Ekonomi dan Pembangunan

Bapenda 'Goes To Mall' Kembali Hadir Dalam Upaya Tingkatkan Realisasi Pajak Daerah

Salah satu wajib pajak usai melakukan pembayaran pajak dan menerima sembako

MIMIKA, BM

Dalam rangka meningkatkan realisasi pajak daerah, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Mimika kembali menggelar kegiatan “Goes To Mall” yang dilaksanakan di Lantai II Diana Mall sejak 4 hingga 15 November 2024.

Kegiatan “Bapenda Goes To Mall” bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka.

Dengan menghadirkan layanan pajak langsung di tengah-tengah masyarakat, Bapenda berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam membayar pajak daerah tepat waktu.

Pada kegiatan Bayar Pakak di Mall ini warga yang hadir tidak hanya melakukan pembayaran pajak, tetapi juga mendapatkan informasi dan konsultasi terkait pajak daerah. Para petugas Bapenda dengan sigap melayani berbagai pertanyaan dan kebutuhan masyarakat seputar pajak.

Kepala Bidang Pajak Bapenda, Benyamin Tandiseno mengatakan, ini adalah kegiatan bayar pajak di mall atau kegiatan pelayanan dan konsultasi pajak daerah.

Layanan ini menyediakan berbagai kemudahan bagi wajib pajak untuk membayar pajak tanpa perlu datang ke Kantor Bapenda

"Jadi di lokasi ini masyarakat dapat melakukan pembayaran pajak daerah, restauran, hotel, hiburan, air tanah, PBB, BPHTB, Fiskal baik berbadan usaha maupun pribadi bisa urus di sini. Kami juga membuka konsultasi mengenai pajak daerah,"kata Benyamin Tandiseno saat ditemui di Diana Mall, Senin (11/11/2024).

Benyamin mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pelayanan kepada wajib pajak.

Pasalnya, kebanyakan masyarakat atau wajib pajak mempunyai kesibukan sehingga tidak ke Kantor Bapenda melaksanakan kewajibannya sehingga Bapenda mengambil inisiatif untuk jemput bola di lapangan.

Katanya, antusias masyarakat sangat senang dan mendukung dengan adanya kegiatan ini sehingga gita ini akan dilakukan juga tahun depan. Ini merupakan kegiatan jemput bola.

"Sebelumnya kami juga sudah sempat buka juga di Diana Mall, pelataran Graha Eme Neme Yauware dan Distrik Wania tetapi ternyata lebih banyak antusias masyarakat di Diana Mall,"ujarnya.

Diketahui, selama kegiatan jemput bola atau Bapenda Goes To Mall ini pihaknya mengalami peningkatan realisasi. Pada penyelenggaraan pertama di Diana Mall, pendapatan dari pajak daerah mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

"Untuk persisnya saya belum akumulasi semua tetapi dari pertama kami adakan kegiatan ini hingga berlanjut yang kedua ini sejak dibuka tanggal 4 kemarin mungkin sudah ada sekitar Rp 2 miliar lebih,"ungkapnya.

Seperti giat sebelumnya, Bapenda juga memberikan apresiasi berupa sembako kepada masyarakat yang melakukan konsultasi maupun pembayaran pajak selama acara berlangsung.

Pemberian sembako ini diharapkan semakin memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

“Dengan adanya program ini, diharapkan warga Mimika semakin sadar akan pentingnya membayar pajak daerah tepat waktu, dengan demikian maka masyarakat ikut andil mendukung pembangunan dan kesejahteraan di Mimika," harapnya.  (Shanty Sang) 

Tak Dilibatkan Dalam Pembangunan Rumah Layak Huni, Warga di Busiri Protes

Sekelompok warga di Jalan Busiri saat membentangkan spanduk protes kepada pemerintah daerah.

MIMIKA, BM

Proyek pembangunan rumah layak huni yang sudah selesai dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan dengan pelaksana CV Mimika Damai menuai protes dari warga, Sabtu (9/11/2024).

Rumah layak huni yang sudah dibangun di lokasi Jalan Busiri, Kelurahan Inauga, Distrik Wania ini berjumlah 9 unit, diantaranya RT 1 ada 1 unit, RT 2 ada 3 unit, RT 3 ada 1 unit, kemudian RT 4 ada 2 unit dan RT 9 ada 2 unit.

Protes dari warga ini bukan karena hasilnya namun protes karena selama proses pengerjaan dari awal hingga selesai itu tidak melibatkan warga sekitar.

Bahkan dalam protes yang dilakukan oleh sekelompok warga di Jalan Busiri juga membentangkan spanduk bertuliskan "Pemerintah Kabupaten Mimika Tutup Mata, Kami Jadi Penonton Dihalaman Rumah Kami Sendiri".

"Semua rumah yang dikerjakan disini sudah jadi semua. Kami protes karena sangat disayangkan sekali orang Papua disini khususnya orang Kamoro yang ada disekitar sini tidak dilibatkan satu orang pun, malahan yang kerja itu orang-orang dari luar. Bahkan selama pekerjaan berlangsung itu tidak ada yang namanya tegur sapa dan ini juga sangat disayangkan, padahal kerja dihalaman kita," ungkap seorang pemuda bernama Pernus Tarasen.

Lanjutnya,"Kami sayangkan sekali bahwa tidak ada orang pemerintah yang datang supervisi, dan kalau mereka supervisi harusnya mereka lihat tidak ada orang Kamoro satupun yang dilibatkan kerja,"sambung Pernus.

Oleh karena itu Pernus berharap kepada pemerintah daerah harus melihat hal ini, mengingat jika ingin memberdayakan orang Papua.

"Bagaimana kita mau kasih kerja kepada orang Papua, kemudian kegiatan di tempat kita sendiri orang lain yang kerja. Jadi kami minta pemerintah yang katanya adalah perpanjangan tangan dari Tuhan harus melihat hal ini,"ucapnya.

Kekecewaan juga dirasakan oleh seorang ibu bernama Rika Akimuri, yang mana sebelumnya sudah menyampaikan agar pada saat pengerjaan pembangunan rumah layak huni harus melibatkan warga sekitar.

"Saya sudah pernah kasih tahu ke mereka agar libatkan kita punya anak-anak disini, biar mereka juga ada kerjaan. Tapi kenyataannya satu pun tidak dilibatkan, anak-anak kita hanya jadi penonton saja," katanya. (Ignasius Istanto) 

Dukung Program Ketahanan Pangan, Polres Mimika Sudah Siapkan Tiga Lokasi Lahan Pangan

Kasat Binmas Polres Mimika AKP Dorty Jemalut bersama anggotanya dan kelompok tani saat berada dilokasi lahan yang akan dijadikan lahan pangan.

MIMIKA, BM

Polres Mimika sudah menyiapkan tiga lokasi yang akan dijadikan sebagai lahan pangan untuk ditanami berbagai jenis tanaman.

Ini merupakan langkah nyata Polres Mimika dalam mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas program kerjanya Presiden Prabowo, yakni pentingnya menjaga stabilitas pangan nasional dan mendorong sektor pertanian sebagai penopang ekonomi yang kuat.

Tiga lokasi untuk lahan pangan yang sudah disiapkan berlokasi di SP7 dan SP 13 serta lahan samping Mako Polres Mimika 32, Distrik Kuala Kencana, Papua Tengah.

Kapolres Mimika melalui Kasat Binmas Polres Mimika AKP Dorty Jemalut Sabtu (9/11/2024) menuturkan bahwa lokasi yang sudah disiapkan itu sudah dilakukan pemantauan langsung terhadap kondisi lahan pertanian serta berdiskusi dengan para kelompok tani setempat.

"Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap ketahanan pangan nasional yang menjadi program prioritas nasional yang dicetuskan oleh Presiden Prabowo," tuturnya.

Kata Kasat Binmas, dari 8 program yang dicanangkan, ada 4 program Polri menjadi liding sektor, yakni program pekarangan lahan bergizi, program pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif dan program pengawasan distribusi serta program rekrutmen Bakomsus Polri.

"Jadi lokasi lahan di SP 7 dan SP 13 itu merupakan program pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif. Dan lokasi lahan yang samping Mako Polres Mimika 32 itu merupakan program pekarangan lahan bergizi," kata AKP Dorty.

Ditambahkan AKP Dorty bahwa untuk lahan pangan yang sudah disiapkan ini Polres Mimika akan bersinergi dengan kelompok tani.

"Kita akan sama-sama dengan kelompok tani kelolah lahan yang sudah disiapkan," ujarnya. (Ignasius Istanto) 

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top