Kado HUT Ke-77 : Markas PMI Mimika Terbesar Dan Terbaik Di Indonesia
Ketua PMI Mimika, Johannes Rettob mendampingi Ketua PMI Provinsi Papua, Zakius Degei saat mengguntingkan pita sebagai tanda peresmian kantor baru
MIMIKA, BM
Napak tilas ratusan relawan PMR dan KSR membuka peringatan HUT PMI ke-77 di Kabupaten Mimika, Selasa (20/9/2/022).
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian markas PMI Mimika yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua PMI Provinsi Papua, Zakius Degei didampingi Ketua PMI Mimika, Johanes Rettob.
Ketua PMI Papua, Zakius Degei mengatakan, PMI didirikan oleh negara bukan pemerintah, artinya bahwa PMI turut andil dalam mengkampanyekan berdirinya negara RI di kawasan asia Tenggara.
"PMI adalah salah satu bagian yang ikut merasakan bagaimana lahirnya negara Indonesia. Oleh sebab itu pada momen ini saya mengajak kita semua untuk mengenang kembali bagaimana perjuangan tokoh-tokoh kemanusiaan," Kata Zakius.
Ia mengatakan, dengan tema yang diangkat "Terus Tebar Kebaikan" tidak lain agar kebaikan-kebaikan itu terus melahirkan jiwa-jiwa kemanusiaan, tetap netral dan selalu ada untuk 1 kepentingan yaitu kepentingan kemanusiaan.
Katanya, Komitmen PMI Mimika untuk menyiapkan markas yang luar biasa sangat baik, karena ini merupakan markas terbesar di Indonesia. Markas PMI Mimika harus menjadi contoh bagi PMI di Provinsi Papua.
“Kita akan sampaikan kepada PMI lain di seluruh Papua mencontohi Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Dengan ruangan yang besar kata Zakius, bisa digunakan sebagai tempat pelatihan dan pusat kegiatan kemanusiaan.
“Kami berharap markas ini selalu aktif agar komunikasi antara relawan dan pengurus tetap terjaga, supaya program kemanusiaan bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mimika yang juga Ketua Umum PMI Mimika, Johanes Rettob mengatakan, dalam rangka pelaksanaan kegiatan, PMI Mimika sejauh ini telah melakukan sejumlah kegiatan dan lomba oleh para relawan.
Di momen ini Wabup John berharap pengurus PMI senantiasa melaksanakan pendampingan terutama kepada peserta donor darah dimana mereka nantinya akan menerima kartu donor darah dengan stempel PMI.
"Jadi nanti kalau sudah 25 kali donor dapat pin perunggu, 50 kali dapat pin perak dan 75 kali dapat pin emas. Dan jika sudah dapat pin emas maka berhak hadir bersama Presiden RI di Istana Negara," Kata Wabup John.
Diakui Wabup John, PMI di Mimika beberapa tahun terakhir ini memang kurang mendapat perhatian penuh dari pemerintah serta kurang memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Mimika.
Walau demikan, dalam kondisi tersebut PMI Mimika terus berjalan dan dapat bekerjasama dengan baik dengan berbagai lintas sektor.
"Saya berharap kita terus mempunyai forum-forum remaja di tingkat sekolah dan jika boleh langsung diberikan tugas untuk bisa melaksanakan pertolongan pertama apabila ada kecelakaan dan mungkin ini bisa dibentuk sampai bulan Desember," Ujarnya.
Selain itu, Wabup John meminta agar setiap kerukunan di Mimika untuk memiliki tim PMI guna dapat melayani masyarakatnya dalam kondisi dibutuhkan.
"Kita bergabung dengan PMI karena kita punya hati untuk menebar kebaikan untuk kemanusiaan. Saya harap PMI kedepan terus bisa mengumpulkan darah dan tempat ini bisa menjadi tempat misi kemanusiaan,"
Sekretaris PMI Mimika, Jaconis Manusiwa mengapresiasi Pemda Mimika dengan adanya markas PMI ini. Diharapkan juga dukungan untuk melaksanakan misi kemanusiaan.
Tambahnya, sumber daya atau tenaga ada, namun prasarana belum maksimal. Sebagai lembaga kemanusiaan yang netral, PMI tidak ada di satu bagian untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Untuk mendukung misi kemanusiaan ini, setidaknya PMI membutuhkan dua unit mobil ambulans.
“Kami berharap bantuan dua unit ambulance untuk melaksanakan misi kemanusiaan ke depan," harapnya. (Shanty)