Covid-19 Meningkat, Harga Emas Terus Melonjak

Kepala Pegadaian Timika,  Hendrik Sambud Toy

MIMIKA, BM

Walau masih dalam kondisi pandemi Covid-19, namun harga emas terus mengalami peningkatan yang sangat luar biasa.

Sejak awal tahun 2020 harga emas masih berada di kisaran Rp700 ribu pergram, namun memasuki bulan Oktober, harganya sudah berada pada posisi Rp1.056.000 pergram.

Hal inipun tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk mengurungkan niat membeli emas. Terbukti, hampir setiap hari kerja, Pegadaian masih terus melayani pembelian secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) maupun secara langsung.

"Kenaikan harga periasan yang selalu menjadi incaran kaum Hawa ini tidak terlepas dari gejolak naiknya nilai kurs dolar terhadap rupiah dan ketidak stabilan perekonomian dunia," tutur Kepala Pegadaian Timika, Hendrik Sambud Toy saat diwawancarai, Senin (5/10).

Sambud mengatakan, pergerakan signifikannya sudah mulai terlihat sejak Mei atau awal virus Corona masuk Indonesia.

Dijelaskan, sejak Januari hingga Mei kiasaran harga emas berkutat di angka Rp700 ribu namun di bulan Mei mulai naik menjadi Rp800 ribu. Kenaikan ini terus terjadi hingga awal Oktober dan diprediksi pada akhir tahun menyentuh Rp1.100.000 pergram.

Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini melakukan investasi emas melalui tabungan emas yang saat ini tersedia di Pegadaian.

“Daftarnya itu cukup bawa KTP saja. Nabungnya bisa setiap hari atau seminggu sekali bisa Rp 25 ribu. Menabungnya itu jangan tunggu harga emas turun. Jadi, saat harga emas sudah naik akan menjadi keuntungan bagi nasabah karena sudah punya tabungan emas atau punya emas murni lainnya,"ungkapnya. (Shanty

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top