Pengajuan Drainase Jadi Usulan Dominan Warga di Musrenbang Kelurahan Dingo Narama

Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Dingo Narama, Yosephita Koari menyerahkan Berita Acara usulan program Musrenbang kepada Sekretaris Distrik Mimika Baru Alan Tassa


MIMIKA, BM

Pengajuan drainase mendominasi dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Dingo Narama 2025. Dari 12 RT, Kader Posyandu, Kader Malaria dan PKK yang tersebar di kelurahan tersebut, rata-rata meminta pembangunan saluran air (Drainase) yang mana hal itu tentunya untuk mengantisipasi banjir.

Musrenbang ini menjadi kegiatan penting untuk menampung aspirasi dan kebutuhan warga, khususnya dalam menyusun prioritas pembangunan untuk tahun 2026 mendatang.

Musrenbang yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Dingo Narama, Sabtu (8/2/2025) dibuka secara resmi oleh Sekretaris Distrik Mimika Baru, Alan Tassa.

Sekretaris Distrik Mimika Baru, Alan Tassa dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan kegiatan Musrenbang ini setiap tahun diadakan dan setiap awal tahun diselenggarakan di setiap Kelurahan. Seharusnya Musrenbang ini dilaksanakan pada Januari lalu namun karena DPA baru diserahkan beberapa hari lalu sehingga baru bisa dilaksanakan sekarang.

Terkait usulan-usulan program yang nanti diusulkan itu nanti masuk di kegiatan yang akan diselenggarakan di 2026.

"Jadi sudah banyak mungkin yang usulan dari tahun 2024 yang akan nanti dijawab di tahun 2025 tapi itu kami betul belum lihat secara keseluruhan. Jadi mungkin dalam waktu dekat ini kami juga akan mengundang kepala-kepala Kelurahan untuk kita melihat program-program yang diusulkan oleh RT apakah diakomodir di tahun 2025 atau tidak dan kalau belum mudah-mudahan bisa terakomodir di 2026,"kata Alan.

Alan meminta, kalau bisa usulannya tidak terlalu banyak-banyak karena ini banyak kelurahan dan kampung namun tentu diharapkan semoga bisa terakomodir.

"Kalau bisa diusahakan nanti terkait drainase dan kebersihan. Jadi ini mungkin jadi tolak ukur yang pertama karena nanti Pj Bupati sendiri yang sebagai koordinator lapangan karena kita sudah bentuk panitia yakni panitia kesepakatan bersama,"ujarnya.

Panitia tersebut, kata Alam, tugasnya untuk memantau di seluruh Timika terkait sampah, karena sudah ada Perda dan waktu membuang sampahnya yakni di pukul 6 sore hingga 6 pagi.

Sementara itu, Kepala seksi pemerintahan Kelurahan Dingo Narama, Yosephita Koari mengatakan, bahwa beberapa program yang diusulkan pada tahun 2024 masih belum terakomodir sehingga usulan tersebut kembali diajukan pada musrenbang kali ini.

“Kami tetap mengacu pada program-program yang menjadi prioritas warga, terutama yang berkaitan dengan pembangunan fisik, seperti drainase. Beberapa kali terjadi banjir di lingkungan kami karena saluran air yang tersumbat atau tidak terhubung dengan baik ke kali. Ini menjadi fokus utama kami,” ujarnya.

Selain pembangunan drainase, usulan lain yang menjadi perhatian adalah, lampu jalan, talud di kali, bansos yang tidak merata, pengerukan kali, bantuan untuk UKM, pembangunan kantor kelurahan, pembangunan jalan teling, mesin babat dan harus ada TPS di wilayah Kelurahan Dingo Narama.

"Setelah ini kami akan teruskan ke distrik dan distrik akan teruskan ke Musrenbang Kabupaten. Kami akan terus mengawal usulan ini terutama untuk pembangunan drainase dan pembangunan Kantor Kelurahan Dingo Narama,"pungkasnya. (Shanty Sang)

Top