Kurasi TIFA 2024, 10 Sanggar Terpilih Bakal Difasilitasi Penuh
Pertemuan perdana Panitia TIFA 2024 bersama para peserta sanggar, komunitas, dan sekolah yang akan mengikuti proses kurasi.
MIMIKA, BM
Panitia Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2024 telah membuka proses kurasi untuk sejumlah agenda kegiatan pertunjukan pada event TIFA di bulan Juli mendatang.
Pembukaan kurasi itu dimulai setelah dilakukannya pertemuan perdana pada 10 Mei 2024 lalu bersama para peserta sanggar, komunitas, maupun sekolah yang ada di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Ketua Panitia TIFA 2024, Dina Merani, kepada Beritamimika.com menjelaskan, pihaknya bakal memilih sebanyak 10 peserta untuk difasilitasi penuh pada beberapa rangkaian acara, seperti pertunjukan Tabur Tifa, Papua Culture Week, serta bazar dan pameran budaya.
"Dalam rapat tadi, ada 19 peserta dari sanggar, komunitas, dan sekolah yang hadir memenuhi undangan kami. Dari jumlah itu, kita akan melakukan kurasi dan memilih 10 peserta terbaik. Mereka nantinya akan difasilitasi penuh," jelas Dina di Sekretariat TIFA Creative, Jalan Busiri, Timika, Papua Tengah.
Dina menerangkan, pantia memfasilitasi 10 peserta terpilih dalam bentuk layanan tranportasi selama event dari tanggal 18 — 20 Juli 2024. Kemudian biaya proses latihan dari awal hingga menjelang hari H.
"Kami juga memberikan kesempatan kepada satu orang perwakilan masing-masing sanggar untuk mengikuti lomba Papua Culture Week secara gratis. Ada juga free satu stan untuk tenant bazar dan pameran budaya," tutur Dina.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pada rapat perdana tersebut, panita telah memberikan penjelasan kepada setiap peserta tentang event TIFA dan juga apa saja yang akan menjadi bagian dari penilaian selama proses kurasi.
"Jadi, kita sudah sampaikan apa saja yang harus mereka siapakan untuk bisa bergabung dalam TIFA 2024. Banyak juga pertanyaan dan saran dari peserta yang sangat positif untuk bagaimana kita sesama komunitas kreatif ini bisa saling mendukung," kata Dina.
Sementara Alfo Smith sebagai Artist Director yang juga menjadi bagian dari Tim Kurator menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti kurasi ini rata-rata adalah sanggar tari sehingga penilaian yang dilakukan akan lebih mengacu kepada tiga unsur dalam seni pertunjukan tari, yakni wiraga, wirasa, dan wirama.
"Wiraga lebih ke para penarinya yang akan tampil menggerakan tari tersebut atau koreografinya. Setelah gerak, kita lihat lagi wirasa. Wirasa itu yang dimunculkan saat menari. Mereka menarikan tetapi harus memiliki rasa," jelas Alfo.
"Di saat wiraga dan wirasa sudah dapat, nanti tinggal disesuaikan dengan wirama atau musik yang telah ditentukan oleh komunitas tersebut. Jadi, itu yang menjadi acuan kami untuk memilah atau mengkurasi komunitas-komunitas ini. Selain itu, kita juga pasti akan lihat dari blocking-nya dan level para penari," imbuhnya.
Alfo mengatakan, 10 sanggar turut diberikan sebuah stan gratis dengan tujuan agar sanggar-sanggar di Mimika pun dapat turut terlibat dalam mewujudkan ekonomi kreatif.
"Dalam artian kita mendorong sanggar komunitas kreatif ini agar selain menari, mereka juga bisa memproduksi karya-karya seni budaya yang bisa dipamerkan atau dijual di stan-stan yang kita siapkan," katanya.
Alfo meyakini bahwa hampir sebagian besar sanggar di Mimika memiliki banyak hasil karya seni dan budaya.
"Makanya kami dari TIFA ingin mendukung itu dengan memfasilitasi tempat menjual produk-produk hasil karya mereka karena kita sekarang kan tujuannya ke arah ekonomi kreatif. Jadi, bukan hanya tampil menari kemudian pulang, tapi mereka juga harus hidup dari hasil-hasil handcraft ini," pungkasnya.
Sebagai informasi, di tahun 2024 ini, event TIFA telah menjadi salah satu dari antara 110 event yang terpilih dalam kurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) di Indonesia, sebuah program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Eevent tahunan yang berorientasi pada seni dan budaya ini akan menampilkan berbagai pertunjukan, mulai dari Karnaval Mimpi, Papua Culture Week, Papua Plus Size, Family Fashion Show, Human is Alien, Bazar & Pameran Budaya, Tabur Tifa, hingga Diskusi Seni dan Budaya, serta Dance Film.
TIFA 2024 yang bertemakan “Berdiri Bergerak Membangun Ekonomi Kreatif dari Indonesia Timur” ini akan digelar selama tiga hari, pada tanggal 18–20 Juli 2024 mendatang di Lapangan Timika Indah, Jalan Belibis, Timika, Papua Tengah. (Endy Langobelen)