Kementerian Pariwisata Gelar Rakor Pengelolaan Wisata Pendakian Gunung Carstenzs di Mimika

MIMIKA, BM

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (RI) mengadakan Rapat Koordinasi Pengelolaan Wisata Pendakian Gunung Carstenzs Pyramid dalam rangka penguatan jejaring wisata petualangan nusa di Hotel Horizon Ultima Selasa (19/3).

Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan, Alexander, melalui Kepala Bidang Wisata Petualangan Habib Kusnoto mengatakan pertemuan ini merupakan jawaban terhadap kebutuhan daerah atas pengembangan destinasi wisata petualangan di Kabupaten Mimika.

Output yang diharapkan, terciptanya dokumen yang berisi tentang masukan dan saran pengembangan wisata petualangan yang diikuti kurang lebih 40 peserta rakor, sehingga diharapkan dapat melahirkan suatu konsep berupa ikrar komitmen bersama dan ditandatangani oleh semua pihak yang hadir.

"Ada sembilan langkah pengembangan yang terdiri dari tiga komponen utama yakni pertama destinasi mencakup atraksi, aksesbilitas dan amenitas. Kedua kelembagaan dan industri dimana didalamnya menyangkut sumber daya alam (sda), masyarakat dan industri. Ketiga pemasaran menyangkut branding, advertising dan selling." jelasnya.

Dikatakan rapat koordinasi ini merupakan bentuk fasilitasi kementerian pariwisata dalam pengembangan wisata petualangan. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yakni pertama sumber daya manusia (sdm) yang tangguh, kompeten dan bersertifikasi. Kedua peralatan yang layak sesuai standar keselamatan dan ketiga kondisi alam.

"Sampai saat ini ada lima peta permasalahan utama yang cukup menghambat pengembangan wisata petualangan yakni minimnya wisata petualangan, keterbatasan carrying, capacity, masalah sampah, wisata yang tersegmentasi dan wisata yang beresiko tinggi,” ungkapnya.

Dalam pertemuan ini Kementerian Pariwisata memfasilitasi pertemuan dengan para pemangku kepentingan terkait yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masyarakat, perwakilan pelaku usaha pariwisata dan lainnya.

Pasalnya, inti dari pariwisata adalah memiliki keterkaitan dengan sektor lainnya maka pengembangannya sangat memerlukan dukungan dari berbagai sektor terkait.

"Kami memberikan dukungan penuh untuk terlaksananya kegiatan ini dengan segala keterbatasan dukungan yang ada pada kami, sehingga dibutuhkan suatu usaha yang berkelanjutan. Kami berharap pemerintah daerah, masyarakat dan pelaku wisata di Kabupaten ini terus melanjutkan program ini,” harapnya.

Dengan pertemuan ini diharapkan terciptanya sinergitas bersama instansi terkait dan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat. Guna menunjang hal ini maka perlu dibentuknya suatu badan khusus yang menangani Carstenzs yang juga melibatkan PT. Freeport Indonesia.

Sementara itu, Penjabat Sekda Mimika Marthen Paiding mengatakan gunung carstenzs atau yang biasa dikenal Puncak Jaya atau dalam bahasa Suku Amungme disebut Nemangkawi adalah salah satu gunung tinggi yang berada di Papua dengan ketinggian 4.884 mdpl.

Gunung ini termasuk dalam seven summit (tujuh puncak tertinggi di dunia). Kawasan di Carstenzs juga termasuk langka dan istimewa karena ada salju abadi di dalamnya. Padahal Indonesia merupakan negara beriklim tropis.

"Carstenzs pyramid sudah menjadi salah satu destinasi wisata pendakian paling ekstrim dan jadi incaran trakker sejati. Saat ini bukan hanya jadi objek wisata pendakian kebanggaan Indonesia tapi juga kebanggaan dunia. Sayangnya, wisatawan atau pendaki lokal masih minim bila dibandingkan wisatawan asing,” ujarnya.

Menurut Marthen, mendaki Carstenzs bukanlah satu hal yang mudah karena medannya yang terjal, suhu begitu dingin, angin kencang, hujan, minimnya oksigen di daerah ketinggian dan tak kalah memberatkan ongkosnya mahal serta sulitnya mengurus izin. Akibatnya Carstenzs Pyramid kini berada di peringkat ketiga termahal di dunia.

"Marilah kita sama-sama menjaga dan lestarikan agar anak cucu bisa menyaksikan keindahan yang telah diberikan Tuhan kepada negeri tercinta Indonesia ini. Suku-suku Papua yang tinggal di sekitar puncak Carstenzs jangan hanya jadi penonton saja tapi harus turun langsung mengelola destinasi disana,” ungkapnya.

Ia berharap melalui rapat koordinasi ini dapat menghasilkan kesimpulan dan kesepakatan yang baik dalam penyusunan prosedur operasional standar pengelolaan wisata pendakian Gunung Carstenzs Pyramif. (Elf)

Top