HUT Ke-17 Gereja Katolik Sempan Timika, Pastor Gaby : Miliki Iman Yang Kuat Seperti Santo Stefanus

Anak-anak menari mengiringi persembahan ke meja altar

MIMIKA, BM

Jika kita berkunjung ke Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan, Timika, kita dapat melihat patung Santo Stefanus yang berdiri diatas sebelum pintu masuk. Ya, Santo Stefanus merupakan santo pelindung gereja ini.

Ada yang menarik pada misa Hari Raya Natal Anak-anak di Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan, Timika, Mimika, Papua Tengah, yang berlangsung pada Kamis (26/12/2024).

Pasalnya, misa Hari Raya Natal Anak-anak tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) paroki Santo Stefanus Sempan yang ke-17.

Nampak anak-anak memadati gereja didampingi orang tua dan mengikuti misa dengan hidmat. Dimana seluruh petugas baik paduan suara, lektor, mazmur dan persembahan dibawakan oleh anak-anak.

Pastor Paroki Santo Stefanus Sempan, Pastor Gabriel Ngga, OFM dalam kesempatan itu mengajak anak-anak dan seluruh umat paroki yang hadir untuk meneladani semangat kemartiran Santo Stefanus.

Dalam homilinya, pastor yang akrab di sapa Pastor Gaby ini mengatakan bahwa di dalam Bacaan I yang diambil dari kitab Kisah Para Rasul mengingatkan akan kisah bagaimana Santo Stefanus rela disiksa dan dibunuh demi mempertahankan imannya kepada Yesus Kristus.

“Semangat ini mesti menjadi semangat kita mempertahankan hidup beriman kita. Santo Stefanus sengaja ditempatkan oleh gereja menjadi martir pertama setelah kelahiran Yesus Kristus, Tuhan kita,” tuturnya.

Hal ini menurutnya untuk mengingatkan bahwa mengikuti Yesus Kristus itu harus penuh perjuangan, menjadi orang yang tangguh, memiliki iman yang kuat dan berani dalam menghadapi tantangan, godaan, permasalahan dan kesulitan yang terjadi didalam hidup.

“Kita diminta agar kita seperti Tuhan Yesus, setia kepada Bapa. Setia mengikuti apa yang diajarkan oleh Tuhan kita,” tandasnya.

Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan, Timika

Pastor Gaby mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika bahwa ada begitu banyak orang yang terkena penyakit HIV dimana persentase terbesar adalah di usia 15 tahun keatas.

“Itu disebabkan karena pergaulan bebas dan tidak sehat sehingga perlu sejak dini menyadari hal itu, agar kita didalam pergaulan tidak tergoda untuk ikut-ikut saja ajakan atau godaan,” ucapnya.

Untuk itu, Pastor Gaby berpesan agar setia kepada iman dan berkembang sebagai pengikut Yesus Kristus yang baik yang memiliki iman kuat seperti Santo Stefanus.

“Santo pelindung bertujuan agar kita menghayati semangatnya dalam mengikuti Yesus Kristus. Diharapkan kita semua mengenal siapa pelindung kita dan bagaimana semangatnya mengikuti Yesus Kristus. Semangat spiritualitasnya,” katanya.

“Hari ini juga adalah HUT paroki kita yang ke-17. Berarti paroki kita didirikan pada tahun 2007. Dimulai pada baptisan pertama yang dicatat pada buku paroki disini dan ini dimulai memang pada bulan Desember,” imbuhnya.

Lanjutnya, diusia Paroki Santo Stefanus Sempan yang masih muda ini Pastor Paroki Gaby menyebut bahwa paroki bukanlah soal budaya atau gedung melainkan persekutuan umat paroki itu sendiri dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan.

“Dalam kebersamaan bukan tidak ada persoalan, tetapi bagaimana kita sebagai suatu persekutuan bisa menyelesaikan, mencari solusi, dan jalan keluar yang baik dari persoalan yang ada dan disitulah merupakan tugas semangat kemartiran kita,” ungkapnya.

Pastor Gaby mengajak seluruh umat Paroki Santo Stefanus Sempan bersatu hati dalam doa memohon kepada Santo Stefanus.

“Mari kita pada hari ini mohon agar Tuhan senantiasa memberikan suatu kehidupan yang sehat, senantiasa memiliki keberanian yang cukup kuat seperti Santo Stefanus. Semoga semangat Santo Stefanus senantiasa menyertai dan mendoakan kita,” pungkasnya. (Elfrida Sijabat)

Top