Budaya

293 Qory-Qoryah Ikut Lomba MTQ Tingkat Kabupaten Mimika


Wakil Bupati Mimika beserta perwakilan dari unsur forkopimda lainnya memukul rebana sebagai tanda dimulainya perlombaan MTQ tahun 2022

MIMIKA, BM

Sebanyak 293 peserta qori-qoriah mengikuti lomba MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) XI tahun 2022 tingkat Kabupaten Mimika.

Perlombaan MTQ ini mengusung tema "Dengan pelaksanaan Musabaqoh Taliwatil Qur'an (MTQ) sebagai sarana menciptakan generasi muda Qur'ani yang cerdas dan religius sesuai visi misi Kabupaten Mimika.

Acara ini secara resmi dimulai tanggal 18 hingga 20 Maret dan dibuka oleh Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob Jumat (18/3) malam di Masjid Ar Rahman.

Perlombaan MTQ dengan berbagai cabang lomba beserta kategorinya ini dilaksanakan di dua Masjid, yakni Masjid Ar Rahman dan Masjid At Taqwa.

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai tema, MTQ merupakan sebuah momentum yang harus dipergunakan dan dijalani dengan baik sesuai dengan ayat-ayat suci Alquran.

"Jadi bukan hanya kita baca tapi mari kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Saya harap perlombaan ini bukan untuk mencari menang dan kalah, tapi dengan perlombaan atau bertanding ini kita menguji kemampuan menjadi qory dan qoryah terbaik yang bisa mewakilkan Mimika,"harap Wabup.

Menurutnya, Alquran bagi umat islam adalah fundamental dan universal dalam kehidupan manusia. Disisi lain Alquran juga merupakan cermin daripada tingkah laku manusia.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Mimika kami ingin mengingatkan saudara sekalian khususnya semua yang hadir disini agar harus mengimani Alquran dengan baik. Alquran merupakan sumber hukum bagi alam semesta yang seharusnya tidak hanya sekedar dibaca saja namun juga wajib diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari," terang Wabup John.

Dengan pelaksanaan MTQ XI, Wabup berharap agar mutu dan kualitas MTQ semakin bagus dan semakin luar biasa. Hal ini agar nantinya perwakilan Mimika dapat membuktikan kulaitas di tingkat Provinsi bahkan nasional.

Ia juga meminta dewan hakim agar memberikan penilaian sebagaimana mestinya sesuai dengan kualitas dan kejujuran tanpa harus ada intevnesi apalagi paksaan.

"Saya harap seperti itu. Kita harus tingkatkan lembaga ini dengan baik dan jaga kekompakan selalu, kemudian harus terus berusaha karena ini suatu momen yang luar biasa. Dengan cara seperti begini saya berharap MTQ bisa ditingkatkan dan menghasilkan qory-qoryah yang baik," harapnya.

Dalam kesempatan ini, orang nomor dua di Kabupaten Mimika juga menyampaikan agar ke depan Mimika dapat menjadi kabupaten toleransi Indonesia.

"Saya punya mimpi besar bagaimana suatu saat nanti Mimika harus menjadi Kabupaten toleransi Indonesia. Mari kita tunjukan saling rasa menghargai, saling bertoleransi dan solidaritas," ungkapnya.

Pelaksanaan MTQ ini tidak terlepas dari adanya kerjasama dan dukungan dari negara, pemerintah pusat yang diwakili Kementerian Agama dan provinsi serta pemerintahan kabupaten.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Mimika, Lukas Yasi. Menurutnya acara ini dapat terselengara karena dukungan semua pihak.

"Saya berharap agar MTQ ini tidak hanya sekedar ajang lomba, adu kompetisi tetapi juga sebagai regenerasi qur'ani. Bukan hanya tentang membaca Alquran, tetapi juga diharapkan dapat lebih mencintai ,memahami dan membumikan pesan-pesan Alquran dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.

Selain itu ia mengajak semua untuk menanamkan nilai-nilai kedamaian yang terkandung dalam Alquran, yang selama ini menjadi spirit bagi umat islam untuk selalu hidup rukun dan damai bersama umat lainnya di Mimika dalam bingkai Eme Neme Yauware.

"Melalui kegiatan MTQ XI tingkat Kabupaten Mimika tahun 2022 ini, marilah kita wujudkan moderasi beragama dalam mengisi pembangunan mental spiritual demi terciptanya generasi Qur'ani menuju Mimika yang rukun, maju dan berdaya saing,"ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua 1 LPTQ Mimika, H. Akhir Iribaram, mengatakan bahwa gelaran STQ tahun 2021 dan MTQ tahun 2022 merupakan yang istimewah bagi LPTQ Mimika.

Hal tersebut karena dalam penanganan sistem administrasinya telah menggunakan teknologi digital yang sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Mimika menuju smart city.

"MTQ tahun ini akan mengintegrasikan teknologi untuk pengelolaan lomba MTQ XI dengan sistem penjurian hingga penilaian didukung dengan teknologi digital. Melalui teknologi digital ini diharapkan MTQ berjalan dengan baik, transparan, jujur, termonitor, terbuka, serta terukur dan fair agar hasilnya dapat memuaskan semua pihak," jelasnya. (Ignas)

Musda I DPD Pemuda Saireri Dibuka Dengan Kisah Tokoh Papua dan Warga Palestina di Amerika

Asisten I Setda Mimika, Yulianus Sasarari didampingi Sekjen DPP Nikolas Laurence Nelson Imbiri  membuka musda dengan memukul tifa 

MIMIKA, BM

Musyawarah Daerah (Musda) I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Saireri secara resmi telah dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Mimika, Yulianus Sasarari.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Cenderawasih 66, Kamis (17/3) dihadiri langsung oleh Sekjen DPP, Nikolas Laurence Nelson Imbiri.

Tema yang diusung dalam Musda kali ini adalah Solidaritas Pemuda Saireri Wujudkan Mimika Cerdas, Aman, Damai, dan Sejahtera.

Asisten I Bidang Pemerintahan Yulianus Sasarari berharap semoga Musda ini berjalan dengan tertib, aman, lancar dan dalam nuansa persaudaraan agar bersama dapat menentukan pemimpin yang amanah serta mampu membawa organisasi ini semakin berkembang.

Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Mimika mengapresiasi terbentuknya suatu wadah bagi para pemuda dari wilayah adat Saireri yang ada di Kabupaten Mimika.

"Dengan adanya organisasi ini tentu menambah warna bagi organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Mimika," kata Yulianus.

Yulianus mengatakan, bahwa Pemerintah Mimika berharap agar organisasi ini dapat terus berkembang dengan meningkatkan peran dalam lingkungan bermasyarakat.

Selain itu pemerintah daerah juga berharap agar organisasi Pemuda Saireri Papua di Kabupaten Mimika dapat menjadi agen perubahan dan sebagai mitra kerja pemerintah Kabupaten Mimika dalam menjalankan pembangunan daerah ke arah yang lebih baik.

"Kepada semua pihak saya berharap untuk dapat mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam memberikan saran dan usul atas keberlangsungan organisasi ini," ujarnya.

Ia berharap agar siapapun yang nantinya terpilih sebagai ketua DPD Pemuda Saireri Papua Kabupaten Mimika dapat menjadi motor penggerak bagi kemajuan organisasi ini.

"Saya mengajak kepada kita semua untuk tetap menjaga silaturahmi dan keharmonisan kepada semua organisasi yang ada di Kabupaten Mimika mari kita jaga rasa kekeluargaan diantara kita," tegasnya.

Sementara, Sekjen DPP Nikolas Laurence Nelson Imbiri dalam sambutannya mengatakan, giat ini mengandung 3 diksi yakni diksi pemuda, diksi Saireri dan diksi Papua.

"Ketika kita bicara mengenai pemuda maka pikiran yang pertama adalah usia dan yang kedua adalah semangat. Kita berharap rekan-rekan pemuda Saireri dalam usianya yang di kategori sebagai usia muda bisa maksimal dan produktif dalam aktivitas Pemuda Saireri," tutur Niko sapaannya.

Dikatakan diksi Saireri yang dimaksudkan adalah sebuah kelompok masyarakat yang mendiami sebuah area tertentu dengan kultur yang sama, mata pencaharian yang sama atau dengan gaya hidup yang biasanya tidak jauh berbeda.

Dikatakan, bahwa Saireri di Mimika juga lahir dari perkumpulan suku tertentu atau kabupaten tertentu yang didalamnya terdapat marga-marga yang mendiami suku-suku tersebut.

"Di dalam marga-marga tersebut mereka bisa saja datang dari kampung yang sama maupun dari kampung yang berbeda," ujarnya.

Ia menceritakan, ketika berdiskusi dengan salah satu tokoh adat Papua, dikatakan bahwa ia dan seorang Palestina pernah berdiskusi di Amerika.

Tokoh Papua kemudian bertanya kepada orang palestina yang ada di Amerika tentang berapa lama di ia telah tinggal di Amerika. Warga Palestina kemudian mengatakan mereka sudah empat generasi.

Kemudian tokoh Papua bertanya lagi, dari mana kamu berasal, dimana tempatmu, apa margamu, nama kampung dan sebagainya. Warga Palestina tersebut kemudian mengatakan bahwa ia tidak lagi mengenali dan mengetahui semuanya.

"Maka si tokoh adat Papua ini mengambil kesimpulan bahwa dia telah kehilangan jati dirinya sebagai seorang manusia. Karena ketika kita ditempatkan di satu wilayah, di satu marga itulah identitas kita. Oleh sebab itu, saya berharap melalui Pemuda Saireri kita tidak hanya berbicara mengenai tanah kita namun juga mengenai masa depan kita," Ucapnya.

Sementara artikulasi diksi Saireri adalah konotasi adat yang tidak boleh terpisahkan. Dengan demikian maka pemuda Saireri diharapkan menjadi agen perubahan baik di keluarga, kelompok usia maupun di tengah masyarakat.

"Kita tidak mungkin bicara pada tingkat keutuhan Papua kalau kemudian kita sebagai Pemuda Saireri tidak solid didalam organisasi ini. Itu mengapa dalam kegiatan Pemuda Saireri Papua, DPP melakukan konsolidasi ke beberapa kabupaten/kota untuk memberikan mandat dan memperlebar sayap pemuda Saireri di kabupaten Mimika,”tuturnya.

Niko berharap pada persidangan musda 1 ini para pesertanya memiliki pikiran yang logis dan kritis agar dapat menghasilkan program-program berkualitas untuk meningkatkan kualitas pemuda Saireri di Kabupaten Mimika termasuk mendukung sepenuhnnya kinerja pemerintah daerah.

Sementara itu, Sekretaris KNPI Soraya Manubun mengatakan, Pemuda Saireri sebagai Garda terdepan untuk menjawab setiap persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Mimika.

Menurutnya, Pemuda Saireri juga bisa merangkul kemudian memberikan kontribusi baik itu pemikiran, tenaga maupun untuk menjadi penguat dan pemersatu pemuda di Kabupaten Mimika.

"Harapan ini tentu saja kami berikan tanpa alasan, karena kami melihat bahwa pemuda Saireri yang ada di Kabupaten Mimika memiliki potensi yang cukup banyak, baik itu dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas," ujarnya.

Diharapkan dengan adanya Musda ini dapat menghasilkan pokok-pokok pikiran penting yang akan menjadi program kerja atau pun menjadi pijakan yang baik bagi Pemuda Saireri kedepan.

"Dan semoga setelah kegiatan Musda ini Pemuda Saireri bisa segera menyelesaikan administrasinya baik itu di Kesbangpol maupun di DPD KNPI sebagai salah satu OKP yang berada di bawah naungan kami," terangnya. (Shanty)

Rabu Abu : Puasa Umat Katolik Berbeda Dengan Agama Lain


Seorang Pastor di Gereja Katedral Tiga Raja Timika memberikan abu di dahi tiap umat Katolik sebagai tanda pertobatan (masa pra paskah)

MIMIKA, BM

Umat Katolik seluruh dunia menjalani masa prapaskah dimana selama 40 hari mereka berpuasa yang diawali dengan misa Rabu Abu pada 2 Maret 2022, hari ini.

Ritus religi ini juga dijalani oleh umat Katolik Gereja Katedral Tiga Raja Keuskupan Timika dengan mengikuti perayaan misa Rabu Abu pada pukul 07.00 Wit dan pukul 17.00 Wit.

Pada perayaan Rabu Abu ini, setiap umat Katolik baik orang dewasa maupun anak-anak diberi tanda salib dengan abu pada dahi oleh pastor sebagai tanda pertobatan dan percaya kepada Injil.

Kedua misa, baik pagi maupun sore hari ini, Rabu (2/2) dipimpin Pastor Amandus Rahadat Pr, Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja.

Dalam khotbahnya, Romo Amandus menegaskan bahwa puasa dan pantang dalam gereja Katolik, berbeda dengan apa yang dilakukan dalam tradisi agama lain.

Dalam tradisi Gereja Katolik, puasa tidak makan dan tidak minum bukanlah tujuan namun hanyalah sarana yang mengingatkan umat Katolik bahwa ada makanan lain yang lebih berharga dan bernilai yakni makanan rohani.

Puasa yang dilakukan juga sebagai bentuk solidaritas terhadap umat manusia lainnya di dunia yang sedang menderita karena kelaparan.

“Sebagai sarana, yang diutamakan bukanlah aturan-aturan seperti buang ludah, tidak makan ini, atau tidak makan itu. Puasa orang Katolik adalah orang-orang yang sudah dewasa dalam iman sehingga tidak perlu diperketat dengan aturan-aturan kecil. Cukup dikasih haluan-haluan umum saja,” terangnya.

Romo Amandus menegaskan bahwa panduan umum puasa orang Katolik adalah melakukan dan menggandakan hal-hal baik serta menghindari hal-hal jahat.

“Ini yang penting. Gereja tidak mengatur warganya degan aturan-aturan ketat yang kecil-kecil. Harus begini, harus begitu, tidak perlu. Orang dewasa tidak perlu diatur hal-hal kecil,” ujarnya.

Selain menyampaikan lagi bahwa dalil umum puasa orang Katolik adalah melakukan hal-hal baik dan menghindari hal jahat, Pastor Amandus juga mengatakan bahwa pada momen pertobatan ini, gereja ingin menyampaikan tiga hal kepada umatnya.

Hal pertama adalah memperbanyak perbuatan tindakan mati raga. Banyak hal yang sering menjadi kebiasaan kita, di masa pertobatan ini harus dikurangi.

“Kalau biasanya kamu merokok sehari 5 bungkus, maka di momen 40 hari ini usahakan hanya 2 bungkus sehari. Biasanya makan dalam jumlah yang banyak, harus dikurangi. Jaman sekarang ada orang yang menjadi hamba dari handphone. Dalam masa pra paskah ini semua harus dikurangi. Tidak gampang memang tapi Nabi Yoel pada bacaan pertama mengatakan koyaklah hatimu,” ungkap Pastor.

Kedua, di masa pra paskah ini perbanyaklah aktifitas doa. Berilah dirimu berdamai dengan Allah dalam berbagai hal.

“Contohnya hadiri misa harian, berdoa Angelus pada jam 6 dan 12, rajin melakukan doa harian, memulai segala atifitas dengan doa. Semua ini agar kita dapat membangun kembali hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Doa Angelus merupakan doa proklamasi Yesus sang Tuhan menjadi manusia,” terangnya.

Dan hal ketiga yang diingatkan gereja untuk umatnya pada masa pra paskah ini adalah memperbanyak amal kasih.

“Berbuat kasih kepada orang, tidak harus diketahui orang lain. Apa yang tangan kananmu berikan, tangan kirimu jangan mengetahuinya. Biarlah Tuhan yang melihat semua itu. Begitupun dengan berpuasa, jangan kamu berpuasa untuk dilihat orang. Di momen ini, saya mengucapkan selamat memasuki masa pantang dan puasa. Selamat bermati raga dan beramal bhakti,” ujar Pastor Amandus Rahadat Pr saat mengakhiri khotbahnya. (Shanty)

Top