Tak Dilibatkan Dalam Pembangunan Rumah Layak Huni, Warga di Busiri Protes

Sekelompok warga di Jalan Busiri saat membentangkan spanduk protes kepada pemerintah daerah.

MIMIKA, BM

Proyek pembangunan rumah layak huni yang sudah selesai dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan dengan pelaksana CV Mimika Damai menuai protes dari warga, Sabtu (9/11/2024).

Rumah layak huni yang sudah dibangun di lokasi Jalan Busiri, Kelurahan Inauga, Distrik Wania ini berjumlah 9 unit, diantaranya RT 1 ada 1 unit, RT 2 ada 3 unit, RT 3 ada 1 unit, kemudian RT 4 ada 2 unit dan RT 9 ada 2 unit.

Protes dari warga ini bukan karena hasilnya namun protes karena selama proses pengerjaan dari awal hingga selesai itu tidak melibatkan warga sekitar.

Bahkan dalam protes yang dilakukan oleh sekelompok warga di Jalan Busiri juga membentangkan spanduk bertuliskan "Pemerintah Kabupaten Mimika Tutup Mata, Kami Jadi Penonton Dihalaman Rumah Kami Sendiri".

"Semua rumah yang dikerjakan disini sudah jadi semua. Kami protes karena sangat disayangkan sekali orang Papua disini khususnya orang Kamoro yang ada disekitar sini tidak dilibatkan satu orang pun, malahan yang kerja itu orang-orang dari luar. Bahkan selama pekerjaan berlangsung itu tidak ada yang namanya tegur sapa dan ini juga sangat disayangkan, padahal kerja dihalaman kita," ungkap seorang pemuda bernama Pernus Tarasen.

Lanjutnya,"Kami sayangkan sekali bahwa tidak ada orang pemerintah yang datang supervisi, dan kalau mereka supervisi harusnya mereka lihat tidak ada orang Kamoro satupun yang dilibatkan kerja,"sambung Pernus.

Oleh karena itu Pernus berharap kepada pemerintah daerah harus melihat hal ini, mengingat jika ingin memberdayakan orang Papua.

"Bagaimana kita mau kasih kerja kepada orang Papua, kemudian kegiatan di tempat kita sendiri orang lain yang kerja. Jadi kami minta pemerintah yang katanya adalah perpanjangan tangan dari Tuhan harus melihat hal ini,"ucapnya.

Kekecewaan juga dirasakan oleh seorang ibu bernama Rika Akimuri, yang mana sebelumnya sudah menyampaikan agar pada saat pengerjaan pembangunan rumah layak huni harus melibatkan warga sekitar.

"Saya sudah pernah kasih tahu ke mereka agar libatkan kita punya anak-anak disini, biar mereka juga ada kerjaan. Tapi kenyataannya satu pun tidak dilibatkan, anak-anak kita hanya jadi penonton saja," katanya. (Ignasius Istanto) 

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top