Dalam 3 bulan, Tim Kompos Timika Hasilkan 38 Karung Kompos
Tim Kompos Timika
MIMIKA, BM
Dalam tiga bulan tim Kompos Timika yang terdiri dari 25 orang mampu menghasilkan 38 karung kompos. Selain itu, mereka juga berhasil membuat satu kotak sel yang belum dipanen.
“Karena untuk proses pembuatannya sampai mejadi kompos kita tunggu tiga bulan,” kata admin tim Kompos Timika, Nince Buryanti Taolo kepada BeritaMimika Jumat (5/7/2024) di Timika.
“Kami sepakat mengambil buah-buah dan sayuran di pasar, di pusat irigasi. Biasa mereka (pedagang-red) kan tidak pakai lagi. Kami minta dan ambil untuk kelola menjadi menjadi kompos,” lanjutnya.
Di tempat yang sama salah satu mama pengelola kompos, mama Selviana Nipai menjelaskan cara pengolahan kompos.
“Selain buah dna sayur ada juga rumput, kertas nasi, batang pisang kita campur, dicaca, diolah sudah sampai banyak lalu kita campur dimakanan ampas lalu susun dibak-bak yang kita siapkan. Ada juga tes suhu kalau naik sampai 50 lalu turun sampai 35 sudah pas. Itu sudah berhasil,” jelasnya.
“Siap panen tapi tunggu selama tiga bulan menjadi pupuk kering. Kita hanya buat nanti yang cari pasaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kami ambil rumput-rumput kita giling di mesin, kalau buah kadang kita cacah kadang masuk ke mesin,” imbuhnya.
Pada tahun 2023, dua orang dari tim Kompos dikatakan mengikuti pelatihan ke Bali melalui dana otonomi khusus (otsus) untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang pengolahan pupuk.
“Kami sepakat untuk membuat ini untuk kasih maju pupuk organ kami. Pupuk ini untuk tanaman. Kami harap pemda Mimika lebih melihat kompos TPA Iwaka, dikasih lebih maju lagi. Ditingkatkan kompos ini karena banyak sekali terhambur itu buah-buah. PTFI juga memperhatikan kita. Daripada sampah dibuang lebih baik diolah dan dimanfaatkan menjadi kompos. Sampah Timika banyak kegunaannya,” tandasnya. (Elfrida Sijabat)