Ekonomi dan Pembangunan

Komunitas Belajar IX Tambelo Beri Bantuan 25 Paket Sembako dan Pakaian Layak Pakai kepada Korban Kebakaran di Lorong Masbait

Foto bersama usai penyerahan bantuan

MIMIKA, BM

Komunitas Belajar IX Tambelo, Distrik Kuala Kencana menggelar bakti sosil dengan menyerahkan 25 paket Sembako dan pakaian layak pakai kepada korban kebakaran di Lorong Masbait, Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Senin (27/1/2025).

Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada tiga perwakilan kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran pada 4 Januari 2025 lalu.

Mewakili seluruh Kepala Sekolah dan guru-guru TK yang berada di wilayan Distrik Kuala Kencana dan SP7, Penasehat Komunitas Belajar IX Tambelo, Fermina Welerubun menyerahkan bantuan secara simbolis.

Penasehat Komunitas Belajar IX Tambelo, Fermina Welerubun mengatakan, selain sebagai rasa peduli terhadap sesama yang terkena musibah, baksos ini juga sesuai dengan program Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, agar dilakukan kegiatan bermasyarakat.

“Jadi kami kepala sekolah dan guru tidak hanya melakukan aktivitas di dalam kelas tapi sesuai petunjuk dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah harus bermasyarakat. Sehingga bakti sosial hari ini selain sebagai tanda cinta kasih kami kepada sesama tapi juga menindaklanjuti program dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menegnah,” ujarnya.

Harapannya, kepada keluarga yang menerima bantuan ini agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari.

“Mohon maaf kami tidak berikan dalam bentuk uang tapi dalam bentuk sembako dan pakaian layak pakai semoga bisa digunakan dalam keluarga bapak ibu masing-masing. Semoga Tuhan menambahkan rezeki bapak ibu sekalian,”tuturnya.

Ia mengatakan, komunitas ini berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dan yang tergabung di dalamnya adalah kepala sekolah dan guru-guru TK yang berada di wilayah Distrik Kuala Kencana dan juga SP7.

"Komunitas ini dibentuk untuk menyatukan presepi, kebersamaan dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing,” ungkapnya. (Shanty Sang)

Tongkat Estafet Kepemimpinan Berpindah, Tenius Kum Jabat Ketua HAPAK

Penyerahan Bendera HAPAK oleh Oteanus Hagabal kepada Tenius Kum 

MIMIKA, BM

Tongkat estafet kepemimpinan Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) resmi berpindah tangan dari Oteanus Hagabal kepada Tenius Kum yang resmi menjabat Ketua HAPAK.

Pergantian tersebut dilakukan usai melakukan Musyawarah Besar (Mubes) Pertama di Hotel Horison Diana, Sabtu (25/01/2025) kemarin.

Pelantikan ditandai dengan menyerahkan bendera organisasi HAPAK dan penyerahan SK Pelantikan kepengurusan periode 2025-2028.

Ketua HAPAK periode 2022-2024, Oteanus Hagabal mengatakan, HAPAK ini lahir dari pikiran-pikiran para senior sehingga apa yang menjadi harapan HAPAK bisa terwujud dan bisa sampai di titik ini.

"Saya punya harapan besar untuk kita semua bersama-sama membangun HAPAK ini. Saya harap untuk pengurus terpilih menjaga HAPAK dan tetap pertahankan moto kita Negele Atie yang artinya diakui sebagai pemilik,"ungkapnya.

Sementara itu Ketua HAPAK terpilih periode 2025-2028 Tenius Kum mengatakan, ini amanat yang diberikan oleh pendiri dan senior untuk menjalankan roda organisasi HAPAK selama 3 tahun kedepan.

"Karena itu kami pengurus baru yang terpilih menyadari bahwa tanpa dukungan dari para pendiri, teman pengurus yang lain kami tidak dapat mampu menjalankan kepengurusan ini," kata Tenius.

Tenius berharap semua pemangku kepentingan baik pemerintah, perusahaan yang ada bahkan lembaga adat organisasi atau asosiasi yang ada di Timika mau membangun kerja sama yang baik untuk memajukan organisasi HAPAK tetapi juga untuk menentukan nasib para pengusaha bahkan pengusaha UMKM untuk diperjuangkan sama-sama.

"Supaya kami pengurus yang baru terpilih tidak jalan sendiri tetapi ada teman-teman dari organisasi lain untuk sama-sama saling sinergitas," tuturnya.

Menurutnya, dalam raker ini banyak pikiran yang disampaikan dan itu lebih mengarah kepada mengawal hak-hak HAPAK.

Menurutnya organisasi ini didirikandengan tujuan untuk mengawasi bidang-bidang yang dianggap adalah bagian HAPAK.

"Maka dengan kehadiran Hapak saya minta di dukung agar bisa memwujudkan moto Negele Atie yang artinya agar orang bisa mengakui kita sebagai pemilik. Kepengurusan kita ini harus bertumbuh, harus bekerja sama supaya orang tahu kita ada, dan apa yang kita kerjakan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Amungme dan Kamoro,” pungkasnya. (Shanty Sang)

Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro Gelar Mubes ke-1

Foto bersama usai kegiatan

MIMIKA, BM

Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) menggelar musyawarah besar (Mubes) ke I dan pemilihan pengurus Hapak yang baru.

Mubes tersebut dilaksanakan selama 2 hari sejak Jumat (24/1/2025) hingga Sabtu (25/1/2025) dengan mengusung tema “Negele Atie” yang artinya “Diakui Sebagai Pemilik”.

Musyawarah Besar HAPAK ke 1 ini dibuka secara resmi Staf Ahli Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi.

Inosensius Yoga dalam sambutannya mengatakan, musyawarah ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis dalam upaya menghimpun dan menyatukan seluruh pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro, serta memperkuat persatuan, solidaritas, dan kerja sama dalam membangun perekonomian daerah yang mandiri dan berkelanjutan.

"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini,"ujarnya.

Yoga mengatakan, melalui musyawarah besar ini tentu memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi para pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro, menyusun rencana kerja dan strategi bersama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis adat dan budaya lokal dan memperkuat peran pengusaha lokal sebagai motor penggerak pembangunan daerah, terutama dalam menghadapi persaingan di era modern.

"Kami pemerintah daerah, berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah strategis yang dihasilkan dari musyawarah ini. Kami menyadari bahwa pengusaha lokal memiliki peran untuk perekonomian, menciptakan dan mendorong lapangan kerja serta  meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Yoga berharap hasil musyawarah besar ini tidak hanya menjadi dokumen yang tersimpan, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata untuk membangun sinergi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat adat.

Sementara Ketua HAPAK Mimika, Oteanus Hagabal mengatakan, Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) didirikan dengan semangat Motto "NEGELE ATIE " yang dalam Bahasa Amungme berarti "Diakui Sebagai Pemilik" dengan visi besar untuk membuktikan bahwa Pengusaha Amungme kamoro Mampu dan Berkompeten, Bermartabat, Mandiri dalam dunia usaha, memiliki Jiwa Berdaya Saing yang tinggi dan menjadi pengusaha-pengusaha Anak Adat yang Sukses di Tanahnya Sendiri.

Adapun, Visi-visi besar HAPAK lainya adalah, memberdayakan pengusaha adat agar mampu bersaing dalam dunia bisnis yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai adat dan budaya. Menjadi penggerak dalam pembangunan ekonomi masyarakat adat yang berlandaskan kearifan lokal.

Lainnya, memagari hak-hak usaha bagi anak-anak asli Amungme dan Kamoro beserta lima suku kerabat dan menjaga dan melestarikan warisan budaya kita agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.

"Namun, kita juga memahami bahwa perjalanan kita tidaklah mudah. Selama periode 2021-2024, banyak tantangan yang telah kita hadapi bersama, mulai dari keterbatasan akses, dukungan sumber daya, hingga dinamika sosial yang kompleks. Tetapi, dengan semangat kolektif dan dukungan dari seluruh anggota, terlebih khusus semangat 10 orang pendiri kita berhasil mencapai banyak hal yang patut kita syukuri dan banggakan,"tterang Oteanus.

Ia berharap, melalui Mubes ini dapat bersama-sama merefleksikan perjalanan organisasi ini selama tiga tahun terakhir, mengevaluasi apa yang sudah dicapai dan apa yang perlu diperbaiki. Menyusun program kerja yang realistis, inovatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat adat Amungme dan Kamoro.

"Lainnya, memilih pemimpin dan pengurus baru yang memiliki integritas, visi, dan dedikasi untuk melanjutkan perjuangan HAPΑΚ dan menguatkan solidaritas dan semangat kebersamaan, sehingga HAPAK dapat terus tumbuh menjadi organisasi yang kuat, profesional, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat adat secara keseluruhan,"pungkasnya. (Shanty Sang)

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top