Pasca Kenaikan BBM, Daya Beli Menurun Namun Harga Barang Di Pasar Masih Normal
Ilustrasi sayur-mayur yang dijual di Pasar Tradisional
MIMIKA, BM
Pasca Pemerintah Pusat menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal bulan September 2022, harga sayur dan bumbu dapur di Pasar Sentral Timika tampaknya belum ada peningkatan.
Menurut salah satu pedagang sayuran, Umar (35) hal ini disebabkan stok yang dijual merupakan stok lama ditambah stok yang berasal dari hasil pertanian lokal.
"Untuk hasil lokal, harganya masih standar. Belum ada kenaikan. Stok yang kita jual juga masih stok lama dari pengiriman sebelum kenaikan BBM," ujarnya saat ditemui di Pasar Sentral Timika, Senin (12/9/2022).
Umar meyakini bahwa bisa jadi pada pengiriman stok berikutnya, harga jual akan berbeda. Artinya bakal ada peningkatan harga.
"Mungkin nanti kapal yang berikut ini masuk baru ada kenaikan harga. Tapi kita berharap naiknya tidak begitu memberatkan masyarakat," ucapnya.
Salah satu yang berdampak pada kenaikan harga BBM, kata Umar, adalah intensitas jumlah pembeli yang berkurang dalam satu minggu terakhir.
"Sejak kenaikan BBM, saya lihat pembelinya yang mulai berkurang sekitar satu minggu ini. Bisa jadi karena ekonomi di lingkungan, karena kebutuhan lain yang mungkin sudah naik harganya," ungkap Umar.
"Pastinya ini juga berdampak pada omset kami sebagai pedagang," imbuhnya.
Senada dengan itu, Sulistiono (40) yang juga merupakan seorang pedagang juga menyebutkan bahwa jumlah pembeli beberapa belakangan terjadi penurunan.
"Beberapa hari ini memang sepi. Padahal harga belum naik," tuturnya.
Sulistiono mengatakan kenaikan harga BBM sejauh ini belum begitu berdampak. Informasi yang ia dapatkan dari pihak distributor bahwa kapal pengiriman yang akan datang dalam waktu dekat pun belum berpengaruh pada harga jual nantinya.
"Kemarin kami sudah telpon tanya, kemungkinan harga masih sama. Itu informasi yang saya dapat langsung dari yang kirim barang dari Makassar," pungkasnya. (Ade)