Pemuktahiran Data PBB-P2 Menyasar Kamoro Jaya
Kepala Bidang PBB & BPHTB, Hendrik Setitit
MIMIKA,BM
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mimika terus melakukan pemutakhiran data Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan, Perkotaan (PBB-P2). Kali ini kegiatan pemutakhiran data PBB-P2 dilaksanakan di Kamoro Jaya, Distrik Wania.
Kepala Bidang PBB & BPHTB, Hendrik Setitit mengatakan, bahwa pemuktahiran data ini dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah Kabupaten Mimika dalam hal ini Bapenda Mimika untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Yang kita muktahirkan ada sekitar 1000 lebih, hampir 2000 objek pajak PBB-P2 di wilayah Kamoro Jaya. Kami ada ajukan ke perubahan lagi, kalau terealisasi berarti nanti pemuktahirannya di bulan Oktober-November di Wonosari Jaya, SP4, Distrik Wania,"kata Kepala Bidang PBB & BPHTB, Hendrik Setitit saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (8/9/2023).
Hendrik mengatakan, alasan daerah perkotaan menjadi prioritas utama pemutakhiran data lantaran sering kali terjadi perubahan objek pajak akibat adanya proses jual beli atau perubahan kepemilikan.
"Kebanyakan yang terjadi masyarakat tidak melapor jika ada perubahan objek pajak,"katanya.
Menurutnya, pemuktahiran data ini sangat bagus karena salah satunya untuk meningkatkan PAD. Sehingga, data yang sudah dimuktahirkan langsung dimasukkan dalam sistem lalu tahun depan akan dikeluarkan SPPT PBB-P2 baru. Dengan demikian maka akan menambah PAD.
Dijelaskan, dengan pemutakhiran ini, disamping untuk memperbaharui dan memperbaiki data-data yang sudah ada, sekaligus untuk melihat adanya perubahan terutama objek pajak baru dan wajib pajak baru.
"Misalnya, bumi yang objeknya belum terdaftar akan kita daftarkan, kemudian objeknya mungkin yang dahulu kan hanya bangunan kayu atau sebelumnya berupa tanah kosong sekarang sudah berdiri bangunan baru. Nah itu kan menambah objek lagi, nah dengan adanya penambahan ini artinya potensi kita bertambah juga, akhirnya target tahun depan bisa bertambah pula. Karena untuk realisasi penerimaan PBB di Mimika sangat luar biasa,"ungkapnya. (Shanty Sang)