Penderita Kusta di Potowaiburu Ada 34 Orang
Kepala Puskesmas Potowaiburu, Cornelis TE Hurulean
MIMIKA, BM
Pada 2020 kemarin, penyakit yang paling rentan dialami Masyarakat Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh adalah Ispa dan malaria.
Namun salah satu penyakit menular yang paling diwaspadai di distrik yang miliki lima kampung ini adalah penyakit kusta.
Berdasarkan data akhir Puskesmas Potowaiburu per Desember 2020, jumlah penderita kusta di distrik ini ada 34 warga, rata-rata penderita adalah laki-laki namun ada juga anak-anak.
"Ada 34 yang terdata di kami tapi akhir tahun kemarin, dinas kesehatan lakukan pelayanan ke sana mereka ada temukan kasus baru namun belum update ke kami. Penderitanya didominasi laki-laki dewasa," jelas Cornelis T E Hurulean, Kepala Puskesmas Potowaiburu.
Kepada BM Hurulean menjelaskan bahwa kusta merupakan penyakit menular yang paling rawan terjadi pada masyarakat ekonomi rendah.
Penyebab utama seseorang terkena kusta adalah karena kurangnya kebersihan diri. Penyebaran kusta hampir sama dengan TB yakni dengan kontak hanya saja masa inkubasinya lebih lama jika dibandingkan TB.
Penyembuhan kusta dilakukan dengan meminum obat program secara rutin tiap hari. Jika rutin, maka antara 6-8 bulan sudah sembuh.
"Kalau penderita tidak minum obat sampai lewat 40 hari maka dinyatakan DO. Kalau minum lagi maka dianggap mulai dari awal.
Sebenarnya kasus kusta penangannya sederhana. Intinya kalau pasien rutin minum obat, bisa sembuh sendiri. Kalau dari sisi petugas dan obat selalu tersedia," terangnya.
Guna menjaga agar penularan kusta tidak sampai berdampak luas, pegawai kesehatan Puskesmas Potowaiburu rutin melakukan edukasi ke pasien dan masyarakat umum.
Hanya saja yang disayangkan pihak puskesmas adalah ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat. Ini menjadi tantangan berat bagi pegawai kesehatan terutama penderita.
"Mereka kadang tidak patuh, lupa dan lalai. Padahal untuk beri obat, petugas langsung turun tiap hari ke pasien. Kadang turun berobat, mereka tidak ada. Mereka jalan tidak kasih tahu petugas sampai banyak yang belum tuntas minum obat sehingga penyembuhannya kadang lama," jelasnya.
Walau kasus kusta di Potowaiburu terhitung tinggi namun tidak ada kasus kematian. Selain itu pada 2020 lalu, sebanyak 4 penderita kusta dinyatakan sembuh.
"Kita selalu ingatkan masyarakat untuk jaga kebersihan dengan pola hidup bersih seperti rajin mandi dan mandi harus gunakan sabun. Yang paling penting, kami juga selalu ingatkan bahwa kusta bukan penyakit kutukan, stop stigma dan diskriminasi karena kusta bisa disembuhkan," ungkapnya. (Ronald)