Inflasi Mimika Dipicu Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau

            Foto Ilustrasi Google


MIMIKA, BM

Menurut pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika Inflasi pada Januari di Kabupaten Mimika -1,59 persen atau dengan kata lain terjadi perubahan harga pada Januari 2025 terhadap Desember 2024 sebesar -1,59 persen. Dari angka tersebut maka inflasi tahun kalender sebesar -1,59 persen.

Dikutip dari data BPS pada live YouTube pada, Senin 3 Februari 2025 disebutkan bahwa, jika dilihat dari 11 kelompok pengeluaran, kelompok penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan angka inflasi sebesar 0,73 persen dan andil inflasi 0,33 persen.

Sementara kelompok penyumbang deflasi tertinggi adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi sebesar -12,69 persen dengan andil inflasi sebesar -1,99 persen.

Kemudian angka inflasi dari tahun ke tahun sebesar 1,63 persen atau dengan kata lain angka inflasi pada Januari 2025 terhadap Januari 2024 1,63 persen.

Jika dilihat berdasarkan 11 kelompok pengeluaran kelompok pendorong inflasi paling tinggi adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 5,21 persen dan Andil inflasi sebesar 2,29 persen.

Sedangkan kelompok penahan inflasi adalah kelompok perumahan,air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan angka deflasi sebesar -13,29 persen dan andil deflasi sebesar -1,99 persen.

Jika diringkas inflasi pada bulan Januari 2025 di Kabupaten Mimika pada Januari 2025 terjadi deflasi month to month (m-to-m atau bulan ke bulan) sebesar 1,59 persen, inflasi year on year (y-on-y atau tahun ke tahun) sebesar 1,63 persen dan deflasi year to death (y-to-d) sebesar 1,59 persen.

Selanjutnya, Penyumbang utama deflasi Januari 2025 secara month to month adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 1,83 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain tatif listrik, angkatan udara, udang basah, cabai merah dan jeruk nipis.

Sementara, Penyumbang utama inflasi Januari 2025 secara year on year adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 2,29 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah daging babi, beras, sigaret kretek mesin (SKM), bawang putih dan bawang merah.

Selanjutnya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,62 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan, shampo, sabun mandi cair, pasta gigi dan tarif gunting rambut pria.

Kelompok kesehatan dengan andil 0,35 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah tarif laboratorium, tarif rumah sakit, tarif dokter spesialis, obat gosok, dan tarif dokter umum.

Selain itu, berdasarkan data tranportasi laut yang terdiri dari Pelabuhan Amamapare dan Pelabuhan Pomako, jumlah penumpang yang berangkat pada Desember 2024 gunakan angkutan laut mengalami kenaikan sebesar 103,10 persen yaitu dari 2000 orang pada November 2024 menjadi 4.062 orang pada Desember 2024.

Sedangkan, untuk penumpang yang datang pada Desember juga terjadi kenaikan sebesar 54,38 persen dari 2.670 orang pada November 2024 menjadi 4.122 orang pada Desember 2024.

Tidak hanya penumpang, tetapi juga volume barang yang dimuat dan dibongkar mengunakan angkutan laut berdasarkan data dari Pelabuhan Pomako dan Amamapare yang dimuat pada Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 30,79 persen yaitu dari 31.188 ton pada November 2024 menjadi 21.585 ton pada Desember 2024.

Sementara itu volume barang yang dibongkar pada Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 22,50 persen dari 124.549 ton pada November 2024 menjadi 96.526 ton pada Desember 2024.

Adapun, data secara kumulatif untuk jumlah embakarkasi (berangkat) angkutan laut pada Pelabuhan Pomako pada Januari-Desember 2024 sebanyak 28.419 orang atau meningkat sebesar 16,44 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang sebanyak 24.406 orang.

Kemudian untuk jumlah debarkasi (datang) penumpang di Pelabuhan Pomako pada Januari-Desember 2024 mengalami penurunan 0,25 persen dari 34.251 orang pada Januari-Desember 2023 menjadi 34.166 orang pada Januari-Desember 2024.

Sedangkan, barang yang dimuat secara kumulatif pada 2 pelabuhan selama Januari-Desember 2024 sebanyak 591.797 ton atau menurun sebesar 21,54 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang sebanyak 754.241 ton.

Untuk jumlah barang yang dibongkar secara kumulatif di 2 pelabuhan pada Januari-Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 20,77 persen dari 1.551845 ton pada Januari-Desember 2023 menjadi 1.229.480 ton pada Januari-Desember 2024.

Selanjutnya, Jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan udara mengalami kenaikan sebesar 26,53 persen yaitu dari 33.777 orang pada November 2024 menjadi 42.737 orang pada Desember 2024.

Sementara itu untuk jumlah penumpang yang datang pada pada bulan Desember 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 9,20 persen yang sebanyak 33.864 orang bila dibandingkan dengan November 2024 sejumlah 31.010 orang.

Kemudian, Volume barang yang dimuat pada Desember 2024 tercatat 1.869 ton atau mengalami kenaikan sebesar 26,52 persen yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar1.477 ton. Uuntuk volume barang yang dibongkar pada Desember 2024 sebesar 540 ton atau mengalami kenaikan sebesar 98,43 persen dari bulan sebelumnya yang sebanyak 272 ton.

Secara kumulatif jumlah penumpang berangkat angkutan udara dari Januari-Desember 2024 sebanyak 354.759 orang atau mengalami kenaikan 33,20 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang sebanyak 266.344 orang.

Kemudian untuk jumlah penumpang yang datang dari Januari-Desember 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 48,46 persen dari 240.959 orang pada Januari-Desember 2023 menjadi 357.738 orang pada Januari-Desember 2024.

Selanjutnya, untuk barang yang dimuat secara kumulatif selama Januari-Desember 2024 tercatat sebanyak 15.637 ton atau mengalami penurunan sebesar 4,77 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang sebanyak 16.421 ton.

Untuk jumlah barang yang dibongkar pada Januari-Desember 2024 mengalami kenaikan sebesar 18,59 persen dari 3.639 ton pada Januari-Desember 2023 menjadi 4.315 ton pada Januari-Desember 2024. (Shanty Sang)

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top