PON Boleh Berakhir, Namun Hasil Doping Atlet Dapat Mengubah Segalanya

Koordinator Kesehatan PON XX Papua Sub Mimika, dr. Beeri Waropi

MIMIKA, BM

Rangkaian segala kegiatan PON XX Papua 2021, berakhir terhitung Jumat (15/10), namun satu hal yang dapat mengganjal semua keberhasilan atlet dalam meraih medali adalah hasil doping.

Hasil doping yang positif dari para atlet dapat mengubah segalanya. Jika ada atlet yang sudah mendapatkan kemenangan serta meraih medali emas, perak maupun perunggu namun dopingnya positif maka otomatis medalinya akan gugur.

Pemeriksaan doping ini tidak berlaku bagi semua atlet. Hanya bagi mereka yang memiliki kriteria yang dilihat dari jenis pertandingannya, dan dari juara yang diperolehnya.

Koordinator Kesehatan PON XX Papua Sub Mimika, dr. Beeri Waropi mengatakan, sampel pemeriksaan doping para atlet yang bertanding di Klaster Mimika diperiksa di Jayapura. Hal ini dilakukan karena Mimika belum memiliki Litbangkes.

"Misalnya jenis pertandingan yang butuh fisik kuat terus dari tingkat juara 1 atau 2 yang masuk kategori nanti dilihat secara detail. Nanti ada petugas doping khusus,” jelasnya.

Pemeriksaan ini seyogyanya dilakukan sebelum pertandingan, namun karena keterbatasan peralatan, pemeriksaan baru bisa dilakukan setelah atlet selesai melakukan pertandingan. Dan hasilnya pun baru akan keluar satu atau dua bulan kemudian.

"Sehingga kita memilih seperti begitu. Jadi setelah pertandingan kemudian baru dilihat sesuai dengan kriteria baru dilakukan konseling kepada atlet itu untuk bersedia diambil sampel,” ungkapnya.

Dokter Beeri mengatakan pertandingan boleh berjalan, pengumuman hasil juara boleh keluar medali boleh diterima tetapi hasil tes doping akan mengubah itu semua.

"Misalnya dia juara 1 dapat medali emas. Tetapi setelah diambil hasil doping dia ternyata positif maka otomatis medali emasnya gugur, jadi yang tadi juara 2 yang akan naik 1 tingkat diatasnya,” ungkapnya. (Shanty)

Top