Realisasi APBD 2022 Surplus Rp699,377 Miliar

Kepala Bapenda Mimika, Dwi Cholifa

MIMIKA, BM

Menutup Tahun Anggaran 2022, kinerja Anggaran Pemerintah Kabupaten Mimika menunjukan kondisi yang sangat baik.

Capaian realisasi hingga akhir tahun 2022 APBD Mimika dari target Rp4,6 triliun sudah terealisasi Rp5,366 triliun atau 115 persen.

"Itu artinya kita over target. Jadi ada surplus Rp699,377 miliar sekian. Itu secara keseluruhan APBD dan itu terbagi dari pendapatan daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan PAD lain-lain," Kata Kepala Bapenda Mimika, Dwi Cholifa saat ditemui di ruang kerjanya.

Meski menunjukkan pencapaian positif, menurut Dwi pihaknya tetap akan melakukan evaluasi demi perbaikan ke depan, khususnya terhadap objek pajak yang belum tercapai.

Terkait capaian realisasi anggaran Pemkab Mimika, lebih detail Dwi memaparkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target Rp1,098 triliun sekian telah tercapai Rp1,075 triliun sekian atau 97,89 persen.

Adapun realisasi pajak daerah dari target Rp245.195.600.000 terealisasi Rp248.011.337.151 atau 101,15 persen.

"Jadi pajak daerah kita capai target bahkan over target," Kata Dwi.

Retribusi daerah dari target Rp17.879.000.000 terealisasi Rp16.556.000.000 atau 92,60 persen. Sedangkan, PAD lain-lain yang sah dari target Rp96.417.000.000 terealisasi Rp71.700.000.000 atau 74,47 persen.

"Yang besar itu dari dana perimbangan atau dana transfer dari target Rp3,569 triliun tercapai Rp4,280 triliun atau 119,92 persen. Jadi dari struktur pendapatan itu PAD yang didalamnya pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan kita tercapai atau melewati semua. Kecuali retribusi hanya capai 92,60 persen dari Rp17 miliar sekian tercapai hanya Rp16,500 miliar sekian," jelasnya.

Awalnya, dirinya berfikir realisasi pajak daerah hanya akan mendekati target namun ternyata tercapai juga.

Ia mengatakan, bahwa pajak daerah ini yang ditangani langsung oleh Bapenda dari target Rp245.195.600.000 terealisasi Rp248.011.300. 000. Jadi ada surplus sebesar Rp2,8 miliar.

"Pajak daerah itu yang 10 jenis pajak secara keseluruhannya. Tapi kalau pajak hotel dari target Rp13,3 miliar terealisasi Rp12.463 miliar atau 93,71 persen. Pajak restauran dari target Rp89,500 miliar terealisasi Rp95,563 miliar sekian, pajak hiburan dari target Rp3,360 miliar sekian terealisasi Rp2,650 milisr sekian atau 78,87 persen," ungkapnya.

Lainnya, pajak reklame dari target Rp3,205 miliar terealisasi Rp3,178 miliar atau 99,17 persen, pajak penerangan jalan dari target Rp28,275 miliar terealisasi Rp28,916 miliar atau 102,27 persen.

Pajak parkir dari target Rp800 juta terealisasi hanya Rp693 juta sekian atau 86,69 persen, pajak air tanah dari target Rp5 miliar terealisasi Rp5,905 juta atau 118,11 persen.

Pajak mineral bukan logam dan batuan dari target Rp18,7 miliar terealisasi Rp18,115 miliar atau 96,59 persen, PBB-P2 dari target Rp63 miliar terealisasi Rp63,167 miliar atau 100,27 persen, semetara BPHTB target Rp20 miliar terealisasi Rp17 miliar atau 86,79 persen.

Lebih lanjut Dwi mengatakan, ada beberapa pajak daerah yang tidak tercapai yakni pajak hotel hanya capai 93,71 persen, pajak hiburan 78,87 persen, pajak reklame 99,17 persen, pajak parkir 86,69 persen.

"Kalau yang melewati itu seperti pajak restaurant, PBB, pajak penerangan jalan, pajak air tanah. Namun, kalau 10 jenis pajak di totalkan semua itu kita melewati bahkan surplus," ujarya.

"Jadi, nanti kita akan perbaiki dan evaluasi yang belum tercapai ini kenapa. Memang pajak daerah ini naiknya sedikit susah, makanya ini Surplusnya Rp2,8 miliar itu susah carinya. Cari 100 juta untuk pajak daerah itu juga susah beda dengan dana perimbangan yang sekali masuk besar," ungkanya.

Dengan capaian ini maka, target tahun 2023 Rp5,1 triliun meningkat dari tahun 2022 yakni Rp4,6 triliun. Sedangkan, Pajak daerah tahun 2022 targetnya Rp245 miliar di tahun 2023 naik menjadi Rp254 miliar.

"Kita harus tetap optimis bahwa tahun 2023 juga akan bisa tercapai seperti tahun 2022," Tutur Dwi.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu saat melakukan zoom meeting bersama kementerian terkait covid, Kemendagri sampaikan Mimika masuk 10 besar pendapatan tertinggi.

"Kita urutan ke 5 seluruh Indonesia untuk pendapatan tertinggi. Sebetulnya data itu yang diberikan 110 persen kalau kita pakai data yang saya pegang ini 115 persen mungkin kita urutan ke 3," ungkapnya. (Shanty Sang)

Top