Akhirnya Mimika Bisa Bernafas Lega, Masalah Obat Malaria Teratasi Sudah

Kadinkes Mimika, Reynold Ubra

MIMIKA, BM

Sebanyak 342 ribu tablet obat malaria biru atau Dehidro Artemisinin Pipraquine (DHP) Frimal (obat biru), akhirnya tiba di Timika. Sesuai prediksi, jumlah ini akan akan mencukupi kebutuhan obat malaria di Mimika hingga awal tahun 2023.

Dengan kehadiran 342 ribu obat malaria biru ini maka dapat dipastikan, apa yang selama ini dikhawaturkan masyarakat Mimika terkait kekurangan obat malaria di layanan kesehatan termasuk klinik dan apotek, terjawab sudah.

"Kami sudah terima obat malaria biru sebanyak 342 ribu. Jumlah ini bisa bertahan sampai awal tahun depan, ujar Kepala Dinas Kesehatan Reynold R Ubra saat ditemui di terminal Bandar Udara Moses Kilangin, Rabu(14/9/2022).

Selain mendatangkan obat malaria, Reynold Ubra mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya menekan angka kasus malaria dengan terus melakukan sosialisasi termasuk pemberian obat sesuai dosis dan kepatuhan pasien meminum obat hingga tuntas.

"Kemarin kami baru selesai melakukan sosialisasi tentang bagaimana pemberian obat tepat dosis dan juga menjaga kepatuhan pasien," ujarnya.

Menurutnya, kepatuhan pasien minum obat sangat penting, karena kalau dilihat dari angka kekambuhan hampir 70 persen terjadi karena kurang patuhnya pasien dalam mengkonsumsi obat malaria.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan evaluasi dan penyegaran kepada perawat di Puskesmas tentang bagaimana memberikan obat yang tepat dosis dan efektivitas pengobatan dengan mengukur berat badan yang diberikan sesuai dengan dosis menurut berat badan.

"Jadi kami harap masyarakat dapat patuh minum obat primaquin selama 14 hari guna mencegah kekambuhan. Dan bagi Faskes agar dapat berikan obat DHP sesuai berat badan karena itu menjadi penting," harap Ubra. (Shanty)

Top