebih baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama bagi masyarakat," harapnya. (Shanty)

Fasilitas Sentra Pendidikan Perlu Perbaiki, Tapi Anggarannya Jangan Disalahgunakan

Ketua Fraksi Mimika Bangkit Leonardus Kocu 

MIMIKA, BM

Gedung sekolah termasuk asrama serta fasilitas penunjang belajar lainnya di Sentra Pendidikan Sp5 harus segera diperbaiki Pemerintah Daerah Mimika.

Pasalnya kenyamanan dan sarana yang memadai akan sangat mendukung proses belajar mengajar di Sentra Pendidikan.

Ketua Fraksi Mimika Bangkit, Leonardus Kocu meminta Pemda Mimika memprioritaskan hal ini sebagai bentuk peningkatan mutu pendidikan di Mimika.

Meski saat ini pelaksanaan pendidikan dilakukan secara online dan belum berjalan normal, namun ada beberapa anak yang khususnya dari wilayah gunung dan pantai yang membutuhkan tempat tinggal, sehingga mereka perlu ditampung di asrama.

"Saya sangat setuju dengan usulan anggaran dari Disdik karena kalau di lihat dari kondisinya, perbaikan itu bukan hanya satu item saja, tetapi bagaimana soal air bersihnya, penerangan, kelayakan fasilitas luar dan dalam termasuk akses," jelasnya.

Menurutnya Sentra Pendidikan sebagai pusat pendidikan milik pemerintah yang diprioritaskan kepada putera puteri asli daerah sehingga wajib diberikan porsi lebih dalam mendukung layanan pendidikannya.

"Sekolah ini harus dibuat senyaman mungkin agar anak-anak merasa betah dalam belajar sehingga tidak ada yang kabur atau tidak kembali lagi ketika semua sudah normal," harapnya.

Terkait ini, pada pembahasan anggaran kemarin Leonardus Kocu mengatakan Dinas Pendidikan telah mengusulkan anggaran sebesar Rp20 miliar. Namun anggaran tersebut dirasionalisasi dan diharapkan terakomodir dalam APBD induk tahun 2021.

"Memang saat pembahasan anggaran ada beberap anggota dewan yang tidak setuju, sehingga perlu dievaluasi kembali,”katanya.

Jika nantinya terakomodir maka Kocu berharap dana ini dipergunakan sesuai peruntukannya. Jangan sampai terjadi penyelewengan anggaran karena jumlah termasuk sangat besar.

"Yang mengurus sekolah dan asrama itu harus profesional. Karena sentra pendidikan itu sebagai proyek percontohan yang harus benar-benar diperhatikan. Jangan lagi diintervensi oleh pemda yang pada akhirnya biaya untuk kebutuhan pokoknya tidak mereka maksimalkan,” tegasnya. (Rafael)

Top