Bupati Omaleng : Pelantikan Kemarin Sah, Yang Tidak Sejalan Kemarin Saya Akan Kasih Keluar
Apel gabungan Pemda Mimika
MIMIKA, BM
Bupati Mimika Eltinus Omaleng kembali menegaskan bahwa proses pelantikan yang ia lakukan kemarin merupakan pelantikan yang sah dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Hal ini ia tegaskan saat memimpin apel pagi di lingkup Pemda Mimika, Senin (20/7) pagi tadi.
"Saya pimpinan pemerintah. Yang kemarin saya lantik itu sah. Tidak ada cerita itu. Kata siapa mau bilang batal," ujarnya.
Iapun meminta agar para pejabat esselon II yang kemarin dilantik dan diganti segera melakukan serah terima jabatan dalam dua hari ini agar tidak menghambat jalannya roda pemerintahan.
"Hari ini atau besok, segera berikan serah terima kepada teman yang lain. Tidak boleh tunda-tunda," tegasnya.
Walau sudah di rolling namun Bupati Omaleng menegaskan akan melihat kembali nama-nama yang dilantiknya.
"Ternyata kemarin yang disebut (dilantik-red), ada orang yang berseberangan dengan kami kemarin, saya tetap akan proses kasih keluar. Saya tidak tinggal diam, saya akan cek kembali dan kasih keluar," tegasnya.
Terkait pemilihan esselon dua dalam jabatan kemarin, terutama anak-anak Amungme dan Kamoro, ia tidak bisa mengakomodir sebagian karena menurutnya pada pilkada kemarin mereka berseberangan dengannya.
"Bagaimana kita mau kasih jabatan sama orang esellon II sedangkan kemarin ada di sebelah sana. Tidak mungkin lah saya kasih jabatan itu," ujarnya.
Walau demikian ia mengatakan sebagian besar anak-anak Amungme dan Kamoro saat ini ia tempatkan sebagai kepala distrik dan mengisi jabatan tertentu agar ke depan bisa dipromosikan menduduki jabatan esselon II.
"Saya kasih tahu, kepala distrik kenapa saya kasih masuk orang Amungme semua. Dalam satu tahun dan dua tahun kamu harus memiliki esselon II. Camkan itu. Orang Amungme Kamoro bukan piring makan orang lain. Ingat baik-baik. Jangan dimanfaatkan orang lain yang tidak bertangungjawab," ungkapnya.
Bupati Omaleng kembali menegaskan bahwa keputusan rolling kemarin merupakan kebijakan dan keingingananya.
Menurutnya, semua keputusannya tidak harus harus didiskusikan dengan orang lain, termasuk wakilnya sendiri. Iapun mengilustrasikannya dengan sebutan suami isteri.
"Suami tidak harus jalan dengan isteri terus, bagaimana jadinya kalau saya jalan dengan isteri saya terus. Suatu saat isteri hadir suatu saat tidak perlu ikut terus. Wakil bupati dampingi saya, gak perlu. Semua kewenangan penuh ada di saya," tegasnya menyangkut rolling kemarin.
Ia menegaskan rolling atau mutasi kemarin merupakan keputusannya sehingga semua orang harus menerima, termasuk masyarakat.
"Mutasi jabatan itu hal biasa bukan hal baru. Ada yang terima dengan senang ada yang terima dengan sakit hati dan lain. Tapi saya herannya semua orang ikut sedih. Ikut ribut. Malah masyarakat lagi ikut ribut. Apa urusan masyarakat dengan pemerintah? Itu herannya," ungkapnya. (Ronald)