109 Anak SD di Mimika Ikut Lomba Cerita Rakyat
Salah satu peserta saat menyampaikan cerita rakyat
MIMIKA,BM
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika menggelar Lomba Cerita Rakyat tingkat Sekolah Dasar (SD) di Timika.
Agenda tahunan ini diikuti oleh 109 siswa dari 27 sekolah di Kabupaten Mimika.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, dimulai Jumat (6/3) untuk babak penyisihan dan Sabtu (7/3) untuk putaran final sekaligus pengumuman juara ini digelar di Hotel Horison Ultima Timika dan dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Mimika, Sihol Parningotan.
Diketahui, peserta yang berhasil keluar sebagai juara satu dan dua akan diberangkatkan ke Jayapura mewakili Mimika. Jika menang di provinsi mereka akan mengikuti lomba tingkat nasional.
Asisten II Setda Mimika, Sihol Parningotan mengatakan, kemampuan dan kesenangan membaca merupakan modal dan faktor penting dalam penyelenggara pendidikan baik formal maupun non formal.
Membaca dapat meningkatkan pembangunan masyarakat untuk hidup lebih cerdas, berwawasan luas dan pantas dalam menghadapi peluang dan tantangan di era globalisasi saat ini.
"Kebudayaan gemar membaca perlu ditanamkan kepada anak-anak sedini mungkin untuk menciptakan gemar membaca. Dan ini penanganannya tidak cukup hanya oleh guru atau komunitas di sekolah saja, namun peran serta orangtua, masyarakat, pemerintah, dan lembaga swasta yang peduli juga merupakan faktor penting yang sangat kami harapkan,"tutur Sihol.
Sihol mengatakan, bahwa faktor membaca dapat mendukung kecerdasan seseorang makanya peran serta orangtua diharapkan dapat mendorong anaknya untuk gemar membaca.
Ia juga mengharapkan agar siswa-siswi Mimika dapat berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Benediktus Renyaan dalam sambutannya mengatakan, event lomba cerita rakyat merupakan event tahunan yang dilaksanakan setiap tahun mulai tingkat daerah ke tingkat provinsi hingga nasional.
"Tiga tahun yang lalu satu siswa bisa kita bawa mewakili Kabupaten Mimika ke tingkat nasional. Dan tahun lalu bisa kita bawa wakili Mimika ke tingkat Provinsi Papua,"tutur Benny.
Ia mengatakan lomba ini hanya diikuti oleh siswa-siswi kelas IV hingga kelas VI yang disesuaikan denhan kemampuan membaca.
Selanjutnya, Kepala Bidang Pengolahan Bahan Pustaka pada Perpustakaan Nasional, Saharyanto mengatakan, dalam lomba ini ada tiga hal yang perlu dipegang yakni meningkatkan minat baca anak-anak terutama cerita rakyat di daerahnya masing-masing, menumbuhkan minat cinta kebudayaan lokal dan tumbuh serta berkembangnya nilai-nilai budaya nasional.
"Dengan lomba seperti ini mereka diharapkan bisa menguasai cerita rakyat dan mengekspresikan dalam cerita dekaligus untuk menumbuhkembangkan minat baca," tuturnya.
Ia mengatakan di perpustakaan nasional ada kegiatan perpustakaan berbasis instusisosial, dari kegiatan itu pihaknya ke desa-desa dan sekolah untuk meningkatkan minat baca, salah satunya kegiatan lomba bercerita rakyat.
"Kami di perpustakaan nasional juga ada program penulisan buku nantinya untuk semua kabupaten-kota bagaimana membuat suatu karya di daerah untuk membuat buku cerita rakyat. Kami sebagai pembina dan daerah yang memberikan ceritanya,"tutupnya. (Shanty)