Pemda Mimika Diminta Kaji Ulang Kebijakan Terkait Bus Gratis
Vebian Magal
MIMIKA, BM
Kebijakan Pemda Mimika menyediakan bus gratis bagi masyarakat yang akan melayani rute dalam kota dan ke Pomako menuai sorotan dari pengemudi angkutan dan tokoh masyarakat.
Mereka meminta kebijakan ini dikaji ulang karena berdampak merugikan bagi orang-orang yang berprofesi sebagai ojek dan pengemudi angkutan umum.
Kebijakan ini juga disorot oleh Vebian Magal, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mimika.
"Saya apresiasi atas kebijakan pemerintah daerah yang mana ini sangat membantu masyarakat. Namun ini harus kaji ulang, sebab kita harus lihat sisi lainnya juga yaitu mereka yang sehari-hari sebagai tukang ojek dan sopir angkutan umum, pasti akan buat mereka kehilangan pencaharian," ujarnya, Kamis (28/03/2024).
Menurut dia, seharusnya tugas dari pemerintah adalah berupaya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat untuk sejahtera, sebab kesejahteraan masyarakat itu bukan dilihat dari perkembangan fasilitas umum secara nasional tapi sebenarnya juga pendapatan sehari-hari.
"Kalau sampai tukang ojek dan sopir-sopir angkutan umum ini kehilangan mata pencaharian mereka, maka akan terjadi tingginya angka pengangguran di Timika. Karena kita juga tahu selama ini pemerintah maupun swasta tidak pernah menyediakan lapangan pekerjaan bagi kelompok masyarakat yang kecil seperti mereka," sesalnya.
Sementara itu salah satu sopir angkutan umum bernama Abidin mengakui tidak bisa berbuat apa-apa, karena ia bersama rekan-rekan seperjuangan hanyalah masyarakat kecil yang seolah-olah tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah.
"Saya berharap sekali pemerintah daerah harus pikirkan kembali bagaimana dengan nasib kami," harapnya.
"Disitulah kami bisa hidup untuk mengasapi dapur dan bisa sekolahkan anak-anak kami. Kalau ada kebijakan seperti inikan harus berlaku adil, jangan membuat kami kehilangan pekerjaan. Kami ini bukan satu atau dua bulan jadi sopir taksi, tapi ini sudah puluhan tahun,"sambungnya.(Ignasius Istanto)