25 Tahun Universitas Timika Berdiri, Tidak Pernah Ada Sentuhan Pemerintah

Wakil Rekror II UTI, Hilarius Dolame

MIMIKA, BM

Sudah 25 tahun Univeristas Timika (UTI) hadir di Kabupaten Mimika. Ini bukanlah waktu yang singkat dan perlu perjuangan panjang untuk terus mempertahankan eksistensinya.

Namun sayangnya, walau sudah lama beroperasi di Mimika tetapi tidak pernah merasakan sentuhan tangan Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika dan juga Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

Wakil Rekror II UTI, Hilarius Dolame yang merupakan dosen lulusan Manado dan Malang ini mengaku sudah berulang kali memasukkan proposal ke Pemda Mimika dan YPMAK namun tidak pernah mendapatkan respon.

"Saya tidak tahu kenapa demikian, padahal seharusnya pemerintah dengan APBD yang paling tinggi dan YPMAK yang selama ini mengkampanyekan pendidikan sebagai visi dan misi utamanya bisa membuka mata untuk UTI yang notabene berada di Mimika dan mendidik anak-anak asli Papua yang juga merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) Mimika," tutur Wakil Rekror II UTI, Hilarius Dolame saat ditemui, Kamis (25/11).

Hilarius merasa kecewa terhadap pemerintah dan YPMAK karena tidak melihat perguruan tinggi yang ada di Mimika baik secara fisik maupun non fisik, bantuan dari mereka tidak pernah dirasakan.

Padahal kata Hilarius, UTI juga telah berkontribusi dengan menghasilkan SDM yang berkualitas. Banyak lulusan dari Universitas Timika yang kini bekerja dan berkarya bagi negeri ini.

"Saya sangat menyayangkan tindakan pemerintah dan YPMAK yang lebih memilih bermitra dengan perguruan tinggi lain di luar Mimika bahkan di luar Papua, padahal UTI juga tidak kalah bersaing dengan kampus-kampus di luar," katanya.

Dikatakan, dosen yang mengajar di UTI adalah dosen yang berkualitas. Mereka merupakan lulusan kampus ternama baik negeri maupun swasta seperti Univerisitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Univeritas Sam Ratulangi, Cenderawasih dan universitas lainnya yang ada di Pulau Jawa.

"Ini yang kami tidak habis pikir. Memang secara bangunan UTI kalah tapi secara kualitas kami tidak kalah,” ujarnya.

Kampus UTI memiliki tiga program studi yakni S1 Studi Agribisnis, S1 Ilmu Komunikasi dan S1 Psikologi. Saat ini masih masih terakreditasi C, namun pihak univeritas terus berusaha untuk mendorong ke akreditasi B.

Menurut Dolame, UTI akan lebih maju jika ada dukungan dari Pemda Mimika dan YPMAK. Apalagi UTI adalah satu-satunya perguruan tinggi di Papua dan Papua Barat yang memiliki jurusan Psikologi.

"Saya kembali ke Timika dan mengabdikan diri di sini karena saya melihat bahwa aset di Mimika harus dikembangkan, salah satunya UTI ini,” tuturnya.

Bahkan menurutnya, Mimika akan menuju smart city dan ibu kota Provinsi Papua Tengah, jadi seharusnya lebih memprioritaskan dan mengembangkan aset yang ada. Bukan justru sebaliknya malah menutup mata.

"Kalau kita mengembangkan univeristas yang ada di Mimika maka bisa saja ke depan akan lebih sedikit bahkan tak akan ada lagi yang kuliah di luar Mimika. Saya tidak akan menyerah mengembangkan dan memperjuangkan UTI," ungkapnya. (Shanty)

Top