Budaya

Lembaga Adat Dukung Forum Hope Dalam Memberdayakan Masyarakat Lokal

Ketua Lemasa, Karel Kum saat memberikan pernyataan dukungan terkait memberdayakan masyarakat lokal yang tertuang dalam forum HOPE

MIMIKA, BM

Kerjasama PT Pangansari Utama dengan PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Mimika yang dikukuhkan dalam Forum Hongoi of Papua Enterpreunership (HOPE) dalam membantu mengangkat taraf hidup masyarakat Papua mendapat dukungan dari lembaga adat Amungme dan Kamoro.

"Kami masyarakat Amungme melalui lembaga adat sangat mendukung, dan kami sudah MoU," ungkap Ketua Lemasa, Karel Kum, Kamis (27/07/2023).

Menurut Karel bahwa berdirinya forum tersebut merupakan hasil pikiran dan konsep dari Lemasa dan Lemasko.

"Ini untuk membantu masyarakat lokal yang sehari-hari sebagai tani dan nelayan, sehingga dari hasil tani dan nelayan maupun hasil dari pengusaha masyarakat lokal lainnya itu yang kami mau berikan kepada pangansari. Supaya bisa mengangkat taraf hidup masyarakat lokal kita," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Karel juga berpesan kepada pengusaha yang ada di Timika dan sudah bekerjasama dengan Pangansari Utama agar membeli hasil dari masyarakat lokal.

"Saya minta jangan beli dari luar dan di bawah ke Timika. Selain itu juga ada tenaga ahli yang didatangkan untuk memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani," harap Karel. (Ignasius Istanto)

Dr Leonardus Tumuka, Pimpin Pemuda Katolik Komcab Mimika Periode 2023-2026

Prosesi penyerahan petaka

MIMIKA, BM

Dr. Leonardus Tumuka secara resmi memimpin organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Mimika periode 2023-2026.

Leonardus bersama pengurus dilantik oleh Ketua Komisariat Daerah (Komda) Papua Melianus Asso, Kamis 27 Juli 2023 di Graha Eme Neme Yauware.

Adapun tema yang di usung “Dengan Semangat Persaudaraan Kita Membangun Pemuda Katolik Untuk Tampil Ambil Bagian Dalam Berbagai Upaya Pembangunan Daerah, Bangsa dan Negara” serta semboyan “ Pro Eclesias Et Patria. “ Probono Publico".

Prosesi pelantikan diawali dengan misa yang dipimpin langsung oleh Pastor Yohanes Hariyoto SCJ.

Dalam khotbah singkatnya, Pastor Yohanes berpesan bahwa Semboyan Pro Eclesias Et Patria berarti pemuda Katolik tidak membentuk negara katolik.

Namun pemuda katolik itu ada dalam negara sehingga harus bekerja atau ambil bagian dalam berbagai upaya pembangunan daerah, bangsa dan negara.

Sedangkan Probono Publico berarti Pemuda Katolik ada untuk kebaikan bersama, bukan untuk kebaikan gereja saja.

Ketua terpilih Pemuda Katolik, Leonardus Tumuka dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemuda Katolik di Timika telah berdiri sejak lama, namun lantaran adanya kendala, maka saat ini baru dilaksanakan pelantikan.

Tantangan pemuda Katolik di Mimika kedepannya sangat banyak. Namun sebagai pemuda Katolik, Leonardus mengajak pemuda Katolik mendukung pemerintah, TNI-Polri dalam menjaga keamanan bersama demi terwujudnya Mimika yang aman dan damai.

“Kalau bukan kita sebagai organisasi kepemudaan siapa lagi. Mungkin selama ini pemuda Katolik sedikit kaku, tapi dengan pelantikan ini akan ada aktifitas-aktifitas positif yang dilakukan kedepan,” ujarnya.

Leonardus mengajak semua pemuda Katolik yang ada di kota, pesisir maupun pedalaman untuk bergabung bersama mensukseskan program positif yang diagendakan organisasi.

"Saya berharap melalui wadah pemuda Katolik bisa memberikan andil yang baik serta positif, untuk bisa membantu pemerintah dan aparat keamanan dalam menciptakan Kamtibmas di daerah ini," harapnya.

Selanjutnya Ketua Komda Papua, Melianus Asso mengatakan, sebagai organisasi gereja dituntut untuk bekerja dan berpihak kepada kaum tertindas.

Sebab, gereja hadir untuk menjunjung dan menjaga umat sehingga sebagai pengurus pemuda katolik diharapkan senantiasa melindungi dan berpihak kepada masyarakat dimana pun ia berada.

"Sebagai pemuda katolik terkadang kita kekurangan wadah sehingga sangat diharapkan pemerintah bisa merangkul untun bersama-sama membangun Mimika," Tuturnya.

Melianus mengingatkan kepada Ketua terpilih dan seluruh jajarannya untuk menjadikan pemuda katolik sebagai rumah bersama guna mendiskusikan berbagai hal di Mimika.

“Pemuda katolik harus jadi garda terdepan. Untuk itu, dengan semangat anak muda harus berjuang demi gereja, bangsa dan negara,” harapnya.

Sementara itu, Plh Asisten II Bidang Pembangunan Perekonomian Setda Mimika Petrus Lewa Koten mengatakan Katolik bersifat universal dan terbuka. Tidak menutup diri dan mengkotak-kotakan.

"Kepada Ketua Pemuda Katolik untuk menjaring semua pemuda katolik dari berbagai daerah yang ada di Mimika," Kata Koten.

Petrus melihat pengurus pemuda Katolik yang baru dilantik belum merangkul semua pemuda dan pemudi Katolik dari paguyuban Nusantara yang ada di Mimika. Kaum muda Katolik Toraja, Batak, Flobamora, kedepannya harus disatukan dalam wadah ini.

Menurutnya, Pemuda Katolik di bawah kepemimpinan Leonardus Tumuka harus mulai mengambil bagian dalam proses pembangunan, baik ekonomi, sosial politik dan budaya.

"Jangan menjadi penonton atau hanya sebagai penilai, tetapi harus menjadi pemain," Pesannya.

Selain itu, Pemuda Katolik sebagai organisasi sosial kemasyarakatan harus membangun hubungan baik dengan semua pihak, dan membangun kemitraan dengan pemerintah sebagai pelindung dan pengayom untuk semua organisasi di daerah ini.

Menurutnya, kekuatan pemuda Katolik harus terus dipacu dalam peningkatan sumber daya manusia. Dalam hal pembinaan mental spritual, kepemimpinan, agar ketika tampil keluar memiliki kemampuan yang baik.

"Sebagai pemuda Katolik harus bisa ambil bagian dalam kegiatan di lingkungan Kelompok Umat Basis (Kombas). Pemuda Katolik harus bisa memimpin doa rosario pada bulan Maria. Jangan sampai yang aktif di Kombas hanya ibu-ibu dan bapa-bapa, sementara pemuda dan pemudi pasif," tegasnya. (Shanty Sang)

Umat Katolik Berduka : Setia Hingga 25 Tahun Imamat, Pastor Agus Soplanit MSC Berpulang Selamanya

 Almarhum Pastor Agustinus Soplanit MSC

MIMIKA, BM

Pastor Kepala Paroki St. Maria Fatima Kelapa Lima, Keuskupan Agung Merauke, Pastor Agustinus Soplanit MSC telah berpulang selamanya ke pangkuan Bapa di Surga pada Kamis (27/7/2023).

Romo Agus Soplanit meninggal di Rumah Sakit Siloam Bali pada pukul 00.23 Wita pada usia 59 tahun akibat serangan jantung.

Sebelum meninggal, pada Selasa (25/7/2023), Pater Agus merayakan 25 Tahun Imamat dalam perayaan Ekaristi di Gereja Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta – Bali, bersama dengan umat.

Kepergian sang conduktor dan maestro lagu-lagu liturgi gereja ini meninggalkan luka yang dalam bagi umat Katolik, baik di Keuskupan Merauke, Keuskupan Amboina, Pontianak maupun Keuskupan Jakarta, tempat almarhum pernah berkarya dan mengabdi.

Semasa hidupnya, Romo Agus tidak hanya dikenal sebagai seorang imam namun ia dikenal juga sebagai seorang bapak, kaka dan bahkan sahabat bagi banyak orang yang mengenal dan mencintainya.

Perangainya yang murah senyum, humoris, humble, komunikatif dan terbuka bagi siapa saja, membuat sosoknya begitu dekat dengan banyak orang.

Tidak heran ketika kabar kepergiannya tersiar, banyak sekali umat Katolik menyampaikan ungkapan duka mereka melalui postingan di media sosial (Facebook, WA dan Instagram-red).

Banyak diantara mereka mengisahkan berbagai kenangan manis saat mereka bertemu, berbicara, mengenal dan begitu dekat dengannya. Tidak sedikit pula yang mengisahkan berbagai kebaikan yang Romo Agus berikan untuk mereka.

Kepergiannya yang begitu cepat meninggalkan duka dalam bagi banyak orang. Walau demikian, hampir semua mendoakan dan percaya bahwa Almarhum Pastor Agus Soplanit MSC kini berada dalam kedamaian di Surga.

Berdasarkan info yang diterima BeritaMimika, jenazah almarhum kini dibaringkan di Gereja Fransiskus Xaverius Kuta, Bali dan rencananya pada pukul 07.00 Wita besok, akan diterbangkan ke Jakarta.

Pemakaman almarhum rencananya akan dilakukan pada Sabtu (29/7/2023) di Sandiego Hills, Kerawang usai dilakukan Misa Pelepasan Jenazah yang dipimpin oleh Pater Provinsial.

Romo Agus Berpulang Setelah 25 Tahun Setia Bersama KRISTUS

Dilansir dari Arsip Provinsialat MSC Jakarta, Pater Agus terlahir dari orang tua dan keluarga Kristen Protestan, namun ia sempat mengenyam pendidikan dasar dan menegah pertama di persekolahan Xaverius Ambon.

Pastor Agustinus Soplanit MSC saat merayakan Ekaristi Syukur 25 Tahun Imamatnya di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta – Bali, Selasa (25/7/2023)

Almarhum Agustinus Soplanit dibaptis menjadi Katolik pada 9 September 1975 di Gereja St. Fransiskus Xaverius – Ambon.

Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas, Pater Agus menempuh Pendidikan S1 di Universitas Pattimura Ambon dan meraih gelar akademik Insinyur dalam bidang perikanan dan kelautan.

Namun seperti para rasul yang mulanya bekerja sebagai nelayan, Tuhan menyetuh hati Pater Agus dan memanggil dia untuk menjadi penjala manusia.

Pater Agus pun memutuskan untuk menjadi seorang calon imam dan memilih bergabung dalam Tarekat Misionaris Hati Kudus (MSC).

Setelah ditahbiskan imam dan bertugas sebagai neomis di Paroki St. Fransiskus Xaverius Katedral Ambon, Pater Agus dibenuming untuk tugas yang cukup berat yaitu sebagai Kepala Sekolah STM/SMK Siwa Lima Langgur (1999-2003), sekolah yang merupakan hasil karya para Bruder MSC.

Pater Agus kemudian kembali lagi untuk menjalankan perutusannya untuk periode kedua pada lembaga yang sama yakni sebagai Ketua Yayasan Siwa Lima Langgur (2014-2022).

Pater Agus memiliki bakat seni khususnya dalam bidang olah vocal. Dimana dia bertugas, Pater Agus memberi perhatian khusus dalam bidang ini.

Sebagai seorang imam yang sehari-hari merayakan liturgi, Pater Agus merasa perlu mempersiapkan umat supaya mampu menjadi pelayan liturgi dengan baik, sebagai pemazmur maupun penyanyi di koor.

Maka di tempat di mana ia bertugas, Pater Agus membentuk beberapa kelompok koor yang bertujuan agar umat dapat memuliakan Tuhan dengan nyanyian yang baik, sebagaimana kata Santo Agustinus dari Hippo, uskup dan pujangga Gereja: “Qui bene cantat, bis orat secara harfiah berarti” (Ia yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali).

Pater Agus bahkan mengajak umatnya untuk tidak puas pada level kabupaten saja namun harus berprestasi lebih tinggi di tingkat provinsi, nasional, dan internasional.

Romo Agus juga dikenal sebagai pribadi yang tegas namun ramah dan baik hati, sehingga dikenal luas di kalangan umat. Ia pribadi yang hangat dan peduli kepada orang lain.

Jenazah Amarhum Pastor Agustinus Soplanit MSC saat dbaringkan di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta - Bali, Kamis (27/7/2023)

Pada tanggal 25 Juli 2023, Pater Agus merayakan 25 Tahun Imamat dalam perayaan Ekaristi di Gereja Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta – Bali.

Ia memilih Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta, nama pelindung Gereja yang sama ketika dia dibaptis menjadi Katolik, ditahbiskan imam 25 tahun yang lalu dan menjalani masa neomis di Gereja St. Fransiskus Xaverius Ambon.

Pater Agus berada di Bali karena liburan dan sekaligus menghadiri “The 12th Bali International Choir Festival 2023” bertepatan pada HUT Imamatnya. Namun Tuhan berkehendak lain.

Dua hari sebelum kepergiannya, usai melakukan misa syukur 25 Imamatnya, di akun Facebooknya, Romo Agus menulis

Sahabat
Di Pesta Santo Yakobus Rasul 25 Juli ini tepat HUT Imamatku yg Ke-25.

Sebagaimana kata kata Yesus dalam Injil hari ini "Sama seperti Anak manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" ( Mat 20 : 28). Semoga demikian adanya bagiku.

Dalam pesan tersebut, ia juga menulis ungkapan terimakasih kepada Mgr. P C Mandagi MSC, Propinsial MSC Indonesia, P. Supda Papua, Konfratres MSC dan Para Pastores Keuskupan Amboina dan keuskupan Agung Merauke.

Ucapan terimakasih juga ia sampaikan kepada biarawan-biarwati, Samatipa Ecclesia Chorale, Evav Madrigal Singer, Yayasan dan Persekolahan Siwa Lima Langgur.

"Dan teristimewa umatku yang terkasih di Merauke, Ambon, Langgur, Darit, Jakarta, Karang Anyer dan Manado atas Doa dan dukungannya. Tuhan memberkati kita semua," tulisnya di akun Facebooknya, Rabu (25/7/2023)

"Pater Agus yang terkasih, selamat jalan ke rumah Bapa. Kami akan selalu mengenang kehadiranmu konfrater dan imam kami," tulis Provinsialat MSC Jakarta. (Ronald Renwarin)

Top