Puskesmas Timika Paparkan Hasil Pelaksanaan Gebrak Malaria di Dingo Narama

Suasana pemaparan hasil pelaksanaan gebrak malaria di halaman Kelurahan Dingo Narama, Distrik Mimika Baru, Jumat (18/11/2022)

MIMIKA, BM

Puskesmas Timika memaparkan hasil kegiatan gebrak eliminasi malaria yang telah dilakukan selama 10 hari dari tanggal 1 sampai 10 November 2022 di Kelurahan Dingo Narama, Distrik Mimika Baru.

Pemaparan hasil dilaksanakan di pelataran Kantor Kelurahan Dingo Narama, Jalan Elang, Jumat (18/11/2022).

Kepala Puskesmas Timika, dr Mozes Untung saat diwawancarai seusai kegiatan menyampaikan, selama 10 hari kegiatan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan darah kepada 80 persen penduduk di wilayah Kelurahan Dingo Narama.

"Dari 4.979 orang yang kita periksa, ada 171 kasus malaria yang kami temukan. Malaria tropika 78, tersiana 63, dan malaria mix ada 30. Semua juga sudah kita kasih obat," ujarnya.

Dikatakan juga bahwa dari 171 orang yang terkena malaria itu, 39 orang diantaranya sudah pernah sakit malaria dalam tiga bulan terkahir. Sementara 65 persen mengaku tidak menghabiskan obat yang telah diberikan.

Secara keseluruhan, kata Mozes, persentase kasus malaria di wilayah Dingo Narama memang kecil, yaitu 3,4 persen.

"Akan tetapi, kalau kita bagi menurut RT-nya ada beberapa yang perlu menjadi fokus kita, yaitu RT 6, RT 11, RT 9, RT 10, RT 12, RT 2, dan RT 4. Itu karena angka persentasennya di atas 5 persen," tandasnya.

Selain pemeriksaan darah, pihak Puskesmas Timika juga memeriksa tempat-tempat yang terindikasi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk malaria.

"Jadi kami sudah petakan kejadian malarianya menurut RT termasuk juga tempat perkembangbiakan nyamuk malaria menurut RT. Nanti intervensi tindak lanjutnya akan lebih spesifik ke tingkat RT," jelasnya.

Selanjutnya, terang Mozes, akan dilakukan penyemprotan ke rumah-rumah penduduk dengan target minimal 80 persen rumah di wilayah kelurahan Dingo Narama.

"Ini kalau disemprot, efeknya itu bisa bertahan selama enam bulan, sehingga ini akan rutin kita laksanakan. Pemeriksaan darah masal juga kami rencanakan lagi di bulan Februari tahun depan untuk melihat apakah tindak lanjut dari kegiatan kami kali ini memiliki dampak penurunan," tuturnya.

Di samping itu, Mozes juga menyebutkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kasus malaria, yakni yang pertama, memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di sekitar rumah.

"Yang kedua, jangan sampai kita digigit nyamuk malaria, yaitu dengan pake anti nyamuk, kelambu, dan kalau kena malaria ya diusahakan minum obatnya sampai habis," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kelurahan Dingo Narama, Oktovina Naa, S. IP, berharap dengan adanya program gebrak eliminasi malaria ini, angka kasus malaria di wilayahnya dapat berkurang.

Dia juga menghimbau kepada warganya agar senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan. Menurutnya, masyarakat dan pemerintah harus bersinergi agar hasilnya lebih maksimal.

"Masyarakat harus memperhatikan lingkungan. Karena kalau kita bicara hindari malaria tapi lingkungan tetap kotor, tidak diperhatikan, dan banyak genangan air ya sama saja. Rumput itu dibersihkan, got-got dibersihkan, rumah juga harus. Kalau kita bersih pasti nyamuk menghindar," ucapnya.

"Jadi saya mengharapkan warga saya melalui bapa ibu RT yang ada menghimbau kepada masyarakat itu agar tidak bosan-bosan untuk membersihkan lingkungannya, baik itu rumahnya maupun halamannya agar terhindar dari sarang nyamuk," pungkasnya. (Endy Langobelen

Top