Pengoperasian PLTMG Pomako Masih Menunggu Sertifikat Layak Operasi

Manager PLN Hotman Ambarita bersama stafnya

MIMIKA, BM

Pembangkit Listrik Tenaga Minyak Gas (PLTMG) Pomako yang berkapasitas 10 MW semula dijadwalkan akhir 2019 dapat beroperasi. Namun ada beberapa kendala sehingga memerlukan proses yang panjang.

Manager PT PLN (PERSERO) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika, Hotman Ambarita S.Sos kepada BeritaMimika mengatakan dalam dua minggu terakhir, pihaknya rutin melakukan uji coba PLTMG Pomako.

“Terakhir uji operasi kemarin Minggu (2/3) full dimulai sejak pukul 18:00 wit hingga 08:00 wit keesokan harinya. Mulai dari daya mampu terpasang kita operasikan 100 persen, sesuai dengan aturan atau service level agreement (SLA) kontrak antara Indonesia Power (IP) anak perusahaan PLN dan Proyek Pembangunan (PP) yang merupakan kontraktor IP," katanya.

Dikatakan, secara keseluruhan pihaknya telah melakukan berbagai tahapan tahapan tes operasional dan singkronisasi antara PLTD dengan PLTMG Pomako.

"Tanggal 15 kemarin kami sudah buat surat pengumuman bahwa kami akan mengadakan tes mesin sekaligus singkron. Pengumuman itu isinya kemungkinan adanya sedikit masalah pemadaman dan tegangan turun. Hal ini untuk mencapai kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh PLN. Kita sudah melaksanakan itu sehingga menyebabkan pemadaman sebentar, karena kita harus uji 24 jam nonstop. Kita tidak dapat memprediksi masalah, kita hanya bisa meminimalisir pemadaman," jelasnya.

Ia mengatakan PLTMG Pomako kini telah ready namun untuk runningnya, harus menunggu satu tahapan lagi sebelum laik operasi yakni sertifikat layak operasi dari PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif).

"Kita usahakan push ke kanwil dan kanwil push ke pusat minta agar dipercepat supaya kehandalan di Mimika bagus. Daya mampu kita saat ini 30 megawatt dan beban sudah 28 megawatt, jadi sisa 2 Mega. Kita tetap punya keyakinan bahwa cadangan yang sedikit ini bisa diefektifkan. Pemadaman beberapa hari ini terjadi pada saat singkronasi, tetapi sudah bisa diatasi dan pemadaman juga tidak lama. Akibat pemadaman, kita tidak bisa hindari reaksi masyarakat karena mereka yang merasakan dampaknya," ungkapnya.

Selama menunggu sertifikasi laik operasi tersebut, daya mampu terpasang dikembalikan ke PLTD, sementara di PLTMG di off-kan.

"Tim pusertif turun langsung mengawasi semua antisipasi jangan sampai ada yang tidak sesuai dengan SLA. Mudah-mudahan kedepan kita sudah tambah pembangkit. Kalau tidak ada halangan tahun depan bertambah 4x10 sehingga di Pomako 50 megawatt. Jadi semua dipasok dari sana nantinya," imbuhnya.

Dikatakan pelaksanaan pembangunan jaringan transmisi akan dibangun gardu induk di SP5, sementara jaringan berkapasitas 20 KV dari PLTMG Pomako menuju ke Gardu Hubung di kawasan Wonosari Jaya (SP4) Timika masih terkendala permasalahan pelepasan tanah.

Persiapan Pesparawi XIII dan PON XX

Dalam menghadapi pagelaran Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII dimana Mimika sebagai tuan rumah, PLN UP3 Timika telah melakukan survey di titik-titik pelaksanaan dan penginapan peserta.

"Yang perlu kita bangun di tempat pembukaan yakni lapangan pasar lama dengan merapikan jaringan yang semerawut, kami akan membuat dua penyulang atau jalur. Jadi jika satu jalur gangguan, yang satu dapat mengoper secara otomatis. Sebelum Juni sudah ada untuk back up," jelas Plt. Manager Bagian Perencanaan, Muslim

Sementara untuk sekolah-sekolah yang akan dijadikan tempat penginapan peserta Pesparawi, pihak PLN akan melakukan penambahan daya.

Untuk PON XX, Hotman Ambarita mengatakan pihaknya tengah mengadakan sejumlah pengerjaan pembangunan jaringan PLN.

"Sejauh ini pengerjaan sudah kami kontrakan, Mei sudah harus selesai pengerjaan, sehingga Juni dan Juli tinggal menyelesaikan bila ada kekurangan," katanya.

Sambung Hotman, untuk bandara Mozes Kilangin saat ini sudah ada daya sebesar 21,8 megawatt.

"Jaringan kami sudah ada satu penyulang premium dan rencananya akan ditambahkan satu penyulang ekpress premium untuk bandara kawasan dinas perhubungan (dishub), jadi harus ada back up dua penyulang karena fasilitas dishub dan UPBU kan fasilitas untuk persiapan PON jadi kami ada tahapan proses pembangunan," paparnya.

Sementara untuk venue-venue pertandingan seperti Mimika Sport Complex (MSC), Graha Eme Neme Yauware, Biliar, Futsal dan lainnya diprediksi bebannya sebesar 5 megawatt. Sementara untuk perhotelan dan mall, beban daya yang digunakan berkisar antara 4-5 megawatt.

"PLTMG 10 MW kalau sudah operasi maka daya akan terserap dari sana. Kami harap pelaksanaan PON bisa berjalan sesuai rencana. Untuk venue kami siapkan genset. Fasilitas umum seperti hotel dan mall mereka harus siapkan genset sendiri. Tetapi jika mereka mau menjadi layanan premium maka PLN akan menyiapkan dua penyulang," ungkapnya.

Hotman Ambarita menuturkan untuk PON dan Pesparawi, kesiapan teknis secara keseluruhan telah mencapai 60 persen. Bahkan tim supervisi dari pusat telah mandatangi Mimika guna melihat kesiapan PLN dalam menghadapi Pesparawi dan PON serta melihat perkembangan operasional PLTMG Pomako.

"Kami minta tolong kepada masyarakat untuk turut mengambil bagian, misalnya jika kami memotong pohon atau tumbuh-tumbuhan di halamannya tolong diijinkan, karena sering jadi kendala karena ada yang minta ganti rugi. Kami mohon kerja sama dari masyarakat, semua demi terselenggaranya PON dan Pesparawi," harapnya (Elfrida)

Top